Cerita Ahok tentang asal-usul PRJ digelar di Kemayoran
Merdeka.com - Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mengatakan lahan PT Jakarta International Expo (PT JIExpo) merupakan milik Sekretariat Negara sebagai penyerta modal. Sedangkan, Pemprov DKI, Setneg dan pengusaha Edward Soeryadjaya sebagai pengelolanya.
"Jadi, lahan itu punya Sekretariat Negara sebagai penyertaan modal ke Jepang pas sejarahnya dulu. DKI, Setneg, dan pengusaha Edward Soeryadjaya yang bertugas mengelola kawasan itu," ujar Ahok di Balaikota Jakarta, Kamis (14/6).
Edward yang merupakan pemilik Ortus Holding dalam PT Jakarta International Trade Fair Corporation memfungsikan kawasan tersebut sebagai kawasan Meeting, Incentives, Conferencing, Exhibition (MICE). Tetapi, saat krisis moneter yang melanda Indonesia, PT JITF dinyatakan pailit oleh pengadilan.
Selanjutnya, tahun 2003 kawasan tersebut dibeli oleh PT JIExpo yang pemiliknya adalah keluarga Murdaya Poo dan PT Jakarta Propertindo. Namun, tahun 2005, PT JIExpo mengambil alih pengelolaan PT JITF.
"Pas lagi kesusahan sistem moneter, sempat disita tanahnya terus dilelang. Nah, yang membeli keluarga Murdaya Poo. Seharusnya kalau dia beli itu, bukan beli lahan kan? Tanah itu kan milik Setneg, tapi JIExpo menganggap itu hartanya mereka kan? Ya sudah saya enggak tahu akhirnya seperti apa," jelasnya.
Sejak 2003 PT JIExpo sekaligus sebagai pelaksana penyelenggaraan Jakarta Fair. Pasalnya, berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 12/1991 menyebutkan PT JIExpo sebagai penyelenggara PRJ dan menjadikan arena Kemayoran sebagai lokasi penyelenggaraan.
Mantan anggota Komisi II DPR ini mengatakan, PT JIExpo merupakan salah satu BUMD yang memberikan deviden kecil untuk DKI. Sebab, Pemprov DKI Jakarta hanya memiliki 13,25 persen saham dari pemberian PT JIExpo.
"BUMD di kita juga kecil, cuma 13 persen. Saham goodwill yang mereka kasih ke kita. Padahal, DKI kasih izin pembangunan, dan Perda JIExpo juga DKI yang buat," katanya.
Semenjak Pemprov DKI Jakarta di bawah kepemimpinan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo ingin berupaya mengembalikan konsep PRJ seperti konsep awal di zaman Ali Sadikin. Karena Jokowi tidak mempermasalahkan kawasan Kemayoran yang dimiliki PT JIExpo tersebut.
"Iya. Saham goodwill mereka dia kasih. Makanya bisa saja kita lepas. Dia bikin expo, bikin saja. Sudah enggak ada untung. Kalau mau expo bukan cuma JIExpo. Semua juga bisa bikin expo. Pameran mobil, kita mah untung-untung parkir, wisatawan datang. Untung seperti itu saja," terangnya.
Untuk diketahui, PRJ awalnya diselenggarakan di Monumen Nasional (Monas) berkat ide mantan Gubernur DKI Jakarta Ali Sadikin. Lantaran peminatnya terus bertambah, pada tahun 1992, pelaksanaan PRJ dipindah ke Kemayoran. Sebab, kawasan Monas seluas tujuh hektare hanya mampu menampung sekitar 1,4 juta pengunjung. Sedangkan di kawasan Kemayoran mencapai 44 hektare dengan perkiraan pengunjung bisa lima kali lipat dari pengunjung Monas.
(mdk/has)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kisah Jokowi dan Ahok yang Kini Pisah Jalan
Alasan Ahok mengundurkan diri dari jabatan Komisaris Utama PT Pertamina agar fokus kampanye mendukung Ganjar-Mahfud dalam Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaAhok Klaim Beri Masukan untuk Pembangunan IKN tapi Tak Dijalankan Jokowi
Basuki Tjahja Purnama alias Ahok meluruskan dirinya bukanlah orang yang menolak pembangunan IKN yang telah dicanangkan Presiden Jokowi.
Baca SelengkapnyaAhok Beberkan Alasan Turun Gunung Dukung Ganjar-Mahfud
Eks Komisaris Utama Pertamina Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok membeberkan alasannya mendukung pasangan calon nomor urut 03 Ganjar Pranowo- Mahfud Md.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Dulu AHY Kritik IKN Sita Anggaran Negara, Usai Jadi Menteri Puja Puji
AHY resmi dilantik Presiden Jokowi menjadi Menteri ATR/BPN di Istana Negara, Jakarta, Rabu (21/2/2024) lalu.
Baca SelengkapnyaPj Gubernur Heru Ingatkan ASN Jakarta Tak Boleh Perpanjang Libur Lebaran
Cuti bersama Hari Raya Idul Fitri 1445 Hijriah yang jatuh pada tanggal 8, 9, 12, dan 15 April 2024
Baca SelengkapnyaAhok Cerita Dihina karena Ikuti Megawati: Ngapain Ikut Nenek-Nenek Katanya
Namun baginya, keadilan dan kebenaran lah yang membuatnya tetap pada pendiriannya tersebut.
Baca SelengkapnyaCerita AHY saat Ditawari Jadi Menteri ATR, Selasa Bertemu Jokowi dan Rabu Resmi Dilantik
"Saya katakan ke beliau terima kasih bapak, ini kehormatan dan insya Allah bisa saya jalankan dengan baik, walaupun waktunya singkat 8 bulan," kata AHY
Baca SelengkapnyaAhok Kembali ke Politik, Timnas AMIN: Kalau Mengikuti Perubahan Menguntungkan Buat 01
Ahok bakal fokus memenangkan Ganjar-Mahfud di Jakarta.
Baca SelengkapnyaMahfud Sebut Hak Angket Bisa Berujung Pemakzulan Jokowi, Begini Penjelasannya
Proses hak angket di DPR bisa berjalan berbulan-bulan.
Baca Selengkapnya