Merdeka.com - Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mengingatkan penghuni agar tidak coba-coba menyewakan atau menjual rumah susun sederhana sewa (Rusunawa). Jika ditemukan pelanggaran, Ahok mengaku tak akan segan-segan menjebloskan mereka ke penjara.

"Untuk penghuni (Rusunawa) saya tidak segan-segan penjarakan siapa pun yang menyewakan unit kami atau menjual," tegasnya saat memberikan sambutan dalam peresmian empat rusunawa di Rusunawa Tambora, Selasa (24/2).

Dia menjelaskan, ada dua cara yang diterapkan untuk mencegah terjadinya kecurangan dalam penghuni Rusunawa. Pertama akan menggunakan akses card yang dikombinasi dengan KTP dan kartu ATM. Karena akses card tersebut akan menjadi identitas kependudukan di Rusunawa.

"Kalau ada oknum dukcapil masih main, ada ATM Bank DKI. Ini bukan kartu pengguna Rusun saja, tapi ini kartu ATM Bank DKI. Kalau ada oknum Bank DKI main mengeluarkan kartu ke dua, maka akan saya laporkan ke BI karena ini sistem perbankan tidak bisa ditiru mudah," terangnya.

Mantan Bupati Belitung Timur ini menjelaskan, pemalsuan identitas hukumannya hanya sekitar penjara sekitar satu minggu atau denda Rp 200 ribu. Namun, jika digugat dengan pemalsuan kartu ATM maka dapat dijerat hukuman kurungan hingga 12 tahun dan tidak akan ada toleransi

"Saya akan gugat ibu bapak dengan memalsukan kartu ATM Bank DKI. Ini sanksinya 12 tahun penjara karena ini kartu perbankan. Bapak ibu nangis darah pun saya tidak akan ampuni karena bapak ibu menzolimi hak orang yang miskin yang lebih banyak," tutupnya.