Angka kemiskinan di DKI meningkat, Ahok ragukan survei BPS
Merdeka.com - Badan Pusat Statistik (BPS) DKI Jakarta menyebut jumlah penduduk miskin di Jakarta mengalami kenaikan 0,14 poin. Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama, agaknya tak terima dengan hasil itu.
Ahok, sapaan Basuki, mengkritisi cara BPS melakukan survei soal penduduk miskin Jakarta. Dia menyebut, survei BPS hanya bertanya pada semua orang yang ditemui di Jakarta namun tidak mempertanyakan apakah mereka benar ber KTP DKI atau bukan.
"Semua orang yang ketemu orang di DKI, di tempat kumuh harus dihitung. Kamu tanya sama BPS benar enggak kalimat saya seperti itu. Jadi dia bilang angka kemiskinan naik itu bisa termasuk yang datang terhitung," katanya di Balai Kota DKI Jakarta, Selasa (19/7).
Menurutnya semua orang sangat menyenangi tinggal di Jakarta karena mendapatkan beberapa fasilitas dengan murah. Misalnya seperti transportasi, kesehatan dan pendidikan yang ditanggung oleh Pemprov DKI Jakarta.
"Jadi cara BPS survei itu yang saya katakan, saya tidak setuju konsep survei BPS seperti itu. Saya sempat ngomong gitu lho. Katanya kan jadi memang begitu pak, jadi semua orang yang ketemu di Jakarta itu dinilai," terang mantan Bupati Belitung Timur ini.
Sebelumnya, Badan Pusat Statistik (BPS) DKI Jakarta menyatakan jumlah penduduk miskin di Jakarta mengalami kenaikan 0,14 poin.
"Jumlah penduduk miskin pada bulan September 2015 mencapai 368.670 orang atau 3,61 persen dari total jumlah penduduk di DKI Jakarta, maka pada bulan Maret 2016, jumlah penduduk miskin meningkat menjadi 384.300 orang atau 3,75 persen. Artinya ada peningkatan sebesar 15.630 orang atau meningkat 0,14 poin," kata Kepala Bidang Statistik Sosial BPS DKI Jakarta Sri Santo Budi Muliatinah dalam siaran pers di Jakarta, Senin (18/7).
Dibandingkan pada Maret 2015 dengan jumlah penduduk miskin sebesar 398.920 orang atau sekitar 3,93 persen, maka jumlah penduduk miskin pada Maret 2016 mengalami penurunan sebesar 14.620 orang atau menurun 0,18 poin, katanya.
"Peningkatan jumlah penduduk miskin di Jakarta dikarenakan terjadinya peningkatan angka garis kemiskinan pada bulan Maret 2016," kata Sri.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Aksi Jokowi dan AHY Tangkap Ikan Bersama saat Resmikan Bendungan Lolak
Pembangunan Bendungan Lolak memakan anggaran mencapai Rp 2,02 triliun.
Baca SelengkapnyaCukai Rokok Naik 10 Persen Mulai 1 Januari 2024, BPS: Bakal Berdampak ke Inflasi
Meski demikian, Amalia tidak menyebutkan besaran andil inflasi kenaikan cukai rokok hingga 10 persen di tahun ini.
Baca SelengkapnyaAngka DBD di Depok Terus Naik, per Maret 2024 Tembus 723 Kasus & 2 Meninggal Dunia
Pasien yang meninggal diduga karena terlambat mendapat penanganan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Survei Indikator: Kepercayaan ke MK Sudah Mulai Pulih, KPK Belum Tunjukkan Tanda Recovery
Survei Indikator menyebut tingkat kepercayaan publik kepada Mahkamah Konstitusi (MK) mulai kembali pulih yakni sebesar 63,4 perse
Baca SelengkapnyaAhok Ungkap Jokowi Pernah Memintanya Mundur dari Pencalonan Gubernur DKI
Ahok menceritakan hanya Megawati yang mendukungnya sebagai Cagub DKI.
Baca SelengkapnyaBUMN Soal Pengganti Ahok di Pertamina: Belum Dipikirin
Ahok sudah mengundurkan diri dari posisi Komisaris Utama PT Pertamina per tanggal 2 Februari 2024.
Baca SelengkapnyaBeda Pendapat dengan Ahok, JK: Jokowi Paling Hebat Kerjanya Blusukan
Basuki Tjahaja Purnama (BTP) alias Ahok menyebut, jika Presiden Joko Widodo (Jokowi) tidak bisa kerja.
Baca SelengkapnyaBocoran KPK soal Sosok Pengganti Firli Bahuri usai Diberhentikan Jokowi
Jokowi resmi menandatangani keputusan presiden (Keppres) tentang Pemberhentian Firli Bahuri sebagai Ketua sekaligus Anggota KPK pada 28 Desember lalu.
Baca SelengkapnyaKunjungi Pedagang Pasar Angso Duo Jambi, Anies Janji Bereskan Harga Sembako Jika jadi Presiden
Anies menilai sejumlah komoditas bahan pokok memang meningkatkan. Dampaknya, pendapatan atau omzet pedagang turun.
Baca Selengkapnya