Merdeka.com - Agus Permadi (24), babak belur dihajar warga saat kepergok mencuri sebuah tas milik seorang mahasiswi Sekolah Tinggi Statistik, bernama Ririn (20), di sebuah warung pecel lele, di Jalan Otista Raya, Jatinegara, Jakarta Timur, Senin (14/10) kemarin.

Agus hanya bisa menangis sambil menyesali perbuatannya di balik jeruji tahanan Mapolsek Jatinegara. Pria ini pun mengaku khilaf dengan apa yang dilakukannya lantaran butuh uang untuk membeli susu, dan membayar hutang biaya persalinan anaknya.

"Saya khilaf pak, saya sudah kebingungan. Anak saya yang satu bulan enggak punya susu, hutang biaya persalinan pun sudah terus ditagih pihak klinik," katanya sambil menahan rasa sakit, Jakarta, Selasa (14/10).

Agus mengaku, pencurian tersebut dilakukannya secara spontan dan tanpa perencanaan. Dia menjelaskan saat itu, dirinya baru saja berkunjung ke rumah temannya di kawasan Otista 3 untuk meminta pekerjaan. Namun sepulangnya dari rumah teman tersebut, dia sempat tergiur melihat tas yang ada di sebuah warung makan.

"Ketika menanyakan pekerjaan ke teman tidak ada, saya langsung gelap mata. Makanya begitu lihat tas tergeletak, saya langsung mengambilnya," ujar Agus.

"Saya gelap mata, yang di pikiran saya cuma pulang bawa uang buat beli susu. Makanya saya menjambret. Sekarang saya pasrah saja pak," ungkapnya lirih.

Dikatakannya, kekhilafan yang dilakukannya itu juga lantaran dirinya sudah tak memiliki apa-apa. Pihak keluarga yang ada tak juga meminjamkan uang, untuk membayar hutang di klinik sebesar Rp 1 juta.

"BPKB motor juga sudah digadai, saya sudah enggak punya apa-apa. Makanya saya nekat tapi malah tertangkap," tuturnya.

Agus juga mengaku, orangtua yang mengalami stroke dan ibunya yang hanya seorang pedagang dinilainya tak bisa membantu. Meski keluhannya sudah sering disampaikan, namun keduanya tak bisa berbuat apa-apa.

"Saya pasrah pak, sekarang yang terbayang hanya anak saya," tuturnya.