Berburu belanja kebutuhan Imlek
Merdeka.com - Seperti hari besar lainnya, Tahun Baru Imlek memiliki tradisi perayaannya sendiri. Salah satunya menghiasi rumah dengan pernak pernik yang mencerminkan tahun baru warga Tionghoa tersebut.
Salah satu karyawati di wilayah Jakarta Utara, Suti mengaku selalu menghiasi rumahnya dengan pernak-pernik khas Imlek. Seperti menghiasi dinding dengan gantungan shio atau tulisan ucapan selamat dalam bahasa China (fuk).
"Setiap tahun saya memang beli pernak-pernik Imlek, selain untuk penghias rumah tapi juga menurut tradisinya ada makna tersendiri dalam hiasan-hiasan itu," kata Suti saat ditemui di Glodok, Jakarta Barat, Jumat (5/2).
Seperti gantungan atau fuk yang dimaknai sebagai tanda doa dan harapan warga Tionghoa, baik bagi dirinya sendiri maupun doa dan harapan untuk keluarga dan sahabat-sahabatnya. Ada pula lampion yang dimaknai sebagai kebersamaan, persatuan, bisnis yang lancar dan sukses, keberuntungan, semangat, kebahagiaan dan yang terpenting adalah penerangan hidup.
Selain itu, ada pula gambar shio yang dipercaya dapat memberikan keberuntungan dan kebahagian bagi mereka. Juga bunga mei hua, merah muda dengan sedikit keputih-putihan melambangkan keuletan, kebahagiaan dan kesejahteraan.
"Yang paling sering diburu saat Imlek adalah angpau warna merah. Itu dipercaya dapat menangkal pengaruh jahat, biasanya dituliskan aksara-aksara keberuntungan. Angpau diberikan orang yang lebih tua kepada saudara yang belum menikah atau kepada yang dituakan, seperti kakek dan nenek. Bagi yang memberikan, angpau merupakan simbol berbagi rejeki. Bagi yang menerima, angpau dilambangkan sebagai pembawa kebahagiaan untuk satu tahun ke depan," imbuhnya.
Selain pernak-pernik, kue keranjang dan kue kering juga menjadi ciri khas dari perayaan ini. Menurutnya, kue keranjang dianggap sebagai pengharapan agar selalu beruntung dalam pekerjaan sepanjang tahun, dan dianggap sebagai perekat agar keluarga bisa hidup bersama, penuh tekad dan rukun selalu dalam satu tahun mendatang.
Biasanya kue keranjang disusun ke atas dengan kue mangkok berwarna merah di bagian atasnya. Ini adalah sebagai simbol kehidupan manis yang kian menanjak dan mekar seperti kue mangkok.
"Ada juga sajian mi yang melambangkan panjang umur dan kemakmuran. Kue lapis legit yang melambangkan rezeki yang berlapis-lapis. Kuaci, kacang, dan permen, sajian biji-bijian ini adalah memiliki keturunan yang banyak. Kolang-kaling yang bermakna agar manusia selalu berpikiran jernih. Serta agar-agar dicetak bintang yang bermakna kehidupan yang terang. Juga sajian bebek adalah simbol dari kesetiaan dan ketaatan, telur bebek atau ayam memiliki makna kesuburan," jelas Suti.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Imlek adalah Hari Raya Orang Tionghoa, Ketahui Makna dan Tujuannya
Tahun Baru Imlek adalah perayaan tahun baru tradisional yang dirayakan oleh masyarakat Tionghoa di seluruh dunia.
Baca SelengkapnyaAwalnya Iseng, Ibu Rumah Tangga di Lebak Sukses Budidaya Anggur Impor Pakai Pupuk Racikan Sendiri
Sejak awal budidaya, Ria sudah lima kali panen dengan kondisi buah yang baik dan lebat.
Baca SelengkapnyaFOTO: Warga Tionghoa Mulai Ramai Berburu Pernak Pernik Imlek di Pasar Glodok untuk Persiapan Merayakan Tahun Naga Kayu
Pernak-pernik khas Imlek yang dijual dari harga Rp 10 ribu hingga Rp 500 ribu ramai diserbu warga Tionghoa.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Perempuan Tua Ditemukan Tewas Berlumuran Darah dalam Rumahnya di Bekasi
Perempuan Tua Ditemukan Tewas Berlumuran Darah dalam Rumahnya di Bekasi
Baca SelengkapnyaFOTO: H-8 Jelang Imlek 2024, Warga Keturunan Tionghoa Jalani Ritual Memandikan Patung-Patung Dewa di Wihara
Warga keturunan Tionghoa sibuk membersihkan patung di Wihara Amurva Bhumi.
Baca SelengkapnyaFOTO: Suasana Hikmat Warga Keturunan Tionghoa di Tangerang Sembahyang di Malam Pergantian Tahun Baru Imlek 2024
Ribuan warga keturunan Tionghoa berkumpul di klenteng dan rumah-rumah ibadah untuk menghadiri sembahyang yang khusus dilakukan pada malam tersebut.
Baca SelengkapnyaHeboh Pohon Beringin Tua di Alun-Alun Kota Blitar Tumbang, Puluhan Orang Luka-Luka
Kejadian itu bertepatan dengan hujan disertai angin kencang yang melanda Blitar.
Baca SelengkapnyaSempat Bingung Cari Kegiatan, Ibu Rumah Tangga Ini Akhirnya Jual Olahan Tongkol Omzetnya Capai Rp3 Juta per Hari
Selain memanfaatkan media sosial Instagram, penjualannya banyak terbantu karena testimoni pembeli kepada orang lain.
Baca SelengkapnyaIbu Rumah Tangga di Blitar Bikin Sabun dari Rempah-rempah, Terjual hingga Singapura Omzetnya Jutaan Rupiah per Bulan
Berawal dari kekhawatiran tak berkontribusi baik pada lingkungan, Khomsatun memproduksi sabun alami
Baca Selengkapnya