Merdeka.com - Setelah Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo meninjau terminal Grogol yang ditutup fungsinya sebagai terminal bus angkutan kota antar propinsi (AKAP) kemarin. Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta, Udar Pristono menjelaskan bahwa dalam aturan dinasnya terminal dibagi menjadi tiga ketegori atau tipe, yaitu tipe A, tipe B dan C.

"Grogol itu termasuk tipe B, terminal B itu termasuk terminal yang melayani angkutan antar kota dalam provinsi, angkutan kota atau angkutan pedesaan, jadi tidak boleh AKAP," ujar Udar Pristono di Balaikota Jakarta, Kamis (28/03).

Terminal AKAP merupakan terminal bertipe A, dalam penentuan tipe terminal dilihat dari luasnya dan melihat kondisi lalu lintas setempat.

"Tipe A, B, C itu dari luas nya, kalau dipaksakan nanti macet warga di situ," jelasnya.

Udar menjelaskan, penggunaan terminal Grogol sebagai terminal bus AKAP selama ini merupakan kebijakan bersifat sementara.

Menurut Pris, sapaan akrabnya, dengan ditutupnya terminal tersebut, merupakan tindak lanjut dinasnya terhadap surat dari Walikota Jakarta Barat yang mengatakan terminal Grogol sudah tidak layak lagi menjadi terminal bus AKAP dan sering menyebabkan kemacetan.

"Sebelumnya dibikin kebijakan, disementarakan dulu di situ, terus ada surat dari Walikota Jakarta Barat tahun 2010 saya menindak lanjuti surat ini" tambahnya.

Untuk mengantisipasi hal tersebut, pristono mengusulkan agar bus AKAP tidak lagi transit menurunkan dan menaikkan penumpang di terminal Grogol.

Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo kemarin mengunjungi terminal bus Grogol di Jalan Kyai Tapa, Jakarta Barat. Dalam kesempatan tersebut, Jokowi langsung menemui para pedagang yang berjualan di terminal.

Mereka mengeluhkan sepinya terminal akibat kebijakan Dinas Perhubungan yang melarang bus antar kota antar provinsi (AKAP) masuk ke dalam terminal.

"Sejak nggak ada bus AKAP di sini sepi, nggak ada penumpang apalagi Sabtu, Minggu. Terminal bayangan juga jadi banyak," ujar Udin salah satu pedagang kepada Jokowi, Rabu di lokasi (27/03).

Menurutnya, sepinya terminal membuat penghasilan para pedagang menurun. Untuk itu mereka ingin agar Jokowi mengizinkan bus AKAP untuk masuk ke terminal Grogol.