Merdeka.com - Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Krishna Murti mengatakan, pemeriksaan terhadap DH alias Ryan (37) hingga kini berlangsung. Ryan diringkus polisi di Jembatan Serong, Depok, Kamis (25/6) dini hari, atas aksinya yang menusuk Aryani dan membakar rumah milik Yovita, di Jalan Siaga I D No 11 Rt 01/05, Kelurahan Pejaten Barat, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Rabu (24/6) pagi.

"Saat ini pihak kita sedang melakukan pemeriksaan," kata Kombes Krishna, usai menjalankan ibadah Salat Jumat, di Mapolda Metro Jaya, Jumat (26/6).

Krishna mengatakan, pihaknya masih menanyakan sejumlah barang miliki pelaku, salah satunya sebuah pisau yang telah dibawa ke labolatorium forensik (Labfor). Namun, kata Krishna, Ryan mengaku pisau tersebut selalu dibawanya setiap hari dan bukan untuk melukai Aryani.

"Kenapa dia (tersangka) membawa pisau itu? Katanya pisau itu selalu dibawanya setiap hari. Selain bawa pisau, dia mengaku bawa obeng juga alasannya untuk memperbaiki motor," ujarnya.

Tetapi, lanjut Krishna, pihaknya tidak langsung mempercayai begitu saja pengakuan Ryan. Karena, dari pemeriksaan awal diketahui tersangka ini sudah mengeluarkan pisau saat mendatangi rumah korban.

"Si tersangka ini sudah ada niat, sudah direncanakannya dari awal. Sudah ada niat juga untuk merampok. Si tersangka jadinya sudah kelilit hutang, kepepet," pungkasnya.

Sebelumnya, sebuah rumah di Jalan Siaga I, RT 01/05, Kelurahan Pejaten Barat, Kecamatan Pasar Minggu, Jakarta Selatan, dibakar pada Rabu (24/6). Seorang pembantu bernama Aryani ditemukan terikat dan tubuhnya dipenuhi tusukan. Aryani akhirnya tewas ketika tengah ditangani di RS Husni Thamrin di hari yang sama.

Namun, sebelum tewas Aryani sempat berbicara dengan seorang perawat. Ia menyebut nama pembunuhnya, yakni YAN yang dulunya pernah bekerja jadi penjaga di rumah kos dekat rumah tempat Aryani bekerja, hingga menghembuskan napas terakhirnya.

Selama waktu kurang waktu 24 jam, polisi berhasil meringkus pria tersebut. Dari tangan pelaku, didapati barang bukti berupa uang sekitar sebanyak 210.000 dollar Amerika. Atau kurang lebih Rp 3 Milliar.

Selain itu, polisi juga mendapati barang bukti berupa delapan ponsel dan sebuah tablet. Seluruh barang itu adalah milik majikan pembantu yang diambil pelaku di kamar tidur sang majikan, Yovita.