Diduga salahi izin, warga keluhkan pendirian apartemen di Kemang
Merdeka.com - Pembangunan Apartemen Nine Residence, Kemang, Jakarta Selatan mendapat protes warga. Bangunan yang dikelola Grup Lippo itu dianggap melanggar izin Analisis dampak lingkungan (Amdal), dan sistem kerjanya di tengah permukiman warga membuat kebisingan tanpa henti.
"Pembangunan proyeknya tidak memenuhi Amdal, terus yang paling nyata kebisingan bagi warga. Mereka kerja semaunya. Padahal janjinya sistem kerja proyek hanya sampai pukul 20.00 WIB," kata Edi Fuad salah satu perwakilan warga RT 02, RW 05, Kelurahan Duren Tiga, Pancoran saat dihubungi merdeka.com, Kamis (5/12).
Edi mengungkapkan, pembangunan apartemen itu mulai dilakukan sejak Januari 2013. Sebelum pembangunan itu, warga diundang oleh pengembang tentang akan adanya alat berat proyek dan sosialisasi Amdal ke warga.
Namun menurut Edi, apa yang dibicarakan dalam pertemuan itu hanya janji belaka. Menurutnya semua penjelasan akan pembangunan itu dari Grup Lippo itu hanya janji-janji belaka.
"Undangan pertemuan dari pengembang pada 15 Januari 2013 warga diundang pemberitahuan alat berat proyek akan masuk mulai bekerja. Di situ dijelasin kalau mereka tidak akan ganggu jam istirahat warga. Tapi nyatanya mereka kerja semaunya, kadang sampai pukul 01.00 WIB. Terus sosialisasi Amdal pada 28 Mei 2013. saat itu konsultan amdal bilang, pake slide bilang selama pembangunan hingga apartemen jadi tidak pakai air tanah tapi dari PDAM. Dari yang kami lihat sendiri mereka gunakan air tanah," papar Edi.
Edi dan warga lainnya merasa tidak ikutkan hal Amdal. Padahal menurut Edi, dalam peraturan pemerintah, untuk Amdal pembangunan gedung harus menyertakan dan mendengarkan masukan dari warga sekitar pembangunan.
"Mereka janji pertemuan dengan warga tentang Amdal akan dilakukan sebelum lebaran idul fitri 2013. Tapi sampai sekarang tidak ada kabar lagi. Mereka tetap saja menjalankan proyek," ujar Edi.
(mdk/tyo)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Bangunan Tua di Pelosok Wonogiri Ini Diduga Peninggalan Kiai Tunggul Wulung, Begini Penuturan Sesepuh Setempat
Bangunan ini dalamnya kosong. Dibersihkan setahun sekali pada momen hari-hari besar.
Baca SelengkapnyaDiduga Kecewa Hasil Pemilu, Caleg di Garut Tutup Jalan yang Biasa Dilintasi Warga
Diduga Kecewa Hasil Pemilu, Caleg di Garut Tutup Jalan yang Biasa Dilintasi Warga
Baca SelengkapnyaDiduga Kelelahan, Ini Sederet Kasus Petugas Pemilu 2024 Meninggal usai Bertugas di Wilayah DIY dan Jateng
Banyak petugas yang mengalami kelelahan sehingga beberapa dari mereka meninggal dunia.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Duka Warga Pesisir Padang Pariaman, Rumahnya Hancur Dihantam Abrasi Bertahun-Tahun
Tingginya gelombang dan naiknya permukaan laut merusak rumah warga
Baca SelengkapnyaDiduga Kelelahan Pengamanan Pemilu, Anggota Polsek Candisari Semarang Meninggal Dunia
Kapolrestabes Semarang Kombes Pol Irwan Anwar mengakui banyak anggotanya yang tugas mengawal pemilu jatuh sakit akibat kelelahan.
Baca SelengkapnyaVIDEO: Geger Satu Keluarga Tewas Diduga Akibat Terlilit Utang, Polisi Mulai Bergerak
Sebelum tewas bunuh diri, salah satu korban sempat meminjam uang ke warga apartemen dengan nominal Rp20 juta.
Baca SelengkapnyaDiduga Bunuh Diri karena Bosan Hidup, Kakek 90 Tahun Ditemukan Tewas di Bak Kamar Mandi
Korban ditemukan tewas pada Senin (1/1) sekira pukul 02.45 WIB.
Baca SelengkapnyaSekeluarga Bunuh Diri Lompat dari Apartemen, Tetangga Sebut Korban Sempat Didatangi Penagih & Pinjam Uang
Tetangga menyebut, korban sekeluarga sudah hampir dua tahun tak menghuni unit apartemen itu. Tiba-tiba datang untuk bunuh diri.
Baca Selengkapnya5 Petugas KPPS di Kabupaten Tangerang Meninggal, Diduga Kelelahan
Lima petugas KPPS di Kabupaten Tangerang, Banten, meninggal dunia seusai mengawal pelaksanaan Pemilu 2024. Mereka diduga kelelahan.
Baca Selengkapnya