Merdeka.com - Untuk mencegah terjadinya aksi tawuran antar pelajar, Puluhan petugas kepolisian Polsek Koja, Jakarta Utara dan beberapa anggota Koramil 01 merazia siswa SMK Walang Jaya di Koja, Jakarta Utara.

Pantauan merdeka.com, Selasa (2/10), setiap kelas didatangi beberapa anggota polisi dan anggota Koramil. Sebelum memeriksa bawaan para pelajar, petugas tersebut memberikan bimbingan soal tindakan tawuran yang merupakan tindakan kriminal dan akan diberi sanksi tegas.

Dari razia tersebut polisi pun menemukan dua buah gesper (ikat pinggang) berkepala tajam yang disita oleh pihak kepolisian.

"Kita hanya memberikan pengarahan kepada para siswa. Ini sebagai bentuk preventif, kalau tindakan tegasnya tidak akan memberikan ampun kepada mereka yang terlibat tindakan kriminal," kata Kapolsek Koja, Kompol Seli Pudja, usai memeriksa kelas.

Dalam kesempatan tersebut, Kapolsek Koja secara khusus memberikan nomor handphone pribadinya sebagai upaya mencegah tawuran di Koja. Sejumlah siswa yang dominan perempuan pun langsung meminta nomor handphone Seli.

"Saya berikan nomor HP saya, agar adik-adik jangan takut untuk SMS saya memberitahu jika ada tawuran atau temannya yang mau tawuran," ujar Seli.

Alasan kenapa pihak kepolisian memilih SMK tersebut pun karena koordinasi yang telah dibangun antara Koramil 01 Koja dengan Polsek Koja bersama SMK Walang Jaya mendeklarasikan anti tawuran untuk seluruh siswanya.

"Kebetulan ini adalah sekolah pertama hasil koordinasi kita yang siap mendeklarasikan diri untuk anti tawuran. Nanti akan diikuti seluruh sekolah di Koja," kata Seli.

Setelah memeriksa seluruh isi tas para siswa, sekitar 1.222 siswa dikumpulkan di lapangan sekolah. Ternyata mereka dikumpulkan untuk mendapatkan pengarahan dari Kapolsek Koja dan juga menjadi saksi penandatanganan anti tawuran oleh Kepala Sekolah SMK Walang Jaya Adji Wisnugroho, Kapolsek Koja Kompol Seli Pudja, dan Komandan Danramil 01 Koja Kapten Inf Tri Eddy S.

"Harapannya angka tawuran di Jakarta Utara bisa kita tekan. Tadi razia kita hanya mendapatkan beberapa sabuk berkepala besi, dan tidak ditemukan sajam. Kalau ditemukan pasti akan ada sanksi. Tapi dengan adanya deklarasi ini berarti akan ada sanksi tegas," tandas Seli.