Merdeka.com - Asosiasi Pengusaha Retail Indonesia (Aprindo) mengakui banyaknya petugas di gerai minimarket yang berbuat nakal. Padahal pihaknya sudah memberikan mereka personal training sebelum dinyatakan lolos sebagai karyawan di sebuah minimarket.

Perbuatan nakal yang dimaksud adalah petugas yang sering menipu konsumen dengan menaikkan total harga belanja yang berbeda dengan yang tertera di struk.

"Hal seperti ini memang selalu kita perhatikan dan pasti kita tegur pengelolanya. Padahal kita sudah berikan mereka pembinaan atau pun personal training sebelum mereka jadi karyawan. Tapi kembali lagi pada mental manusia itu sendiri," kata Wakil Ketua Aprindo Tutum Rahanta, saat dihubungi merdeka.com, Rabu (31/10).

Dia menambahkan, sebenarnya perilaku petugas yang tak jujur bukan hanya merugikan konsumen, tapi juga perusahaan. Padahal, perusahaan sudah menggaji mereka.

"Modus-modus yang mereka antara lain, memakan barang yang dijual, mengajak pihak luar membantu kecurangan mereka. Misalnya keluarganya belanja lima item totalnya Rp 200 ribu. Tapi di mesin penghitung hanya diketik dua item total Rp 100. Maka itu kita lakukan audit berkala, tapi saat ditanya katanya barang hilang," jelasnya.

"Sekali lagi ini bukan kesalahan sistem tapi manusianya," tambahnya.

Seperti sebelumnya diberitakan, seorang konsumen minimarket Alfaexpress bernama Nia mengeluhkan penipuan yang dilakukan petugas. Saat itu, dia sedang belanja beberapa makanan di gerai Alfaexpress di kawasan Tebet Dalam, tepatnya di depan Pasar Tebet, Jakarta Selatan.

Nia hendak membayar empat item makanan yang baru saja dia beli. Selesai memilih barang, dia kemudian ke kasir untuk membayar belanjaannya. Petugas itu langsung menyebutkan total belanjaan Rp 31.000. Tanpa rasa curiga dia langsung membayar. Kesalahannya, dia tak meminta struk karena merasa percaya pada hasil hitung-hitungan si kasir.

Sebelum meninggalkan minimarket itu, dia kemudian menghitung-hitung kembali belanjaannya. Dia sadar bahwa total belanjaannya tidak sampai Rp 31.000. Kemudian dia mendatangi petugas itu kembali dan si petugas kagok menjelaskan saat ditanya total belanja dia sebenarnya.

"Petugas itu kagok, langsung mengambil struk dan berdalih ada potongan harga kemudian dengan santai mohon maaf," ujarnya.

Nia kemudian meminta struk belanjanya. Dari situ jelas terlihat tidak ada potongan apapun dan total belanjanya Rp 26.000.