Dinas PU DKI klaim tidak ada anggaran yang dikoreksi
Merdeka.com - Dinas Pekerjaan Umum (PU) DKI Jakarta mengklaim tidak ada anggaran yang terkoreksi di dinasnya. Karena hampir semua kegiatan yang sudah dianggarkan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 2014 bisa dilaksanakan.
"Anggaran apa ya, rasanya tidak ada (anggaran yang terkoreksi)," ungkap Kepala Dinas PU DKI Jakarta Manggas Rudi di Balai Kota DKI Jakarta, Senin (21/4).
Ia menambahkan, semua mata anggaran yang sudah diajukan bisa dijalankan. Namun saat ini, pihaknya sangat bergantung pada Unit Layanan Pengadaan (ULP) Barang dan Jasa DKI Jakarta. Karena sejauh ini Dinas PU telah mengajukan beberapa kegiatan ke ULP untuk dilelang. Sementara ketika ditanya mengenai target penyerapan anggaran, dirinya juga menggantungkan dengan ULP.
"Ya kita tunggu ULP. Kami misal mau lari nih, cuma ULP-nya belum bergerak, mau apa," jelasnya.
Hal tersebut berbanding terbalik dengan fakta yang ditemukan dalam Pagu Anggaran Dinas PU tahun 2014. Ada beberapa mata anggaran yang di lock atau dikunci, artinya kegiatan tidak bisa dijalankan.
Dari penelusuran merdeka.com, sedikitnya ditemukan sebanyak 10 mata anggaran yang dikunci. Salah satunya adalah Inventarisasi dan Pembebasan Tanah Jalan Layang Non Tol (JLNT) Antasari-Blok M lanjutan dengan anggaran Rp 10 miliar. Seperti diketahui, pembangunan JLNT tersebut telah rampung sejak awal 2013 lalu.
Anggaran lainnya yang juga dikunci yakni anggaran manajemen konsultan untuk memonitor kegiatan satgas di 42 Kecamatan sebesar Rp 500 miliar, anggaran perencanaan sistem pompa angke Rp 2,5 miliar, serta anggaran pemeliharaan dan operasional pompa stasioner, pompa mobile, Pintu Air dan saringan sampah sebesar Rp 15,5 miliar.
Kemudian anggaran operasional dan pemeliharaan saringan sampah pada inlet pompa sebesar Rp 5 miliar, anggaran koordinasi dan relokasi jaringan utilitas lintas sektor instansi sebesar Rp 300 juta, anggaran belanja alat tulis kantor sarana teknologi informasi UPT ALKAL segar Rp 50 juta.
Selain itu juga anggaran pelaksanaan pengukuran dan pengujian laboratorium sebesar Rp 2,12 miliar, anggaran untuk pemeliharaan tidak terprediksi di Kanal Banjir Timur (KBT) sebesar RP 3 miliar, serta anggaran belanja alat tulis kantor sarana teknologi informasi UP Teknologi Informatika Dinas Pekerjaan Umum sebesar Rp 100 juta.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sekjen PSI soal Dana Kampanye Rp180 Ribu: Bukan Salah, tapi Belum Selesai Diinput
PSI telah menyelesaikan penginputan laporan penggunaan dana kampanye ke KPU.
Baca SelengkapnyaDiduga Lakukan Pelanggaran Pemilu, Anggota DPR RI Diproses Polres Batang
Diduga Lakukan Pelanggaran Pemilu, Anggota DPR RI Diproses Polres Batang
Baca SelengkapnyaHak Angket Dugaan Kecurangan Pemilu: Berujung ke Mana?
Isu hak angket digulirkan untuk mengusut kecurangan Pemilu. Bermula dan berujung ke mana?
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Diisukan Isi Jabatan Strategis, Eks Kasad Dudung: Kalau Diperintahkan Siap
"Kalau misalkan diperintahkan, saya sebagai mantan prajurit saya siaplah apapun," kata Dudung
Baca SelengkapnyaAnies Beri Sinyal Gandeng Kubu Ganjar Dukung Hak Angket Usut Dugaan Kecurangan Pemilu
Anies menilai dengan adanya inisiatif hak angket, proses di DPR bisa berjalan.
Baca SelengkapnyaBawa Mobil Dinas ke Puncak dan Buang Sampah Sembarangan, Kasetpel Dishub DKI Dinonaktifkan
Heru menyebut, selama dua bulan juga Agustang tidak akan memperoleh tunjangan kinerja daerah (TKD) sebagai pegawai Dishub DKI Jakarta.
Baca SelengkapnyaSiap-Siap Jaksa Agung Bakal Bongkar 2 BUMN Dana Pensiun Bermasalah ke Publik
2 Perusahaan BUMN tersebut sedang menjalani pemeriksaan di Kejaksaan Agung.
Baca Selengkapnya