Ahok kesal disebut ketua DPRD tak beretika: Temen lu gak benar
Merdeka.com - Ketua DPRD DKI Jakarta, Prasetyo Edi Marsudi, hanya bisa menghela napas melihat pertikaian Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama dan anggota dewan. Dia heran kenapa kisruh keduanya tak kunjung beres.
Ahok, sapaan Basuki, mengaku sudah lama mengenal Prasetyo. Soal ribut-ribut dirinya dan DPRD, Ahok tak masalah dengan sikap Prasetyo membela dirinya atau memihak pada DPRD.
"Memang sama dia temen. Tapi dia terlalu baik, semua mau temen, kalau temen lagi berantem, dia harus pilih bela dan di posisi mana? Enggak bisa semua kamu belain," ungkapnya di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu (25/2).
Dia pun tak mau ambil pusing saat Prasetyo menilai dirinya tak beretika. Etika yang dimaksud soal sikap Ahok melangkahi DPRD soal penyerahan APBD DKI ke Kemendagri.
"Makanya yang dibilang saya enggak bisa jaga etika itu etika yang mana, etika temen-temen lu yang enggak bener. Makanya saya bilang, Anda harus pilih, hidup ini pilihan, harus pilih. Sekarang saya juga harus pilih lebih baik jadi gubernur, baik-baik sama DPRD atau amankan APBD? Kalau saya memilih lebih baik enggak jadi gubernur asal uang di APBD tidak disusupkan, itu aja, hidup ini pilihan," tutupnya.
Sebelumnya, Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetyo mengeluhkan sikap Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) tidak beretika. Karena Ahok mengirim APBD DKI Jakarta 2015 ke Kemendagri tanpa persetujuan ketua dewan dan mengabaikan pembahasan.
Prasetyo sebenarnya sepakat dengan rencana dan ide-ide Ahok? untuk membangun Jakarta. Terutama untuk terobosannya. Tetapi, dia tidak dapat menerima pernyataannya yang meledak-ledak dan terkadang menuduh sembarang.
"Saya sepakat dengan ide-ide Ahok. Saya suka karena punya terobosan. Kami bisa buktikan di mana-mana. Tetapi etika dia sebagai pemimpin itu yang tidak dia punya. Saya selalu jagain dia loh, tapi masa saya dibilang oknum. Kan gila. Sampai kapan saya jagain dia terus," ungkapnya di Balai Kota DKI Jakarta, Selasa (24/2).
Dia mengungkapkan, dirinya dan Ahok memiliki posisi jabatan yang sama, jabatan politik. Sehingga tidak mungkin permasalahan dalam APBD DKI Jakarta 2015 tanpa melakukan pembicaraan. Sebab banyak program yang tidak dimasukan merupakan hasil musyawarah perencanaan pembangunan (Musrenbang) tingkat kelurahan hingga provinsi.
"Kan itu dari Musrenbang dan reses. Buat apa ada reses. Kami melakukan reses dibiayain negara loh. Untuk melihat masalah di bawah. Saya turun ke bawah loh," tegas politisi PDI Perjuangan.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ahok Ungkap Jokowi Pernah Memintanya Mundur dari Pencalonan Gubernur DKI
Ahok menceritakan hanya Megawati yang mendukungnya sebagai Cagub DKI.
Baca SelengkapnyaJokowi Terbitkan Keppres Pemecatan, AWK Ajukan Surat Penundaan PAW di DPD
Alasannya, AWK sedang menggugat BK ke PTUN terkait pemacetannya sebagai anggota DPD.
Baca SelengkapnyaAhok Cerita Dihina karena Ikuti Megawati: Ngapain Ikut Nenek-Nenek Katanya
Namun baginya, keadilan dan kebenaran lah yang membuatnya tetap pada pendiriannya tersebut.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Jejak Karir AHY: Pensiun Dini dari TNI, Gagal jadi Gubernur DKI dan Kini Menteri Anak Buah Jokowi
Presiden Joko Widodo resmi melantik Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menjadi Menteri ATR/BPN
Baca SelengkapnyaPDIP Tepis Isu Ahok jadi Kuda Putih: Justru Mengejutkan Pak Jokowi
Ahok mengundurkan diri sebagai Komut PT Pertamina (Persero)
Baca SelengkapnyaJokowi Bicara RUU Perampasan Aset: Kunci Ada di DPR!
Jokowi menegaskan pemerintah telah mendesak agar RUU tersebut segera diketok di DPR
Baca SelengkapnyaJokowi Peringatkan KPU: Keteledoran Berbahaya, Berdampak Besar pada Politik!
Jokowi meminta KPU dan para penyelenggara Pemilu memastikan tata kelola pelaksanaan Pemilu 2024 berjalan dengan baik.
Baca SelengkapnyaIsu Pemakzulan, Ketum Golkar Tegaskan Jokowi Didukung 80 Persen Susunan Kabinet
Airlangga memandang, keadaan sekarang berbeda dengan pemilu sebelumnya yang panas imbas pilgub DKI 2017.
Baca SelengkapnyaKeponakan Khofifah dan La Nyalla Lolos DPD, Mantan Ketua KPK Agus Rahardjo Kandas
Agus Rahardjo memperoleh 2,2 juta suara atau posisi kelima teratas dari 13 caleg DPD Jatim yang terdaftar.
Baca Selengkapnya