Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Buka Tutup Tebet Eco Park, Pengamat Tata Kota Nilai Bentuk Kurang Matang Persiapan

Buka Tutup Tebet Eco Park, Pengamat Tata Kota Nilai Bentuk Kurang Matang Persiapan Pengunjung Tebet Eco Park. ©2022 Merdeka.com/Iqbal S Nugroho

Merdeka.com - Dinas Pertamanan dan Hutan Kota DKI Jakarta masih melakukan penataan, dan perbaikan sarana fasilitas Tebet Eco Park. Taman tersebut ditutup untuk sementara waktu karena terdapat kerusakan akibat jumlah pengunjung yang berlebih.

Kepala Dinas Pertamanan dan Hutan Kota DKI Suzi Marsitawati mengatakan, rumput dan toilet adalah fasilitas yang paling banyak mengalami kerusakan. Untuk itu, pihaknya akan membatasi jumlah pengunjung dan sederet ketentuan lainnya bagi pengunjung Tebet Eco Park.

Pengunjung diminta membuat jadwal kunjungan terlebih dahulu melalui aplikasi JAKI, saat masuk gerbang diharuskan scan barcode.

"Ada scan barcode. Bagi pelanggar kita berikan kartu merah ke pengunjung kan sudah terawasi karena dengan adanya jumlah yang dibatasi maka mudah untuk diawasi dan yang melanggar itu selama 3 bulan tidak boleh masuk taman Tebet," ujar Kepala Dinas Pertamanan dan Hutan Kota DKI Suzi Marsitawati di Balai Kota Jakarta, Senin (4/7).

Menanggapi kebijakan itu, pengamat Tata Kota Nirwono Yoga mengatakan kebijakan membuat penjadwalan melalui aplikasi hanya bersifat sementara. Hal itu tergantung dengan 'hype' Tebet Eco Park di media sosial.

Nirwono menuturkan, euforia masyarakat berbondong-bondong datang ke Tebet Eco Park hampir sama dengan Taman Kalijodo saat diresmikan oleh gubernur saat itu, Basuki Tjahaja Purnama.

"Tebet Eco Park sebenarnya tidak ada yang istimewa dibandingkan dengan taman-taman lingkungan atau kota yang lain. Hanya karena viral saja kelihatan medsos membuat Tebet Eco Park banyak dikunjungi, hal sama pernah terjadi saat viral Taman Kalijodo diresmikan Pak Ahok dulu," kata Nirwono saat dikonfirmasi merdeka.com, Jumat (8/7).

Nirwono juga berpandangan, Pemprov DKI sudah salah sejak awal terhadap desain Tebet Eco Park, di saat peran media sosial sangat berdampak terhadap popularitas sebuah tempat.

Layaknya sebuah taman, Pemprov DKI tidak mengantisipasi ledakan pengunjung, terlebih pembukaan taman tersebut bertepatan dengan libur Idulfitri. Akibatnya, muncul pedagang kaki lima, parkir liar marak, dan mengganggu arus lalu lintas di sana.

Dia menambahkan, kurang matangnya Pemprov DKI terhadap Tebet Eco Park saat muncul wacana zona rendah emisi di kawasan taman tersebut.

"Taman skala lingkungan ya dirancang sederhana saja buat penghuni Tebet utamanya, sehingga mereka cukup jalan kaki atau bersepeda ke tamannya, dengan sendirinya akan menjadi zona rendah emisi," jelasnya.

Selama taman tersebut ditutup dan saat ini Terowongan Kendal dan Dukuh Atas menjadi pusat tongkrongan remaja Citayam, Nirwono berpandangan popularitas Tebet Eco Park juga akan luntur seiring tempat-tempat baru nan populer berdasarkan media sosial.

"Sebentar lagi Tebet Eco Park tidak akan ramai lagi, nanti pas Taman Chriatina Marthatiahahu di Blok M selesai direvitalisasi, warganet akan berbondong-bondong ke sana, apalagi mudah dicapai, dekat Blok M dan M Block," katanya.

(mdk/rhm)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Wisata Petungkriyono Indah dan Asri, Suguhkan Pemandangan Memesona

Wisata Petungkriyono Indah dan Asri, Suguhkan Pemandangan Memesona

Petungkriyono memiliki beragam objek wistaa alam yang menarik.

Baca Selengkapnya
8 Wisata Temanggung yang Populer, Indah dan Menakjubkan

8 Wisata Temanggung yang Populer, Indah dan Menakjubkan

Keindahan alam wisata Temanggung menawarkan pesona yang memukau bagi para pengunjung.

Baca Selengkapnya
Wisata Pekalongan Populer, Sajikan Pemandangan Alam Asri hingga Budaya

Wisata Pekalongan Populer, Sajikan Pemandangan Alam Asri hingga Budaya

Pekalongan tidak hanya batik, tetapi juga memiliki tempat wisata indah dan unik.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Pemprov DKI Temukan Penyebaran DBD Meningkat, Kasus Paling Banyak di Jakarta Selatan

Pemprov DKI Temukan Penyebaran DBD Meningkat, Kasus Paling Banyak di Jakarta Selatan

Pemprov DKI Temukan Penyebaran DBD Meningkat, Kasus Paling Banyak di Jakarta Selatan

Baca Selengkapnya
13 Tempat Wisata di Puncak yang Populer dan Seru, Wajib Mampir

13 Tempat Wisata di Puncak yang Populer dan Seru, Wajib Mampir

Puncak menawarkan udara sejuk, pemandangan alam yang indah, dan berbagai macam aktivitas yang bisa dinikmati bersama keluarga atau teman.

Baca Selengkapnya
7 Wisata Pekanbaru yang Indah dan Menakjubkan, Cocok untuk Liburan

7 Wisata Pekanbaru yang Indah dan Menakjubkan, Cocok untuk Liburan

Meskipun menjadi kota modern, Pekanbaru berhasil mempertahankan pesona tradisionalnya.

Baca Selengkapnya
Wisata di Medan yang Populer, Destinasi Alam hingga Edukasi

Wisata di Medan yang Populer, Destinasi Alam hingga Edukasi

Merdeka.com merangkum informasi tentang wisata Medan yang populer mulai dari destinasi wisata alam hingga wisata edukasi.

Baca Selengkapnya
Wisata Sentul yang Populer dan Menarik, Tawarkan Pengalaman Berlibur Seru

Wisata Sentul yang Populer dan Menarik, Tawarkan Pengalaman Berlibur Seru

Sentul menarik untuk jadi tempat wisata karena menawarkan pesona alam yang asri, udara yang sejuk dan segar, serta beragam atraksi wisata yang dapat dijajal.

Baca Selengkapnya
Serunya Berwisata ke Waduk Sempor, Salah Satu Spot Eksotis di Kebumen

Serunya Berwisata ke Waduk Sempor, Salah Satu Spot Eksotis di Kebumen

Saat pembangunan waduk terjadi sebuah insiden jebolnya tanggul pembantu yang memakan korban hingga 127 orang.

Baca Selengkapnya