Merdeka.com - Rencana pertemuan antara Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo dengan Menko Perekonomian Hatta Rajasa untuk membahas masalah Mass Rapid Transit (MRT) urung dilaksanakan. Pertemuan itu dibatalkan karena Hatta terjebak macet di kawasan Blok M, sekitar Mabes Polri.

Hatta meminta Jokowi untuk menyampaikan surat tertulis yang merangkum permintaan Pemprov DKI terkait pelaksanaan pembangunan MRT.

"Intinya (Pak Hatta) minta surat tertulis dari kami, mintanya apa," kata Jokowi di Balai Kota Jakarta, Jumat (21/12).

Jokowi menegaskan dia telah menyiapkan surat tertulis yang menyebutkan rincian terkait pembangunan proyek MRT. Tetapi, Jokowi enggan mempublikasikan terlebih dahulu. "Nanti (dikirim) hari Senin, nanti saya antar," katanya.

Menurut Jokowi, sudah ada kesepakatan antara pemerintah pusat dengan Pemprov DKI terkait kelanjutan MRT itu. "Intinya beliau (Hatta) memberi lampu hijau. Tapi berapa persentasenya (pembayaran hutang) beliau yang akan sampaikan," imbuhnya.

Diketahui, Jokowi direncanakan bakal menemui Hatta Rajasa pukul 17.00 WIB tadi, tetapi batal. Pertemuan tersebut untuk membahas persoalan MRT setelah Jokowi gagal melobi Menteri Keuangan Agus Martowardojo terkait skema pengembalian utang.

Pemprov DKI menghendaki skema pembayaran hutang atau sharing investment yakni 70:30. Jokowi menghendaki pemerintah pusat membayar 70 persen skema hutang dan Pemprov DKI 30 persen.

Namun dengan angka yang ditawarkan Jokowi tersebut, pemerintah pusat merasa keberatan. Meski demikian Jokowi sendiri sudah melunak mengenai skema pembayaran hutang tersebut.