Merdeka.com - Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki T Purnama ( Ahok ) sangat antusias saat melakukan tes human immunodeficiency virus (HIV). Ahok juga mengajak jajaran PNS di lingkungan Pemprov DKI Jakarta untuk menjalani tes yang sama.

Pemeriksaan tersebut sangat penting untuk mengetahui adanya virus yang berkembang menjadi penyakit AIDS. "Kalau nggak 'jajan' sembarangan kan aman. Jadi kita minta mereka untuk tes. Saya jadi contoh. Saya saja mau dites, masa yang lain tidak mau," ujar Ahok yang ditemui di Balai Kota, Jakarta, Selasa (22/10).

Politikus Partai Gerindra tersebut mengaku baru pertama kali menjalani pemeriksaan seperti itu. Setelah dites, Ahok kemudian diarahkan ke ruangan konseling untuk pengambilan hasil tes tersebut. Namun sayang, hasil tes Ahok tidak dapat ditunjukkan pihak konselor.

"Ini pertama kali kaya ujian gitu. Saya juga baru tahu. Hasil tesnya itu ditaruh di amplop. Terus saya liat negatif, atau positif, atau intermediate. Terus dapat hasil negatif. Saya mau lihat dong hasilnya, tapi katanya nggak boleh," kata dia.

Ahok menambahkan hasil tersebut memang tidak bisa diberitahu ke peserta tes. Alasannya, hasil tersebut bisa disalahgunakan para Pekerja Seks Komersil (PSK). "Bahaya dong. Padahal masih bisa kena. Tiga bulan kemudian harus tes lagi," pungkas dia.

Ada 3 tahapan Voluntary Counseling Test (VCT) yang harus dilalui Ahok . Pertama, pengisian formulir pernyataan kesediaan untuk mengikuti tes. Kemudian pengambilan darah. Setelah itu, peserta ke ruang konseling untuk pemberian hasil tes darah oleh konselor.