Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Brutalnya sopir mikrolet dan preman hajar 2 TNI di Kp Melayu

Brutalnya sopir mikrolet dan preman hajar 2 TNI di Kp Melayu Ilustrasi Pengeroyokan. ©2015 Merdeka.com

Merdeka.com - Nasib nahas menimpa dua anggota Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat (TNI AD). Mereka babak belur dikeroyok para sopir mikrolet dan timer saat berada di Terminal Kampung Melayu. Luka-lukanya parah, terutama di bagian kepala hingga harus menjalani perawatan intensif di rumah sakit.

Kejadian bermula ketika dua anggota TNI, yakni Sertu Indra Lesmana dan Kopda Ade Wahyudin tengah berkendara dengan sepeda motor. Saat melintas di Jl Otista Raya tepatnya di lampu merah Asia Makmur, kendaraan mereka tersenggol mikrolet yang sedang memutar balik.

Kejadian ini berlangsung Sabtu (1/8) malam. Korban yang merasa kendaraannya mengalami kerusakan lantas terlibat adu mulut dengan pelaku.

"Awal mula kejadian mikrolet dengan korban senggolan adu mulut. Dari pihak korban dengan pelaku akan dilakukan penyelesaian," ujar Kapolres Jakarta Timur Kombes Umar Faruq di Polsek Jatinegara, Jakarta Timur, Minggu (2/8).

Polisi mengungkapkan, korban berusaha meminta ganti rugi akibat senggolan yang dialaminya. Namun, pelaku menolak dan mengaku tidak punya uang dan mengajak mereka untuk menyelesaikannya di terminal.

"Mungkin karena ada kendaraan yang rusak, korban minta ganti tapi enggak ada uang si sopir, lalu coba diselesaikan di terminal," jelas Suwanda saat dikonfirmasi merdeka.com, Minggu (2/8).

Saat tiba di terminal, bukannya penyelesaian yang didapat. Pelaku malah memanggil rekan-rekannya dan bersama-bersama mengeroyok kedua anggota TNI tersebut.

"Di Terminal Kampung Melayu, pengemudi mikrolet memanggil teman-temannya terjadi lah pengeroyokan. Satu korban sampai saat ini dirawat di Rumah Sakit," kata Umar Faruq di Polsek Jatinegara, Jakarta Timur, Minggu (2/8).

Akibat kejadian itu, Indra Lesmana mengalami luka robek di bagian kepala serta memar seluruh wajah. Sedangkan Ade Wahyudin mengalami luka memar di bagian wajah. Keduanya sempat dilarikan ke RS Hermina Jatinegara. Sebelum dirujuk ke RSPAD Gatot Subroto.

Meski telah menjadi korban pengeroyokan, kedua anggota TNI tersebut tak melaporkan kejadian tersebut ke polisi. Meski begitu, polisi tak tinggal diam dan langsung menyelidiki kasus tersebut.

Sementara Mabes TNI AD meminta para prajuritnya menahan diri dan menyerahkan masalah ini pada pihak kepolisian.

Dalam waktu singkat, empat orang pelaku pengeroyokan berhasil dibekuk, masing-masing berinisial R, M, H dan N. Sedangkan pelaku lain yang berjumlah 10 orang masih dalam pencarian atau Daftar Pencarian Orang (DPO).

"Penyelidikan siapa pelaku dapat ditangkap empat pelaku dalam proses penyidikan. Penangkapan dilakukan di Bekasi. Pihak korban sampai saat ini belum buat laporan, dari polisi tindakan hukum menangkap dan memproses penyidikan sampai tuntas," kata dia.

Saat menganiaya korbannya, pelaku menggunakan benda-benda keras yang berada di dalam angkot. Benda tersebut adalah tempat duduk tambahan atau dingklik.

"Pelaku memukul korban dengan tempat duduk tambahan (dingklik) yang ada di dalam Mikrolet. Mereka memukul bagian kepala, buktinya darah masih bekas di tempat duduk tambahan," kata Umar Faruq saat jumpa pers.

Lanjut dia, barang bukti yang diamankan oleh pihak Kepolisian masih ada bekas darah korban. Pelaku pemukul ini yaitu, supir dan kenek.

"Pelaku sopir resmi dan sopir tembak, setelah ditangkap baru ketahuan kalau dia sopir tembak. Mereka dibawa langsung ke Polda Metro. Pelaku dikenakan, pasal 170 ancaman tujuh tahun penjara."

"Pasal yang dikenakan oleh pelaku pasal 170 dengan ancaman tujuh tahun. Jumlah pelaku 10 orang masih dilakukan pencarian," tukas dia.

(mdk/tyo)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Sempat-sempatnya 2 Prajurit TNI Lakukan ini di Sela Latihan Menembak, Aksinya Benar-benar Tak Pernah Disangka

Sempat-sempatnya 2 Prajurit TNI Lakukan ini di Sela Latihan Menembak, Aksinya Benar-benar Tak Pernah Disangka

Aksinya pun banjir sorotan hingga gelak tawa dari warganet.

Baca Selengkapnya
Sosok 2 Jenderal TNI Beda Bintang Dulu Atasan & Bawahan, Kemudian Hari si Anak Buah Melejit Sama-sama Bintang 5

Sosok 2 Jenderal TNI Beda Bintang Dulu Atasan & Bawahan, Kemudian Hari si Anak Buah Melejit Sama-sama Bintang 5

Dua sosok Jenderal TNI bintang lima ini ternyata pernah jadi atasan dan bawahan. Simak karier keduanya hingga mampu meraih penghargaan tertinggi militer.

Baca Selengkapnya
Jambret Nekat Beraksi di Siang Bolong Curi HP Pesepeda

Jambret Nekat Beraksi di Siang Bolong Curi HP Pesepeda

Di tengah-tengah banyaknya kendaraan yang melintas, kondisi itu ternyata tidak menghentikan pelaku yang saling berboncengan langsung memepet korban.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Bukan Kaget, Pria ini Heran Liat Mobil Tabrak Kamar di Rumahnya 'Apa ini Bang? Mau Tidur Mobilnya?'

Bukan Kaget, Pria ini Heran Liat Mobil Tabrak Kamar di Rumahnya 'Apa ini Bang? Mau Tidur Mobilnya?'

Sebuah mobil tiba-tiba menabrak bagian tembok hingga menerobos ke dalam kamar miliknya. Namun ia nampak heran bukannya kaget.

Baca Selengkapnya
Cucu para Jenderal TNI Teruskan Darah Militer, Sosok Sang Kakek Tak Sembarangan

Cucu para Jenderal TNI Teruskan Darah Militer, Sosok Sang Kakek Tak Sembarangan

Cucu para Jenderal TNI Teruskan Darah Militer, Sosok Sang Kakek Tak Sembarangan

Baca Selengkapnya
Mengenal Sosok Kolonel Ahmad Husein, Pimpinan Militer yang Membentuk PRRI di Kota Padang

Mengenal Sosok Kolonel Ahmad Husein, Pimpinan Militer yang Membentuk PRRI di Kota Padang

Pejuang asal Padang ini pencetus lahirnya pemberontakan untuk mengkritik pemerintahan rezim Soekarno yang dianggap inkonstitusional.

Baca Selengkapnya
Momen Para TNI Berangkat Tugas Salaman ke Komandan, Satu Prajurit Tak Pakai Baret Malah Peci jadi Sorotan

Momen Para TNI Berangkat Tugas Salaman ke Komandan, Satu Prajurit Tak Pakai Baret Malah Peci jadi Sorotan

Berikut momen para TNI salaman ke Komandan saat hendak berangkat tugas.

Baca Selengkapnya
Sopir Truk Penyebab Kecelakaan KA di Semarang Dituntut 6 Bulan Penjara

Sopir Truk Penyebab Kecelakaan KA di Semarang Dituntut 6 Bulan Penjara

Heru Susanto sopir truk scania penyebab kecelakaan kereta api di perlintasan Madukoro, Semarang dituntut pidana selama 6 bulan penjara.

Baca Selengkapnya
Kasus Prajurit TNI Meninggal usai Tabrak Lari, Pelaku Akhirnya Serahkan Diri usai Buron

Kasus Prajurit TNI Meninggal usai Tabrak Lari, Pelaku Akhirnya Serahkan Diri usai Buron

Diduga tak bisa mengendalikan kemudi, truk itu menambrak korban hingga membuatnya meninggal di tempat.

Baca Selengkapnya