Merdeka.com - Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) telah memiliki kriteria untuk menjadi pendampingnya apabila dirinya naik jabatan menjadi gubernur DKI Jakarta. Bahkan, kriteria-kriteria tersebut ada pada diri Deputi Gubernur Bidang Pembangunan Sarwo Handayani (Yani).

Ahok menilai sosok Yani merupakan seorang pekerja keras dan berkinerja baik dalam lingkungan Pemprov DKi Jakarta. Selain itu, Yani juga tahu seluk beluk di Pemprov DKI Jakarta.

Namun, Yani enggan menanggapi serius pernyataan orang nomor dua di DKI tersebut. Dia berkelakar Ahok hanya ingin wagub yang seperti dirinya tetapi dari partai politik bukan dari profesional.

"Sepertinya yang dimaksud pak Wagub, perempuan kaya saya ya dari parpol," ujar Yani saat dihubungi merdeka.com di Jakarta, Jumat (22/8).

Sebelumnya, Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) bakal menjabat sebagai gubernur DKI Jakarta setelah Gubernur DKI Jakarta atau presiden terpilih Joko Widodo dilantik pada 20 Oktober mendatang. Ahok pun bingung memilih calon wakil gubernur yang bakal mendampinginya pimpin DKI mendatang.

Ahok memilih sosok Deputi Gubernur DKI Jakarta bidang Pembangunan Sarwo Handayani untuk mendampingi menjadi wakil gubernur DKI Jakarta.

"Untuk Wagub, kita nggak tahu siapa, terserah partai saja. Tapi saya syaratkan mesti cari orang yang jujur dan mau kerja keras. Kalau dia nggak mau kerja keras, kita drive dari pagi sampai malam seperti itu, bisa ribut," ujar Ahok di Balai Kota, Jakarta, Jumat (22/8).

Menurut dia, sosok yang mau kerja keras, jujur dan memiliki dedikasi tinggi dalam menjalankan tugas ada dalam diri Sarwo Handayani (Yani). Berdasarkan pengamatan dan penilaiannya secara langsung, Yani memiliki kinerja yang bagus dan pekerja keras.

"Kalau boleh pilih, saya pilih Bu Yani. Saya pilih Bu Yani jadi wagub. Kalau kerja keras, jujur dan dedikasi itu ada dalam diri dia. Bu Yani itu kan kerjanya keras. Bagus orangnya. Kalau boleh pilih, saya akan pilih dia jadi wakil saya," kata dia.