Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Aksi gila yang bikin penumpang di KRL resah

Aksi gila yang bikin penumpang di KRL resah KRL commuter. ©2012 Merdeka.com

Merdeka.com - Meski kerap berdesak-desakan, kereta rel listrik (KRL) tetap menjadi alat transportasi pilihan kebanyakan masyarakat komuter. Efektivitas waktu menjadi barang mahal yang tak didapati pada alat transportasi yang lain, kala Jakarta nyaris 'stuck' karena macet.

Menjadi alat transportasi primadona, KRL - yang kini diberi embel-embel 'Commuter Line' - tak lepas dari masalah. Persoalan, bahkan penyakit sosial kerap terjadi di dalam gerbong besi yang membawa penumpang yang bergegas setiap harinya. Tak jarang, persoalan ini pun akhirnya berujung ke polisi.

Mereka yang berulah di dalam KRL dan meresahkan penumpang lain harus mempertanggungjawabkan perbuatannya. Berikut ini aksi gila yang membuat penumpang KRL resah:

Tarik rem darurat

Ulah penumpang iseng menarik rem darurat kerap terjadi dalam perjalanan KRL. Namun sayangnya, siapa yang menarik rem tersebut jarang diketahui, karena kondisi gerbong yang biasanya cukup padat. Hal ini seperti yang terjadi dalam perjalanan KRL Commuter Line rute Bogor-Jatinegara pada 8 Agustus tahun lalu sekitar pukul 07.00 Wib. "Setelah rem darurat ditarik otomatis kereta api terhenti. Untuk diaktifkan atau dinormalkan kembali butuh waktu yang lama. Penumpang pun terpaksa dialihkan ke kereta yang lain," ujar Daru, petugas call center Commuterline.Sekadar informasi, rem darurat ini terletak di setiap gerbong? Alat itu fungsinya untuk membuka katup yang terhubung ke saluran angin yang menjalar di sepanjang KA. Begitu diputar, tekanan udara di saluran akan terbuang, silinder mengunci, KA akan mengerem darurat.

Copet

Copet adalah aksi yang sudah jamak terjadi dalam setiap alat transportasi dengan penumpang berjubel, tak terkecuali KRL. Meski sistem perjalanan KRL sudah perbaiki dan pengamanan ditingkatkan, nyatanya aksi copet masih terus menghantui para penumpang KRL.Buktinya, seorang pencopet ditangkap di Stasiun Manggarai, Jakarta Selatan ditangkap petugas keamanan pada Rabu (15/10) pagi. Pencopet berbadan tambun tersebut kemudian dilucuti pakaiannya dan diborgol. Dipunggungnya diberi label 'Saya Copet'.Melalui akun Instagram, PT. KAI Commuter Jabodetabek mengunggah foto copet tersebut. Foto tersebut banyak mendapat tanda 'Like'.

Pelecehan seksual

Kondisi penumpang yang berjubel dalam gerbong KRL seolah menjadi kesempatan bagi peleceh seksual yang ingin aksi bejatnya tidak disadari korban. Untungnya, banyak aksi 'si sakit' itu akhirnya ketahuan dan digagalkan.Dari sekian modus yang digunakan para pelaku, ada satu modus baru yang akhirnya terbongkar, yakni pelaku nyempil di antara penumpang wanita yang duduk di kursi KRL.Seperti yang dituturkan akun Putra Pakuan, pria yang setiap hari memakai jasa KRL dengan tujuan Bogor-Jatinegara pukul 7.05 WIB ini, sudah tiga kali melihat pelaku yang diduga melakukan pelecehan seksual dengan modus baru."Dia (pelaku) naik di Stasiun Bogor, yang jadi incaran dia terutama cewek muda," tulis Putra di grup Facebook KRL-Mania, Senin (3/11).Putra mengaku sudah tiga kali bertemu dengan pelaku. Modus pelecehan seksual, pelaku selalu ikut nyempil di antara penumpang wanita muda, padahal kursi sudah tidak ada tempat kosong bahkan tidak muat meski ditambah satu penumpang lagi."Dengan mulut ditutup masker, dia pura-pura baca koran, kemudian pura-pura tidur dan akhirnya dia tidur di dadanya cewek sebelahnya," kata Putra.Si penumpang wanita yang merasa tidak nyaman, hanya mendorong atau menghalangi kepala pelaku dengan tangan. Pelaku sepertinya melawan, dengan terus melakukan hal demikian hingga dia turun di Stasiun Karet.

Teriak KRL akan tabrakan

Persoalan yang menimbulkan keresahan di KRL ini terbilang baru. Kemarin, Rabu (8/1) sekitar pukul 13.15 WIB, seorang penumpang kereta yang datang dari arah Jatinegara tiba-tiba saja teriak bahwa kereta yang mereka tumpangi akan tabrakan.Peristiwa itu terjadi saat itu posisi kereta segera masuk Stasiun Duren Tiga, Kalibata. "Padahal kereta enggak ada masalah apa-apa. Tapi tiba-tiba dari gerbong atau kereta 6, ada yang teriak, kereta mau tabrakan," kata Humas KCJ, Eva Chairunnisa, kepada merdeka.com.Teriakan itu membuat penumpang panik. Di tengah kepanikan itu, tiba-tiba seseorang datang bawa alat pemadam api. Alat itu langsung dipakai untuk memecahkan kaca.Belakangan diketahui si pemecah kaca adalah Putut (19), mahasiswa Universitas Indonesia (UI). Dia sempat diperiksa selama lima jam di Mapolsek Pancoran, namun akhirnya dilepas."Alasannya dia masih perlu untuk kuliah dan lain-lain," kata Kanit Reskrim Polsek Pancoran AKP Rusdy Dalby saat ditemui di ruangannya, Rabu (7/1) malam.Meski demikian, si provokator yang meneriakkan KRL akan tabrakan hingga kini belum diketahui, apalagi ditangkap.

(mdk/ren)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
KRL Anjlok Sudah Dievakuasi, KAI Commuter Lakukan Normalisasi Jalur Rel

KRL Anjlok Sudah Dievakuasi, KAI Commuter Lakukan Normalisasi Jalur Rel

KRL Anjlok Sudah Dievakuasi, KAI Commuter Lakukan Normalisasi Jalur Rel

Baca Selengkapnya
SYL Minta Dipindah dari Rutan KPK: Paru-Paru Saya Tinggal Satu, Sulit Napas karena Tak Ada Ventilasi

SYL Minta Dipindah dari Rutan KPK: Paru-Paru Saya Tinggal Satu, Sulit Napas karena Tak Ada Ventilasi

Permintaan tersebut dilakukan lantaran SYL terkadang kesulitan bernapas di dalam Rutan KPK yang minim ventilasi udara.

Baca Selengkapnya
Kesal Tak Diperbaiki Pengguna KRL buat Peringatan 100 Hari Eskalator Stasiun Bekasi Rusak & Bawa Miniatur Kuburan

Kesal Tak Diperbaiki Pengguna KRL buat Peringatan 100 Hari Eskalator Stasiun Bekasi Rusak & Bawa Miniatur Kuburan

Padahal eberadaan eskalator sangat membantu pengguna commuter line, khususnya ibu hamil, lansia dan anak-anak.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
KAI Tambah 344 Perjalanan Kereta Api dari Stasiun Gambir dan Stasiun Pasar Senen, Cek Rutenya di Sini

KAI Tambah 344 Perjalanan Kereta Api dari Stasiun Gambir dan Stasiun Pasar Senen, Cek Rutenya di Sini

KAI Tambah 344 Perjalanan Kereta Api dari Stasiun Gambir dan Stasiun Pasar Senen, Cek Rutenya di Sini

Baca Selengkapnya
KAI Batalkan Perjalanan Kereta Api Akibat Banjir Semarang, Ini Daftar Kereta Terdampak

KAI Batalkan Perjalanan Kereta Api Akibat Banjir Semarang, Ini Daftar Kereta Terdampak

Calon penumpang yang telah memiliki tiket, bisa melakukan pembatalan tiket di loket stasiun. Nantinya akan dikembalikan 100 persen di luar bea pesan.

Baca Selengkapnya
Lagi-Lagi, Kejati DKI Kembalikan Berkas Tersangka Firli Bahuri ke Polda Metro Jaya

Lagi-Lagi, Kejati DKI Kembalikan Berkas Tersangka Firli Bahuri ke Polda Metro Jaya

Pengembalian berkas agar kembali dilengkapi sesuai petunjuk dari jaksa penuntut umum.

Baca Selengkapnya
Jawab Desakan Tiga Eks Petinggi KPK Agar Firli Bahuri Ditahan, Polri Ungkap Masih Penguatan Berkas Perkara

Jawab Desakan Tiga Eks Petinggi KPK Agar Firli Bahuri Ditahan, Polri Ungkap Masih Penguatan Berkas Perkara

Desakan tiga mantan pimpinan KPK itu disampaikan dengan menyurati Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.

Baca Selengkapnya
Sempat Terganggu Pohon Tumbang, KRL Rute Stasiun Pondok Ranji-Kebayoran Kembali Normal

Sempat Terganggu Pohon Tumbang, KRL Rute Stasiun Pondok Ranji-Kebayoran Kembali Normal

PT KAI Commuter Line menyebutkan jalur kereta yang terganggu pohon tumbang di antara Stasiun Pondok Ranji-Stasiun Kebayoran sudah kembali normal.

Baca Selengkapnya
Kereta Api Pandalungan Anjlok, KAI: Tidak Ada Korban Jiwa dan Penumpang Luka

Kereta Api Pandalungan Anjlok, KAI: Tidak Ada Korban Jiwa dan Penumpang Luka

Hingga berita diturunkan, Joni masih belum memberikan respons ihwal perkembangan terbaru upaya evakuasi yang terhadap penumpang KA Pandalungan.

Baca Selengkapnya