Merdeka.com - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menuturkan, ada petugas ambulans Pemprov DKI Jakarta yang mengalami cedera ketika bertugas di tengah demo mahasiswa beberapa waktu lalu. Dia sudah mendapat laporan itu dan menjenguk

"Bahwa petugas medis mengalami cedera, itu fakta. Faktanya cedera, faktanya kakinya tidak bisa bergerak," kata Anies di Balaikota, Jakarta Pusat, Jumat (27/9).

Namun, Anies tidak menjelaskan penyebab petugas ambulans DKI mengalami cedera. Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan ini melanjutkan, petugas tersebut telah menjalani pemeriksaan computerized tomography (CT) scan.

Akan tetapi Anies mengaku belum mengetahui jelas hasil dari pemeriksaan itu. Selain itu, Anies menyebut petugas ambulans juga mengalami cedera di bagian kepala.

"Kemudian ada benturan juga di kepala, itu faktanya ada. Tapi pelakunya siapa dan lain-lain, saya pun tidak tahu," jelasnya.

Sebelumnya, Pengurus PMI Pusat Bidang Relawan Muhammad Muas juga mengakui ada tiga orang rekannya mengalami luka. Namun, hal itu terluka karena lemparan batu.

"Memang ada yang luka, 3 orang itu memang kondisi ada yang pake perban, kita tanya. Anda disakiti? Tidak, anda ditekan dan sebagainya? Tidak. Ini akibat lemparan batu, mereka menyatakan tidak ada kekerasan dari aparat. Itu hanya lemparan batu," ujar Muas di kantor PMI Pusat, Jalan Gatot Subroto, Jakarta Selatan, Kamis (26/9).

Dia memastikan, tak ada tim medis yang dianiaya kepolisian pasca ditemukan batu dan bensin di dalam ambulans.

"Jadi jam 12 malam tadi di tahan di Polda di Jatanras, tapi bukan di sel. Karena kita menggunakan semua atribut yang sah," ucapnya.

Untuk diketahui, pihak Kepolisian mengamankan lima mobil ambulans milik Pemprov DKI Jakarta di Gardu Tol Pejompongan, Jalan Gatot Subroto, Jakarta. Ambulans tersebut diduga mengangkut batu dan bensin untuk molotov saat aksi demo di sekitar kawasan DPR.

Reporter: Ika DefiantiSumber: Liputan6.com