Akankah Jakmania insaf setelah tragedi Jumat berdarah di GBK
Merdeka.com - Kerusuhan kelompok Jakmania saat pertandingan Persija melawan Sriwijaya pada Jumat (24/6), terus diselidiki aparat Polda Metro Jaya. Sebanyak 10 anggota Jakmania ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus ini.
Mereka dianggap sebagai pelaku perusak fasilitas dan sejumlah kendaraan di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK). Pemukul anggota kepolisian hingga terkait aksi ujaran kebencian.
Aksi brutal anggota Jakmania itu diketahui memakan korban jiwa seorang pedagang asongan. Ia tewas karena sakit jantungnya kambuh ketika bentrokan antara kepolisian dan Jakmania terjadi.
Korban lainnya adalah aparat kepolisian. Seorang anggota Brimob Polda Metro Jaya, Brigadir Hanafi harus kehilangan mata kirinya akibat kekerasan benda tumpul dilakukan Jakmania.
Sebulan sebelumnya, seorang anggota Jakmania bernama Fahreza dilaporkan tewas saat hendak menonton pertandingan Persija melawan Persela pada Jumat (13/5). Remaja berusia 16 tahun itu dilaporkan tewas akibat pemukulan diduga anggota kepolisian yang tengah mengawal pertandingan tersebut.
Saat itu polisi berusaha membubarkan Jakmania di luar GBK karena berbuat onar setelah tak mendapatkan tiket masuk. Ketika kejadian Fahreza diduga menjadi korban salah sasaran amukan aparat kepolisian.
Namun pihak kepolisian memastikan tidak ada unsur kekerasan terkait kematian Fahreza. Kepolisian mengklaim kematian remaja asal Jagakarsa itu karena kecelakaan motor.
Dengan melihat dua insiden Jumat berdarah itu akankah Jakmania tetap akan berulah?
Menurut pengamat hukum pidana dari Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK), Umar Husin berpendapat, dalam setiap perhelatan sepak bola, instruktur pertandingan merupakan pihak yang harus bertanggung jawab.
Umar mengatakan, instruktur pertandingan itu meliputi panitia yang bertanggung jawab di dalam stadion. Sedangkan untuk instruktur di luar lapangan merupakan tanggung jawab aparat keamanan.
"Terhadap pertandingan itu sendiri terhadap apa saja. Artinya kalau misalnya ada yang diminta bertanggung jawab instruktur pertandingan," kata Umar saat dihubungi merdeka.com, Jumat (1/7).
Umar mengatakan, tugas instruktur pertandingan itu bukan hanya hal teknis di lapangan saat pertandingan di lapangan berlangsung. Namun mengetahui seluk beluk pendukung tim kesebelasan yang akan bertanding menjadi tugas wajib dilakukan instruktur pertandingan.
"Semua instruktur pertandingan sudah harus mengetahui semua. Termasuk pendekatan terhadap suporter," ujar Umar.
Menurut Umar, pendekatan kepada suporter penting guna meredam aksi nakal pendukung klub sepak bola yang akan bertanding. "Karena suporter itu ada yang soft dan ada yang hard. Ini yang harus diketahui instruktur pertandingan," jelas Umar.
Umar mengatakan, terakhir itu soal pembinaan suporter yang dilakukan sebuah klub. Menurut Umar, sebuah klub harus mengetahui suporternya termasuk pendukung garis keras atau yang biasa disebut ultras ini karena kerap berselisih dengan kelompok suporter garis keras klub lawannya hingga aparat kepolisian.
"Kalau tetap tidak bisa mengandalkan suporter klub itu harus diberi sanksi. Berkaca pada Timnas Inggris dan Rusia saat babak penyisihan Euro kemarin. Keduanya kena sanksi dari Uefa. Nah kalau klub sudah tidak bisa mengendalikan suporter tindakan instruktur pertandingan di lapangan terhadap suporter nakal sudah tepat," terang Umar.
"Karena siapapun termasuk penjual teh botol bukan hanya suporter kalau berbuat onar harus ditindak atau diberi sanksi supaya hal serupa tidak terjadi lagi di lapangan," tandasnya.
(mdk/sho)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jakmania dan Bobotoh Bakal Ramaikan Kampanye Akbar Anies-Cak Imin di JIS
"Mudah-mudahan Anies Baswedan menjadi pemersatu pendukung klub bola, ada Jakmania, ada bobotoh dan lain lain," kata Ahmad Ali
Baca SelengkapnyaJaksa Agung Ingatkan Anak Buah Pentingnya Etika Selaku Penegak Hukum
Burhanuddin menegaskan, menjadi seorang jaksa pun tidak boleh sembarangan dalam berpenampilan.
Baca SelengkapnyaTak Tega Massa Membludak Sejak Pagi, Prabowo Minta Jadwal Acara Kampanye Akbar di GBK Dimajukan
Prabowo menyampaikan permohonan maaf kepada rakyat Jakarta yang terkena dampak kemacetan akibat adanya kampanye akbar di GBK.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Gibran Klaim Getarkan Kandang Banteng Usai Kampanye Akbar di Jateng
Gibran menyebut, telah menggetarkan Jawa Tengah yang dikenal sebagai kandang banteng.
Baca SelengkapnyaGibran Siapkan Kejutan saat Kampanye Akbar di GBK
Gibran Rakabuming Raka menjanjikan kejutan saat kampanye akbar di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Sabtu (10/2).
Baca SelengkapnyaKapolri Minta Anggota Jaga TPS Perhatikan Kesehatan KPPS
Perintah itu guna mencegah terulangnya tragedi kelam saat Pemilu 2019.
Baca SelengkapnyaTernyata Segini Kapasitas Maksimum Pengunjung JIS Saat Kampanye Akbar AMIN
Kampanye akbar ini menjadi penutup dari rangkaian sosialisasi menjelang hari pencoblosan pada 14 Februari mendatang.
Baca SelengkapnyaPrakiraan Cuaca Jakarta Sabtu Pagi hingga Malam
Laman resmi BMKG menunjukkan wilayah Jakarta yang akan mengalami hujan
Baca SelengkapnyaKPU Jateng Pastikan Anies-Muhaimin Tidak Gelar Kampanye Terbuka di 'Kandang Banteng'
Pasangan Anies-Cak Imin memilih tidak mengambil tanggal 9 Februari untuk kampanye akbar di Jateng
Baca Selengkapnya