Alaydrus: Jokowi pro-rakyat kok naikkan tarif angkutan 50 persen
Merdeka.com - Anggota Komisi C DPRD DKI Ahmad Husein Alaydrus berpendapat, kenaikan tarif angkutan umum sebesar 50 persen adalah sangat tinggi dan memberatkan rakyat. Dia mengusulkan agar kenaikan tarif angkutan umum maksimal hanya 15 persen dari tarif sebelumnya.
"Saya bingung sama Gubernur Joko Widodo, katanya pro-rakyat, kok naikin tarif angkutan sampai 50 persen gitu. Kan tinggi sekali. Kalau pun harus naik ya maksimal 15 persen lah," tegas Alaydrus saat dihubungi, Jakarta, Rabu (26/6).
Politisi yang membidangi anggaran ini menyayangkan kebijakan kenaikan tarif angkutan umum yang tidak tepat waktunya. Yakni menjelang tahun ajaran baru, bulan Ramadan dan hari raya Lebaran.
"Apalagi dengan dinaikkan tarif angkutan, maka makin melambung tinggi saja harga-harga kebutuhan pokok. Kalau mau naik jangan sekarang, situasinya tidak tepat," jelas Politisi Demokrat ini.
"Saya juga minta, tarif busway dipertahankan tetap Rp 3.500. Ini akan mendukung warga beralih ke TransJakarta karena tidak mampu membeli BBM," tandasnya.
Sebelumnya diberitakan, Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) mengumumkan hasil rapat dengan Organda, Dewan Transportasi Jakarta dan Dinas Perhubungan terkait usulan kenaikan tarif angkutan umum. Hasil kesepakatan dalam rapat tersebut adalah tarif untuk bus kecil, bus sedang dan bus besar sebesar Rp 3 ribu.
"Jadi sebetulnya dari Organda sudah memberikan angka, sekarang hari apa, Selasa. Kemarin sudah Dewan Transportasi Jakarta, Dishub juga sudah. Tetapi kita ini belum ketemu, setelah ketemu, hasil rapatnya (hening) adalah saya akan bacakan rupiahnya saja ya, bus kecil Rp 3 ribu, bus sedang Rp 3 ribu, bus besar reguler Rp 3 ribu. Dan ini nanti besok akan langsung kita ajukan ke DPRD terlebih dahulu," ujar Jokowi di Balai Kota Jakarta, Selasa (25/6). Tarif lama bus kecil dan bus sedang Rp 2 ribu.
Sementara untuk tarif bus Transjakarta, Jokowi tetap mempertahankan sebesar Rp 3.500.
(mdk/tts)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jokowi Serahkan Bantuan Pangan di Maros
Bantuan tersebut sebagai upaya menghadapi kenaikan harga beras.
Baca SelengkapnyaJokowi Tegaskan Kelangkaan Beras Tak Ada Hubungan dengan Bantuan Pangan
Dia mengatakan, bantuan pangan yang diberikan pemerintah ke masyarakat mampu menahan harga beras agar tidak naik.
Baca SelengkapnyaJokowi: Harga Beras Turun Saya Dimarahi Petani, Kalau Naik Dimarahi Ibu-ibu
Jokowi mengaku tak mudah bagi pemerintah mengelola pangan untuk masyarakat Indonesia yang jumlah penduduknya mebcapai 270 juta orang.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Jokowi soal Harga Beras Naik: Bukan Cuma di Negara Kita, Negara Lain juga Mengalami
Jokowi mengaku sudah memerintahkan Direktur Utama Badan Urusan Logistik (Bulog) untuk mencari beras dengan harga murah.
Baca SelengkapnyaBagi-Bagi Bantuan Pangan di Tangsel, Jokowi Sebut Harga Beras Naik karena Perubahan Iklim
Jokowi menyebut, perubahan iklim membuat gagal panen.
Baca SelengkapnyaJokowi akan Cek APBN Sebelum Lanjutkan Bansos: Kalau Anggaran Tak Memungkinkan Tidak Diteruskan
Jokowi menuturkan bantuan pangan dilanjutkan apabila anggaran tercukupi.
Baca SelengkapnyaJokowi Klaim Harga Beras Turun: Coba Cek di Pasar
"Cek di pasar Johar naik atau tidak, turun atau tidak, cek, sudah turun," kata Jokowi
Baca SelengkapnyaAnies Bandingkan Gaji TNI Polri Lebih Banyak Naik di Era SBY, Jokowi Beralasan Pandemi Covid-19
Jokowi menjelaskan, bahwa setiap keputusan pemerintah selalu memperhatikan kondisi ekonomi dan situasi keuangan negara.
Baca Selengkapnya