Merdeka.com - CEO Go-Jek Nadiem Karim mengatakan, pengendara Go-Jek hingga kini sudah mencapai sepuluh ribu orang. Menurut Nadiem, para pengendara tersebut tersebar di berbagai wilayah Indonesia.

"Kini driver Go-Jek sudah mencapai 10.000 driver," kata Nadiem Karim di Midtown (Ex Twenty8) di Jalan Tulodong Atas Nomor 28, SCBD, Jakarta, Selasa (30/6).

Nadiem mengatakan, pengendara Go-Jek tersebar di seluruh Jabodetabek. Dan juga tersebar di Bali, Bandung dan Surabaya.

"Aplikasi kami sudah lebih kurang 5000 mendownload aplikasi kami, Go-Jek," ujarnya.

Lebih lanjut Nadiem mengaku sangat berterima kasih kepada Pemerintah Provinsi DKI yang mendukungnya dalam menjalankan bisnis ojek jemput tersebut. "Kami sangat beruntung atas dukungannya oleh Pemprov DKI. Pemakai Go-Jek pun tidak perlu menunggu di pinggir jalan dan kita memiliki misi standar keamanan serta lebih aman transportasi lain," tandasnya.

Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) menyebut, masalah tukang ojek konvensional yang merasa mata pencahariannya direbut oleh GO-JEK lebih disebabkan tukang ojek pangkalan tak mendapatkan informasi detail layanan GO-JEK. Jika tahu, dipastikannya tukang ojek bakal ramai-ramai gabung GO-JEK.

"Karena mereka itu, tukang-tukang ojek konvensional itu mereka masih belum tahu, enggak ngerti mereka itu apa keuntungan gabung GO-JEK buat mereka," kata Ahok di Balai Kota DKI Jakarta, Selasa (30/6)

Lanjut dia, seiring waktu tukang ojek konvensional bakal mengerti keuntungan bergabung GO-JEK. Lalu, gesekan antara tukang ojek tersebut bakal hilang sendiri.

"Nanti lama-lama mereka juga bisa ngerti, dan semua ojek bakal ikut gabung dengan GO-JEK nanti. Nah, kalau sudah begitu kan hanya tinggal nunggu waktu, ya enggak masalah," pungkasnya.