Ahok: Dishub ngaco minta anggaran Terminal Rawamangun ditambah
Merdeka.com - Pembangunan kantor Suku Dinas (Sudin) Perhubungan DKI Jakarta Timur di Terminal Rawamangun menyalahi konsep awal. Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahja Purnama (Ahok) menilai keinginan Dishub yang sengaja membangun Terminal Rawamangun agar ada penambahan anggaran itu terkesan aneh.
"Mesti dicek dulu secara hukumnya. Kita lihat aja dia mau ngapain, ngaco aja tuh Dishub," kata Ahok di Balai Kota DKI Jakarta, Kamis (28/5).
Awalnya dalam rancangan pembangunan, memang tak ada Kantor Dishub yang menghalangi jalur masuknya kendaraan umum di Terminal Rawamangun. Selain itu, Gedung Sudin juga membuat lebar jalan semakin sempit. Jalur yang dibuat berbelok tersebut berdampak pada bus berukuran besar yang akhirnya tidak bisa masuk terminal.
"Ini enggak bener karena rumah itu enggak dibikin tembus, dia belokin. Waktu lelang itu udah ada gambar yang bener. Kalau gambar yang bener ya kamu robohin dong bangunan ini , kalau enggak dirobohin ya jangan dikerjain kan," ujarnya.
Akibatnya banyak bus berukuran besar yang menurunkan dan membawa penumpang di luar terminal. Jalanan menjadi macet karenanya. Dugaan Ahok, para kontraktor sengaja melanggar konsep perancangan terminal.
"Saya bilang kalian kontraktor sudah tahu dong bahwa ini melanggar dari bentuk gambar, (memang) sengaja dilanggar. Jadi kontraktornya sengaja mau didenda, lucu kan," tegasnya.
Menurut Ahok, meratakan ulang bangunan Kasudin itu akan menambah angaran. Sebenarnya pembangunan Terminal Rawamangun hanya butuh anggaran sekitar Rp 5,5 Milyar. Akan tetapi karena harus membongkar ulang maka akan ada penambahan dana senilai Rp 15 Milyar.
"Jadi pekerjanya belum selesai udah bongkar bangunan Kasudin itu malah lebih mahal proyeknya, bisa jadi 5,5 tambah 15 Miliar. Logika kita kalau pengerjaan sekarang tinggal 6-7 M aja kan. Masak dianggarkan lagi Rp 15 miliar, kan aneh," jelasnya.
Gedung Sudin yang harusnya dirobohkan tersebut, terhalang proses penghapusan aset negara oleh Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD). Ahok akan menggugat konsultan pembangunan terminal. PT Indosakti Pancadipo Paragraha merupakan salah satu konsultan pembangunan terminal dengan pembangunan yang sengaja dibuat merugikan.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ahok Ungkap Jokowi Pernah Memintanya Mundur dari Pencalonan Gubernur DKI
Ahok menceritakan hanya Megawati yang mendukungnya sebagai Cagub DKI.
Baca SelengkapnyaAhok Beberkan Alasan Turun Gunung Dukung Ganjar-Mahfud
Eks Komisaris Utama Pertamina Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok membeberkan alasannya mendukung pasangan calon nomor urut 03 Ganjar Pranowo- Mahfud Md.
Baca SelengkapnyaAhok Klaim Beri Masukan untuk Pembangunan IKN tapi Tak Dijalankan Jokowi
Basuki Tjahja Purnama alias Ahok meluruskan dirinya bukanlah orang yang menolak pembangunan IKN yang telah dicanangkan Presiden Jokowi.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Aksi Jokowi dan AHY Tangkap Ikan Bersama saat Resmikan Bendungan Lolak
Pembangunan Bendungan Lolak memakan anggaran mencapai Rp 2,02 triliun.
Baca SelengkapnyaTernyata Segini Gaji Ahok Sebulan Jadi Komisaris Utama Pertamina, Nominalnya Tak Main-main
Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) bocorkan gajinya selama bekerja sebagai Komisaris Utama Pertamina. Berapa angkanya?
Baca SelengkapnyaAhok Turun Gunung Kampanyekan Ganjar-Mahfud, Ini Respons Anies
Capres nomor urut 1 Anies Baswedan mengaku tak terganggu dengan turun gunungnya Basuki Tjahja Purnama alias Ahok untuk mengampanyekan Ganjar Pranowo-Mahfud Md.
Baca SelengkapnyaAhok Kembali ke Politik, Timnas AMIN: Kalau Mengikuti Perubahan Menguntungkan Buat 01
Ahok bakal fokus memenangkan Ganjar-Mahfud di Jakarta.
Baca SelengkapnyaTerungkap Alasan Ahok Tak Ikuti Langkah Jokowi yang Condong ke Prabowo
Ahok ragu nantinya Prabowo akan melanjutkan program Jokowi.
Baca SelengkapnyaAhok Mundur dari Komisaris Utama Pertamina, Harta Kekayaanmya Ternyata Mencapai Rp53 Miliar
Ahok diangkat sebagai Komisaris Utama Pertamina oleh Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir pada 25 November 2019.
Baca Selengkapnya