Anak kelas 3 SD dicekoki cerita kekerasan Nyonya Van Der Plog
Merdeka.com - Kontroversi pelajaran buku untuk anak sekolah dasar (SD) rupanya tidak sedikit. Tidak hanya Cerita Rakyat si Angkri, Juragan Boing, Mak Comblang, ada juga cerita soal Rosim.
Cerita Rosim bukan soal ada istri simpanan atau perkawinan seperti ditulis dalam Mak Comblang. Tetapi cerita Rosim ini soal pembantu rumah tangga yang dizalimi.
Kisah Rosim tertulis dalam pelajaran Pendidikan Lingkungan dan Budaya Jakarta (PLBJ). Buku itu diperuntukkan kelas 3 SD terbitan Erlangga.
Begini kisahnya; pada zaman Belanda, Rosim seorang miskin bekerja sebagai pembantu di rumah tuan dan Nyonya Van Der Plog. Sayangnya, Nyonya Van Der Plog kerap memukuli dan berkata kasar kepadanya. Suatu hari nyonya Van Der Plog mengikat Rosim dan memukulinya
Nyonya Van Der Plog : mana kedua tanganmu!
(Ny Van Der Plog mengikat kedua tangan Rosim kemudian memukuli tangannya)
Rosim : Ampun nyonya, ampun nyonya. Tolong tolong...
Nyonya Van Der Plog :ha ha ha rasakan sakitnya pukulanku!
(Rosim menunduk dan menangis)
Dialog tersebut adalah penggalan dialog yang mengintruksikan siswa untuk meniru dialognya.
(mdk/has)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Mahendra menyampaikan, proses evakuasi koleksi di ruangan terdampak kebakaran melibatkan tim ahli.
Baca SelengkapnyaTotal 16 orang saksi telah dipanggil oleh pihak kepolisian .
Baca SelengkapnyaKebakaran hebat itu membuat sebanyak 32 petugas pemadam kebakaran diterjunkan
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Tidak ada korban jiwa dalam kebaran ini, hanya seorang petugas pemadam mengalami sesak napas.
Baca SelengkapnyaAda ragam jenis rempah yang laku di masa silam tersimpan di Museum Bahari
Baca SelengkapnyaPutu mengatakan ruang lingkup pengaturan pengelolaan museum di Indonesia perlu diatur secara komprehensif.
Baca Selengkapnyaadiem mengaku belum mengetahui secara persis berapa banyak benda bersejarah yang terdampak dengan alasan keamanan.
Baca SelengkapnyaMuseum sementara ditutup karena di dalam banyak barang-barang bersejarah.
Baca SelengkapnyaSaat sedang berpatroli, saksi melihat api di gudang penyimpanan artefak.
Baca Selengkapnya