Bedah kampung, Ahok pakai prinsip lampu Aladdin

Merdeka.com - Pemprov DKI Jakarta sedang mematangkan konsep bedah kampung dan kampung tematik. Dua kampung ini memiliki konsep berbeda.

Kampung tematik misalnya, untuk desainnya akan diputuskan langsung oleh Pemprov DKI. Begitu juga dengan tanah akan dibeli oleh Pemprov dan lokasinya di kawasan kumuh.

"Cuma karena di daerah itu ada kawasan yang khusus, kita namakan lebih tipikal ke sana," ujar Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) di Balai Kota, Selasa (19/3).

Sedangkan soal bedah kampung, konsepnya akan melibatkan warga langsung. Nantinya, Pemprov DKI dan warga dibantu arsitek menentukan desain kampung.

Ia mencontohkan konsep bedah kampung dari Universitas Trisakti, yaitu membedah 1 RT. Kemudian, membuat rusun ke atas lalu di bawahnya dibangunkan ruko atau tempat usaha bagi warga.

"Karena itu kan rumah masyarakat. Supaya bisa mendapatkan konsep yang masyarakat itu sendiri suka. Jadi, bukan kita datang, kasih tanah, terus kami bangunkan, kamu masuk, bukan," terangnya.

Mengenai rencana pembedahan kampung, Ahok mengatakan Dinas Perumahan telah mengecek lokasi tanah di daerah Cempaka Putih, Jakarta Timur. Kemudian akan dibuatkan SK Gubernur untuk membeli tanah tersebut. Sementara tanah lainnya masih dalam proses negosiasi dengan warganya.

"Yang lainnya masih nego sama warganya. Enggak ada deadline, kita maunya secepat mungkin. Kalau kata Pak Gubernur prinsip lampu Aladdin, bila perlu malam ini selesai. Kita kejar aja terus," paparnya.

Yang pasti, lanjutnya, kampung yang akan dibedah syaratnya adalah termasuk kampung kumuh dan sempit. Setelah kriteria lahan ditentukan dan warga setuju untuk dibedah serta tanah tersebut tidak dalam sengketa, Pemrov DKI segera membangun tempat tinggal yang layak untuk warga.