Merdeka.com - Sikap Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) yang kerap berkata kasar menuai banyak protes dari berbagai kalangan. Bahkan Ahok sering disarankan untuk memiliki juru bicara atau penasihat politik agar bisa menyaring ucapan kasarnya.

Namun ketika ditanya soal usulan tersebut seusai acara Diskusi Seri Satu Madrasah Anti Korupsi Pemuda Muhammadiyah di Gedung Pusat Dakwah Muhammadiyah, Ahok hanya menjawab dengan enteng.

"Sekarang saya tanya kalau misalnya wawancara gini terus saya bilang tanya aja sama jubir saya? Enak engga? Engga enak kan? Makanya saya juga susah kalau begitu," ujar Ahok sambil tertawa, Minggu (12/4).

Sebelumnya, Pakar Psikologi Politik UI, Dewi Haroen menyinggung sikap Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) yang sering melontarkan kata-kata kasar. Menurutnya, Ahok memerlukan juru bicara atau penasihat politik.

"Pak Ahok perlu jubir atau penasihat politik atau psikolog yang bisa mengademkan beliau. Bagaimana pun di dunia ini politisi tidak boleh mengeluarkan kata-kata yang tidak pantas," kata Dewi usai diskusi Polemik Sindotrijaya Network, Jakarta, Sabtu (11/4).

Selain itu, dia mengimbau agar Ahok mau mengubah gaya bicaranya. Hal itu dilakukan untuk meredam polemik yang terjadi di masyarakat.