Merdeka.com - Rencana pemerintah menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) kali ini tidak bisa ditunda lagi. Atas kebijakan itu, sebagai pemimpin ibu kota, Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengaku sangat setuju.

"Dari dulu kita setuju dengan tidak ada subsidi BBM, karena subsidi ini yang menikmati orang kaya, orang miskin itu tidak butuh BBM," tegas Ahok di Balai Kota, Jakarta, Jumat (14/6).

Sebenarnya, lanjut Ahok, warga tak terlalu peduli dengan kenaikan bahan bakar itu selama persediaan cukup dan kebutuhan pokok lainnya tetap terjamin.

"Orang miskin itu adalah butuh jaminan harga sembako tidak naik. Jaminan pendidikan dapat, jaminan kesehatan dapat. Jaminan perumahan dapat, jaminan tempat usaha dapet. Jadi itu lebih penting," jelas Ahok.

Pernyataan Ahok kali ini agak berbeda dengan sebelumnya, sebab beberapa waktu lalu Ahok mengaku takut jika kebijakan ini diterapkan akan mendatangkan berbagai macam dampak yang tak biasa di masyarakat. Salah satunya, pengendara mobil beralih ramai-ramai menggunakan sepeda motor.

"Ini yang saya takutkan. Makanya kuncinya di transportasi massal. Jakarta tambah macet kalau enggak ada solusi. Jakarta tambah macet saja. Belum lagi demo," ujar Ahok di Balai Kota Jakarta, April lalu.

Perihal nanti banyak warga yang melakukan aksi unjuk rasa jika BBM bersubsidi naik, Ahok pun siap meladeninya.

"Siap enggak siap pasti banyak demo. Ini ibu kota ya harus terima," ucapnya.