Ahok beralih ke Pertamina sambung gas ke Rusun
Merdeka.com - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) melakukan pertemuan dengan Direktur Utama PT Pertamina Persero Dwi Sucipto. Selain membahas mengenai pembangunan SPBG, mereka juga membicarakan permasalahan energi dan pemasangan gas ke rumah susun (Rusun).
Dwi mengatakan, pihaknya berencana untuk menyuplai listrik kepada Pemprov DKI Jakarta. Listrik ini merupakan energi alternatif yang tengah dikembangkan oleh Pertamina.
"Kami juga mendiskusikan rencana suplai gas dan listrik ke rumah susun," ujarnya singkat di Balai Kota DKI Jakarta, Jumat (22/5).
Ahok, sapaan Basuki, menjelaskan, pihaknya akan melakukan penandatangan kesepahaman mengenai kerja sama ini. Sehingga pihaknya dapat menyerahkan pengelolaan gas tersebut kepada PT Jakarta Propertindo (Jakpro).
"Kami juga akan kerjasama bangun pembangkit listrik tenaga gas. Jadi kita mesti ada MoU Pertamina gas. Untuk jamin men-supply itu nanti PT Jakpro," terangnya.
Mengenai kerja sama yang sempat dilakukan dengan Perusahaan Gas Negara (PGN), mantan Bupati Belitung Timur ini tidak ambil pusing. Dia hanya menginginkan kebutuhan warga untuk ketersediaan gas segera terpenuhi.
"Pertamina mau, kalau PGN mau juga ok. Siapa saja yang jaringan pipanya. Bikinnya pakai dollar itu, nggak terealisasi karena masyarakat banyak yang khawatir sama SPBG. Jadi banyak SPBG itu sebetulnya lebih aman daripada tabung gas di rumah," jelasnya.
Mantan anggota Komisi II DPR RI ini mengungkapkan, belum tahu detail mengenai realisasinya. "Saya nggak ingat soal teknisnya. Yang pasti rusun kami ingin disambung dengan pipa langsung," tutupnya.
Sedangkan, Kepala Komunikasi Korporat PGN Ridha Ababil mengatakan, belum ada kerja sama antara Pemprov DKI Jakarta dengan PGN untuk pemasangan pipa gas di Rusunawa Tambora. Oleh sebab itu, perlu dilakukan pembicaraan lebih lanjut mengenai pemasangan pipa gas tersebut.
"Memang kami belum ada kerja sama untuk ke Tambora, tapi ke rusun lain ada. Tapi kalau Pak Gubernur mau untuk dibangun ya kami bangun," jelasnya saat dihubungimerdeka.com, Rabu (25/2).
Dia menambahkan, belum ada jalur pipa gas milik PGN ke arah Rusunawa Tambora. Namun, bila Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) menghendaki adanya pemasangan pipa gas, maka rencana tersebut butuh campur tangan Pemprov DKI Jakarta.
"Bukan kami gak mau narik pipa. Tapi perizinan masang pipa yang sulit. Karena harus ganggu lalu lintas jalan. Kalau mau, tetap butuh waktu lama," katanya.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Eks Komisaris Utama Pertamina Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok membeberkan alasannya mendukung pasangan calon nomor urut 03 Ganjar Pranowo- Mahfud Md.
Baca SelengkapnyaAhok sudah mengundurkan diri dari posisi Komisaris Utama PT Pertamina per tanggal 2 Februari 2024.
Baca SelengkapnyaBasuki Tjahaja Purnama atau Ahok menyatakan mengundurkan diri dari posisinya sebagai Komisaris Utama (Komut) PT Pertamina.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Ahok mengundurkan diri sebagai Komut PT Pertamina (Persero)
Baca SelengkapnyaAhok mengundurkan diri karena ingin fokus mengampanyekan pasangan capres dan cawapres nomor urut 03, Ganjar Pranowo dan Mahfud MD.
Baca SelengkapnyaHasto menyebut, mundurnya Ahok dari komisaris utama Pertamina merupakan gerakan etika.
Baca SelengkapnyaAhok menyebutkan pengunduran diri ini terkait dengan dukungannya terhadap pasangan calon presiden-wakil presiden Ganjar Pranowo dan Mahfud MD.
Baca SelengkapnyaBasuki Tjahja Purnama alias Ahok meluruskan dirinya bukanlah orang yang menolak pembangunan IKN yang telah dicanangkan Presiden Jokowi.
Baca SelengkapnyaAhok diangkat sebagai Komisaris Utama Pertamina oleh Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir pada 25 November 2019.
Baca Selengkapnya