Merdeka.com - Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama ( Ahok ) menilai warga di sekitar Waduk Ria Rio, Jakarta Timur, yang menolak direlokasi ke Rusun Pinus Elok seperti tak tahu malu. Sebab, Pemprov DKI sudah menyediakan Rusun secara gratis untuk ditempati, tetapi warga tetap menolak.

Ahok mengaku Pemprov sudah memberikan kompensasi uang untuk menyewa rumah untuk dua bulan selama Rusun belum jadi. Namun, tiba-tiba warga tidak mau menempati dengan alasan ingin menyewa sendiri karena Rusun tidak dapat menjadi hak milik.

"Kamu tinggal di rumah, kamu anggaplah untuk sewa rumah kamu, walau proyek kami tertahan. Kan udah baik hati kan. Tunggu dua bulan uang kita kasih. Eh ngelunjak minta 5 Rp juta. Di kasih hati minta ampela," ujar Ahok di Balai Kota Jakarta, Rabu (25/9).

Politikus Gerindra ini menyerahkan persoalan warga Ria Rio tidak mau direlokasi kepada Gubernur Jokowi. Karena, ia tidak mau salah ucap hingga akhirnya menimbulkan masalah.

"Aku suruh Pak Gubernur deh, aku ga sabar, nanti aku salah ngomong lagi. Kalau Pak Gubernur kan ngomongnya lebih halus," katanya.

Ahok mengatakan, dia punya prinsip sederhana menghadapi warga yakni pengusiran. Sebab, warga telah tinggal di daerah terlarang, namun menolak direlokasi meski sudah diberi Rusun.

"Tapi ini kasusnya baru lagi. Tinggal di daerah terlarang, rusun tersedia, mereka ga mau pindah. Saya belum minta petunjuk Pak Gubernur. Kalau saya sih maunya usir aja," tegasnya.