Cerita Ahok tak punya kursi wagub gara-gara 'diambil' Foke
Merdeka.com - Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) sering kali cerita blak-blakan. Bahkan sampai soal kursi. Kali ini dia bercerita soal pengalamannya yang tidak dapat kursi di awal-awal jabatan sebagai orang nomor 2 di DKI.
Menurut Ahok, ketika mendapat posisi wakil gubernur, dirinya terheran-heran tak ada kursi di ruangannya. Usut punya usut, nyatanya bangku yang ditempatinya dibawa mantan Gubernur DKI Fauzi Bowo (Foke).
"Kursi yang saya duduk, kalian tahu enggak dapatnya berapa lama? 1,5 tahun loh dapat kursi ini. Saya waktu masuk ke ruangan ini, enggak ada kursi di ruangan ini, gila enggak! Saya langsung tanya, 'kok bisa Wagub enggak ada kursi?' Tahu enggak jawabnya apa dari biro umum waktu itu? Kursinya dibawa pulang sama Pak Foke. Oke tidak apa-apa. Kok bisa? karena Pak Fauzi Bowo beli kursi sendiri," kata Ahok di Balai Kota Jakarta, Jumat (5/9).
Ahok yang merasa wajar kursinya dibawa Foke berharap agar segera kursinya diadakan. Sayangnya, jawaban biro umum membuatnya kecewa kembali. Sebab, dia harus menunggu anggaran baru untuk pengadaan.
Alhasil, Ahok terpaksa menarik kursi di ruang rapat. Sampai anggaran pengadaan 2013 kursi yang didambakannya belum datang. "Jadi terpaksa saya tarik kursi itu ruang rapat ditarik ke sini duduk," ujarnya.
Memasuki tahun 2014, kursi untuk Ahok tiba. Sayang, menurut dia, kursi tersebut kurang nyaman ketika diduduki. Ahok kembali pilih kursi rapat lagi.
Kursi yang diimpi-impikan Ahok akhirnya ditemukan. Ceritanya, saat itu dia diajak Gubernur DKI Jokowi untuk blusukan. Lantaran telat, dia akhirnya blusukan sendiri dan masuklah ke ruangan Sekretaris Daerah (Sekda) yang belum ditempati.
"Kan Sekda mau baru, ruangannya (dicek) sudah siap apa belum. Saya masuklah ke ruang Sekda terus ada kursi, kayaknya nih kursi lebih bagus dari kursi saya. Logika saya, saya sama dong kursinya dengan Sekda, lalu saya duduk. Kok ini enak kursinya. Saya panggil biro umum. Saya pengen dong. Enggak lama terus datang kursi ini," ujarnya.
Ahok bercerita tidak hanya soal kursi. Cerita lain adalah saat Jokowi mengambil cuti untuk ikut Pilpres 2014 sempat terjadi listrik padam. Dirinya kembali heran, sebab ruangannya ikut padam.
Dia kembali mempertanyakan persoalan ini. Lagi-lagi, hanya jawaban bikin kesal. "Ini 23 lantai itu kalau mau hidupkan ruangan, nanti 23 lantai itu padam. Kamu tega enggak, orang enggak kerja gara-gara kamu, tapi kamu yang kepanasan," ujarnya.
(mdk/has)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ahok Cerita Dihina karena Ikuti Megawati: Ngapain Ikut Nenek-Nenek Katanya
Namun baginya, keadilan dan kebenaran lah yang membuatnya tetap pada pendiriannya tersebut.
Baca SelengkapnyaAhok Tanggapi Keras Video Viral Sebut Jokowi Tak Bisa Kerja: Masa Bilang di Depan Umum, Gue masih Waras Bos!
Dalam video beredar dinarasikan Ahok menyebut Jokowi dan Gibran tak bisa kerja
Baca SelengkapnyaVIDEO: Ahok Tarik Urat Luruskan Ucapan Jokowi Tak Bisa Kerja: Emang Presiden Joki
Ahok pun meluruskan pernyataannya soal Gibran dan Jokowi tak bisa kerja jika Prabowo memenangi Pilpres 2024.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Ahok Ungkap Jokowi Pernah Memintanya Mundur dari Pencalonan Gubernur DKI
Ahok menceritakan hanya Megawati yang mendukungnya sebagai Cagub DKI.
Baca SelengkapnyaVIDEO: Ahok Ngegas Kritik Gibran Tak Bisa Kerja, Ini Jawaban Balasan Putra Sulung Presiden Jokowi
Gibran Rakabuming Raka tak mempemasalahkan kritik keras Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok
Baca SelengkapnyaVIDEO: Ahok Buka Suara Ketidakhadiran Jokowi di HUT PDIP ke-51
Sambil tertawa, Ahok mengatakan tidak tahu di mana Jokowi
Baca SelengkapnyaPenjelasan BUMN Soal Ahok & Said Aqil Tak Perlu Mundur dari Kursi Komisaris Usai Dukung Paslon Seperti Abdee Slank
Hal ini dilakukan setelah Abdee dan Slank memutuskan mendukung paslon nomor urut 3, Ganjar Pranowo dan Mahfud MD.
Baca SelengkapnyaVIDEO: Ahok Blak-blakan Isu 'Kuda Putihnya' Jokowi & Peluang Koalisi ke Anies-Cak Imin
Ahok juga menepis isu menjadi 'Kuda Putih' Jokowi dalam Pemilu 2024
Baca Selengkapnya