Ditanya sopir bajaj tuli, Jokowi cuek
Merdeka.com - Hasil penelitian dari spesialis THT Jenny Bashiruddin lebih dari 70 persen pengemudi Bajaj mengalami gangguan pendengaran sekaligus keseimbangan. Menanggapi hal ini, Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo ( Jokowi ) mengaku tidak mengetahui persoalan tersebut.
"Enggak tahu," ujar Jokowi di Balai Kota Jakarta, Selasa (8/7).
Sementara itu, program revitalisasi bajaj yang usang beralih ke bajaj BBG sedang berjalan. Bahkan, Jokowi berjanji dalam setahun ini dapat dilihat jumlah bajaj baru yang beroperasi.
"Itu jalan terus untuk BBG. Ya nanti ilang semua (bajaj bising). Setahun saja bisa dihitung nanti berapa yang baru," tegasnya.
Untuk diketahui, Jenny melakukan riset terhadap 350 pengemudi bajaj di Jakarta. Hasilnya 72,28 persen pengemudi bajaj mengalami gangguan kesehatan. Rinciannya, 27,43 persen mengalami gangguan keseimbangan dan pendengaran, 17,14 persen mengalami gangguan pendengaran dan 27,71 persen mengalami gangguan keseimbangan.
Hal itu berarti hanya sebesar 27, 72 persen pengemudi Bajaj yang sehat. Mereka yang mengalami gangguan ini rata-rata disebabkan berbagai faktor. Seperti terus menerus mendengar kebisingan, sudah lama menjadi sopir dan juga usia si pengendara Bajaj.
Kebisingan yang melewati batas aman ini merusak rambut-rambut halus di bagian dalam telinga. Parahnya gangguan ini tidak bisa disembuhkan.
"Makanya pencegahan itu penting. Pakai alat pelindung pendengarannya pakai earplug, helm itu mengurangi dampaknya. Kemudian panjangnya jangan 8 jam kerja kalau sekian desimbel itu dia istirahat dulu jangan langsung terus-terusan," jelas Jenny lagi.
Penelitian Jenny menyimpulkan bahwa sopir bajaj rata-rata mengemudikan kendaraan tiga rodanya lebih dari 8 jam. Padahal suara dihasilkan Bajaj berkisar antara 90 sampai lebih dari 100 desibel.
Gangguan pendengaran yang bisa mengarah ke gangguan komunikasi ini akan semakin parah jika sopir bajaj mengemudikan selama lebih dari 5 tahun. Namun lagi-lagi ini bergantung dari beberapa faktor.
\r\nBaca juga:
Ini tanggapan Ahok soal banyaknya sopir Bajaj tuli
Selain bikin tuli sopirnya, ini 4 problematika Bajaj
\r\n (mdk/hhw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jokowi Dilaporkan ke Bawaslu Buntut Salam 2 Jari di Jateng, Begini Reaksi Istana
Momen Jokowi diduga mengacungkan dua jari dari mobil kepresidenan terjadi saat kunjungan kerja ke Salatiga, Jawa Tengah, Selasa (23/1).
Baca SelengkapnyaJokowi Ungkap Penyebab Banjir Besar di Demak: Hujan Sangat Ekstrem Bikin Tanggul Jebol
Menurut Jokowi, banjir di Demak terjadi akibat curah hujan yang sangat ekstrem.
Baca SelengkapnyaJokowi Cek Lokasi Banjir di Demak, Pastikan Tanggul Jebol Sudah Diperbaiki
Jokowi ingin memastikan tanggul jebol yang menjadi penyebab banjir di Demak sudah diperbaiki dan ditangani dengan baik.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Jokowi soal Banjir di Demak-Kudus: Kementerian PUPR Kerja Siang Malam Tutup Tanggul Jebol
Sebanyak enam tanggul jebol pascahujan dengan intensitas tinggi mengguyur wilayah Jawa Tengah pada Rabu (13/3).
Baca SelengkapnyaJokowi Cerita Masa Kelam BPJS: Antrenya Lama, Banyak Komplain
Jokowi mengapresiasi kini sudah ada 95,7 persen warga Indonesia yang terdaftar di BPJS Kesehatan
Baca SelengkapnyaRespons Ganjar soal Jokowi Salurkan BLT ke Petani Terdampak Puso di Jateng: Saya Ancungi Jempol
Ganjar menyinggung soal keinginannya untuk memperkuat kembali asuransi petani sebagai langkah antisipasi apabila terjadi gagal panen atau puso.
Baca SelengkapnyaGanjar soal Beda Ucapan dan Sikap Jokowi: Tak Boleh, Isuk Tempe Sore Dele
Setiap pernyataan yang keluar dari mulut pejabat negara selalu ada rekam jejaknya.
Baca SelengkapnyaSebut Banjir Demak karena Pembalakan Liar, Jokowi: Alih Fungsi Lahan Harus Dicegah
Jokowi menuturkan penebangan pohon di hulu sungai membuat bencana banjir terjadi.
Baca SelengkapnyaOrang Berobat Tidak Dipungut Biaya, Jokowi: Kita Bersyukur Ada KIS
Jokowi memastikan JKN-KIS dapat dimanfaatkan oleh masyarakat untuk semua jenis penyakit
Baca Selengkapnya