Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Banyak kekurangan, ternyata KJP Jokowi adopsi sistem di Solo

Banyak kekurangan, ternyata KJP Jokowi adopsi sistem di Solo Kartu Jakarta Pintar. ©2012 Merdeka.com/imam buhori

Merdeka.com - Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mengakui sistem data yang dipakai Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk penyaluran Kartu Jakarta Pintar (KJP) masih mengadopsi sistem data yang digunakan di Solo, Jawa Tengah.

"Tahun lalu yang sama. Tahun ini sudah kita ubah. Sekarang kita ubah harus ada Surat Keterangan Tanda Miskin (SKTM) dulu baru kita kasih. Jadi 2015 bisa lebih rapi lah," ujar Ahok di Balai Kota, Jakarta, Jumat (4/7).

Menurut Ahok, data yang dipakai tahun lalu masih banyak kekurangannya. Salah satunya, adanya duplikasi nama penerima KJP. Padahal, lanjut dia, yang menerima KJP hanya satu orang sehingga ada permainan di Pemprov DKI.

"Jadi data itu ada misalnya Basuki Tjahaja Purnama. Lalu ada lagi nih, B. Tjahaja Purnama. Kemudian, ada juga BT Purnama. Jadi double-double gitu, ada tiga nama kan tuh. Tapi yang dapet cuma satu orang. Jadi memang banyak kebocoran. Gara-gara itu. BPK kan ngomong," kata Ahok.

Sementara itu, Konsultan IT Joko Widodo, Wahyu Nugroho mengakui memang adanya duplikasi nama-nama penerima KJP. Lantaran, penginputan datanya hanya menggunakan microsoft excel bukan data base yang telah diatur melalui sistem komputer.

"Jadi rawan penyimpangan karena bisa diganti datanya karena hanya gunakan excel itu," kata Wahyu.

Wahyu menceritakan pengalamannya dalam program Bantuan Pendidikan Masyarakat Kota Surakarta (BPMKS) yang merupakan program Jokowi pada saat menjadi wali kota Solo dinilai gagal.

"Waktu pendataan itu jumlahnya 110 ribu siswa dengan total Rp 23 miliar. Data itu dari Pemkot Solo. Saya duga ini ada permainan makanya datanya saya minta semuanya. Kemudian, data saya validasi ternyata hanya 65 ribu siswa. Dan ditemukan angka Rp 10,6 miliar," jelas dia.

Untuk itu, Wahyu meminta Pemprov DKI mengevaluasi pelaksanaan KJP di Jakarta. Selain itu, dia meminta KJP dan KJS tidak terlalu dimanipulasi untuk kepentingan politik semata.

"Tahap pertama harus dievaluasi dulu karena menyangkut kepentingan masyarakat. Jangan mengatasnamakan pendidikan dan kesehatan untuk melakukan hal-hal menjadikan ini kendaraan politiknya untuk mengambil kekuasaan," pungkas dia.

Sebelumnya, Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) menilai banyak permasalahan dalam laporan keuangan Pemprov DKI Jakarta Tahun 2013. Termasuk Kartu Jakarta Pintar, dan Biaya Operasional Pendidikan (BOP).

Anggota V BPK, Agung Firman Sampurna, menyampaikan Kartu Jakarta Pintar yang terindikasi salah dalam penyalurannya ke masyarakat. BPK menyebut ada 9.006 penerima ganda, yakni nama anak dan nama ibu kandung yang identik. "Kerugiannya senilai Rp13,34 miliar," kata Agung.

Sementara itu, kepada para kader PKS, Refrizal meminta agar terus tenang dan tidak terpancing aksi provokasi tersebut. Upaya lain, menurutnya, adalah meningkatkan pengamanan dan pengawasan di sekitar kantor PKS di Indonesia.

"Kita akan bersikap jangan terprovokasi, melakukan pengamanan menjaga diri jangan dipecah belah, jangan terpancing. (Kader) Harus menahan diri, jangan terprovokasi, ini sengaja mengadu domba, mengotori demokrasi," tutupnya.

(mdk/lia)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Diresmikan Jokowi, Proyek Sistem Irigasi Gumbasa Telan Dana Rp256 Miliar Bisa Mengairi Sawah 12 Desa

Diresmikan Jokowi, Proyek Sistem Irigasi Gumbasa Telan Dana Rp256 Miliar Bisa Mengairi Sawah 12 Desa

Proyek sistem irigasi tersebut bermanfaat untuk mengairi sawah di 12 desa dan meningkatkan indeks Pertanaman (IP) di Kabupaten Sigi.

Baca Selengkapnya
Terima Kasih ke Jokowi, 217 Kepala Desa di Nganjuk Gabung Projo

Terima Kasih ke Jokowi, 217 Kepala Desa di Nganjuk Gabung Projo

Sementara Ketua DPC Projo Nganjuk Sujarwo menyatakan ada 217 kades dari 244 desa se-Nganjuk yang bergabung Projo.

Baca Selengkapnya
Lanjutkan Program Jokowi, Ganjar-Mahfud Bakal Menerapkan KTP Sakti

Lanjutkan Program Jokowi, Ganjar-Mahfud Bakal Menerapkan KTP Sakti

Penyaluran bantuan sosial hingga program kesejahteraan masyarakat lainnya akan mudah diakses secara digital melalui satu KTP saja.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Jokowi Ajak Seluruh Santri dan Pelajar Gunakan Hak Pilih di Pemilu 2024

Jokowi Ajak Seluruh Santri dan Pelajar Gunakan Hak Pilih di Pemilu 2024

Jokowi ingin para santri dan pelajar menggunakan hak pilihnya dengan baik.

Baca Selengkapnya
Keberlanjutan Program Bantuan Pangan, Jokowi Tunggu Sampai Juni: Kita Lihat Ada Anggaran Enggak

Keberlanjutan Program Bantuan Pangan, Jokowi Tunggu Sampai Juni: Kita Lihat Ada Anggaran Enggak

Ayu, salah seorang penerima bantuan, mengaku bersyukur atas bantuan pangan yang diberikan pemerintah.

Baca Selengkapnya
Kumpulkan Menteri, Jokowi Minta RAPBN 2025 Mulai Disiapkan untuk Presiden Terpilih

Kumpulkan Menteri, Jokowi Minta RAPBN 2025 Mulai Disiapkan untuk Presiden Terpilih

RAPBN 2025 harus memperhatikan program presiden terpilih 2024-2029.

Baca Selengkapnya
Gabung Pemerintahan Jokowi, AHY Tegaskan Kader untuk Tidak lagi Merasa Jadi Oposisi

Gabung Pemerintahan Jokowi, AHY Tegaskan Kader untuk Tidak lagi Merasa Jadi Oposisi

AHY menegaskan, kini sikap Demokrat menyukseskan program pemerintahan Jokowi.

Baca Selengkapnya
Gibran Minta Pendukung 02 Tak Menjelekkan Program Paslon Lain

Gibran Minta Pendukung 02 Tak Menjelekkan Program Paslon Lain

Wali Kota Solo ini juga meminta agar para pendukungnya tidak membalas fitnah yang ditudukan kepadanya.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Jokowi Sindir Pemimpin Ingin Ubah Program: Kita dari Nol Terus

VIDEO: Jokowi Sindir Pemimpin Ingin Ubah Program: Kita dari Nol Terus

Selama ini Jokowi melihat kendala terbesar sulitnya kota menjadi maju pemimpinnya.

Baca Selengkapnya