Merdeka.com - Tiga dari lima pelaku pencurian kendaraan bermotor dengan modus berpura-pura sebagai anggota polisi ternyata masih berhubungan keluarga. Mereka di antaranya Aris, Tandi, dan Dedi Junaedi. Setiap menjalankan aksinya selalu bersamaan dengan dua orang temannya Yoki Primadona dan Suciptoroyo, dengan membawa senjata api mainan jenis revolver.

Kapolsek Jatiasih, Kota Bekasi, Kompol Bambang Dwiyanto mengatakan, kawanan ini menjalankan aksinya di siang hari. Mereka mengincar motor yang ditunggangi pelajar yang pulang sekolah.

"Dua orang pelaku mengendarai sepeda motor secara berboncengan, kemudian memberhentikan kendaraan milik korban di tengah jalan. Salah satu pelaku Aris yang bertindak sebagai kapten kawanan ini langsung mengaku sebagai polisi sedang menyamar," katanya, Senin (15/04).

"Jangan takut dik, saya ini polisi yang sedang menyamar, untuk mencari pelaku yang membacok keponakan saya," katanya menirukan salah satu pelaku ketika beraksi.

Lantaran ketakutan, korban langsung menuruti kemauan pelaku untuk dibawa. Saat di tempat yang sepi, pelaku kemudian menurunkan korbannya dan berjanji akan kembali lagi.

"Dik, kamu tunggu di tempat ini ya lima menit, saya mau mengenalkan korban dengan motor adik. Nanti kalau sepeda motor tidak dikenal saya kembalikan sepeda motornya," tambah Bambang menirukan pelaku lagi.

Namun, jika korban mempertahankan sepeda motornya, Aris langsung menunjukkan satu pucuk senjata api mainan, sedangkan pelaku lain Yoki Primadona mengeluarkan sebilah pisau.

"Setelah pelaku berhasil menjalankan aksinya, pelaku kemudian membawa barang hasil kejahatannya ke rumah kontrakan milik Aris di Jatimekar untuk ditukar pelat nomornya sebelum dijual kepada penadah. Harga satu sepeda motor berkisar Rp 2 juta," jelasnya.

Hasil kejahatan pelaku terbongkar dari informasi warga bila di kontrakan Aris sering terlihat keluar masuk kendaraan sepeda motor. Lantaran curiga, polisi akhirnya melakukan penyelidikan, kemudian menangkap lima tersangka di antaranya Aris alias Ompong (35), Muhammad Tandi alias Jawa (17), Dedi Junaedi alias Alex (20), Yongki Promadona alias Sunendi (47), dan Suciptoroyo alias Wawan (29).

"Kami satu bulan mengintainya, setelah cukup bukti akhirnya kami melakukan penangkapan," sambungnya.

Tercatat, pelaku menjalankan aksinya di Kota Bekasi sebanyak 12 kali, di Bandung 1 kali, Jonggol 1, dan di Bogor 1 kali. Setiap usai menjual hasil curian, pelaku kemudian membagi hasilnya. Setiap pelaku mendapatkan Rp 300 ribu hingga Rp 400 ribu.

Dari hasil kejahatan pelaku, polisi menyita 5 unit sepeda motor berbagai jenis, 22 pelat nomor kendaraan sepeda motor asli, 6 pelat nomor palsu, senjata api revolver mainan, 12 telepon genggam, laptop, pisau, 9 spion, kunci pas, dan obeng plus.

Untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya pelaku kini mendekam di sel tahanan Polsek Jatiasih, mereka dijerat dengan pasal 365 KUHP dan 368 KUHP dengan ancaman kurungan penjara 12 tahun.