Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Anies kritisi penentuan penerima KJP dari guru bukan RT dan RW

Anies kritisi penentuan penerima KJP dari guru bukan RT dan RW Pelajar pegang kartu KJP. ©2015 Merdeka.com/imam buhori

Merdeka.com - Calon Gubernur DKI Jakarta nomor urut tiga, Anies Baswedan menilai distribusi Kartu Jakarta Pintar (KJP) saat ini kurang tepat. Indikatornya dilihat dari proses penentuan siswa yang mendapatkan KJP, diserahkan kepada guru.

Mantan Mendikbud itu menilai, seharusnya pendataan siswa penerima KJP menggunakan basis data dari Kementerian Sosial. Yakni lewat Basis Data Terpadu (BDT) dan Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K) yang proses identifikasinya melalui jalur RT/RW.

"Jadi bukan lewat guru karena yang tahu kondisi warga itu bukan guru tapi para pimpinan warga yaitu ketua RT, ketua RW. Dengan cara begitu insya Allah semua warga yang berhak untuk menerima untuk bantuan KJP akan dikasih dan masuk di dalam kategori penerima," terang Anies di Ragunan, Pasar Minggu, Senin (20/3).

Jika dipercaya menjadi gubernur, Anies berencana memberikan KJP ke semua anak yang masih usia sekolah yakni mulai dari 6-21 tahun. Namun realisasinya pun dilakukan secara bertahap.

Saat ini, pemberian KJP yang dilakukan Pemprov DKI hanya diberikan kepada siswa yang berlatar belakang ekonomi rendah. Nantinya, bila terpilih sebagai orang nomor satu di ibu kota, Anies akan membagikan KJP untuk seluruh siswa.

"Ke depan KJP itu bakal jadi seperti kartu pelajar, setiap siswa akan memiliki. Jadi kartu KJP ini nanti dipakai untuk mereka mendapatkan manfaat-manfaat bukan dengan pemberian tunai," kata Anies.

Misalnya, KJP anak-anak sekolah bisa digunakan untuk transportasi umum secara gratis. Tak hanya itu siswa juga bisa mendapatkan berbagai diskon untuk membeli kebutuhan-kebutuhan lainnya.

"Di tahap awal ini memang KJP diberikan kepada siswa yang berlatar belakang keluarga membutuhkan. Dalam jangka panjang baru akan kita berikan kepada semua," tutur Anies.

Sementara itu, terkait alokasi dana APBD, Anies menilai tak akan banyak perubahan. Sebab pemegang KJP siswa yang bukan dari keluarga tidak mampu tak akan mendapatkan dana. Mereka hanya akan mendapatkan fasilitas seperti diskon.

"Bagi keluarga yang mampu terima kartunya bukan sebagai bukti menerima bantuan tapi itu kartu pelajar yang bisa digunakan untuk mendapatkan potongan harga jadi enggak banyak berpengaruh," papar Anies.

Anies menambahkan, Pemrov DKI Jakarta memiliki APBD yang besar, sehingga 20 persen anggaran untuk pendidikan di Jakarta pun cukup untuk menjalankan program tersebut.

"Alokasi untuk pendidikan kita banyak dan sudah diatur oleh UU bahwa pendidikan. Mendapatkan Alokasi setidak-tidaknya 20 persen dari APBD, Jakarta juga sudah besar. Jadi sudah sangat cukup," ucapnya.

(mdk/noe)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Guru Besar Perguruan Tinggi buat Petisi Kritik Pemerintah, Anies: Kampus Tidak Diam Saksikan Kondisi Bangsa

Guru Besar Perguruan Tinggi buat Petisi Kritik Pemerintah, Anies: Kampus Tidak Diam Saksikan Kondisi Bangsa

Anies menilai sikap kritik dari civitas akademik sejalan dari apa yang selama ini disuarakan

Baca Selengkapnya
Anies soal KJMU Dikabarkan Bakal Diputus: Saat Bantu Anak dengan Beasiswa, Maka Pemberiannya Harus Sampai Tuntas

Anies soal KJMU Dikabarkan Bakal Diputus: Saat Bantu Anak dengan Beasiswa, Maka Pemberiannya Harus Sampai Tuntas

seluruh mahasiswa yang dinyatakan sebagai penerima manfaat bantuan KJMU dan tengah berjalan

Baca Selengkapnya
Pengumuman Hasil Seleksi PPPK Guru Diundur, Ternyata Ini Penyebabnya

Pengumuman Hasil Seleksi PPPK Guru Diundur, Ternyata Ini Penyebabnya

BKN mengimbau bagi instansi yang sudah mendapatkan hasil pengolahan nilai agar segera mengumumkan kelulusan peserta seleksi PPPK.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Menkes Beberkan Data Jumlah Petugas Pemilu 2024 Meninggal Turun Dibanding 2019

Menkes Beberkan Data Jumlah Petugas Pemilu 2024 Meninggal Turun Dibanding 2019

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyebut, data petugas pemilu 2024 yang meninggal tahun ini turun jauh ketimbang tahun 2019.

Baca Selengkapnya
Resmi Diumumkan, Begini Cara Cek Kelulusan PPPK Guru 2023

Resmi Diumumkan, Begini Cara Cek Kelulusan PPPK Guru 2023

Adapun pelamar yang bisa mengecek kelulusan PPPK Guru ini adalah mereka yang telah melewati berbagai tahapan ujian CASN.

Baca Selengkapnya
Catat, Dokumen Ini Harus Dipersiapkan untuk Mengurus Santunan Anggota KPPS yang Meninggal

Catat, Dokumen Ini Harus Dipersiapkan untuk Mengurus Santunan Anggota KPPS yang Meninggal

Dalam proses administrasi nantinya lebih dulu akan diverifikasi ahli waris sebagai penerima santunan.

Baca Selengkapnya
Ditambah 10 Persen, Segini Total Gaji Guru yang Dijanjikan Ganjar Jika Menang Pilpres 2024

Ditambah 10 Persen, Segini Total Gaji Guru yang Dijanjikan Ganjar Jika Menang Pilpres 2024

Ganjar bilang gaji guru saat ini masih berkisaran di angka Rp300.000 per bulan.

Baca Selengkapnya
Ramai Isu Pemprov DKI Cabut KJMU, Begini Penjelasan Heru Budi

Ramai Isu Pemprov DKI Cabut KJMU, Begini Penjelasan Heru Budi

Bantuan sosial biaya pendidikan bersifat selektif dan tidak terus-menerus.

Baca Selengkapnya
Anies Kritik Pemerintah Bangun Kota Baru Tak Perhatikan Anggaran untuk Guru Honorer

Anies Kritik Pemerintah Bangun Kota Baru Tak Perhatikan Anggaran untuk Guru Honorer

Padahal, dia menilai guru berperan penting karena membantu negara membangun kualitas manusia.

Baca Selengkapnya