Ahok beri sinyal ganjil genap belum tentu diberlakukan
Merdeka.com - Rencana penerapan ganjil genap belum pasti dijalankan oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Pasalnya, ganjil genap direalisasikan jika jumlah transportasi massal, seperti bus sedang belum terpenuhi.
"Siapa bilang kita mau ganjil genap. Itu kan masih disiapkan. Kalau enggak ada busnya kan enggak jalan," ujar Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) di Balai kota Jakarta, Senin (25/3).
Sementara itu, Ahok yang lebih tertarik menerapkan Electronic Road Pricing (ERP) untuk mengatasi kemacetan, mengaku masih menggodok sistem ERP. Namun, keputusan final apa akan menggunakan sistem ganjil genap atau ERP, berdasarkan keputusan Gubernur. "Itu pak gubernur yang putuskan," ucapnya.
Untuk diketahui, ERP merupakan jalan berbayar elektronik atau dalam bahasa Inggrisnya electronic road pricing (ERP) adalah pungutan untuk jalan di tempat-tempat tertentu dengan cara membayar secara elektronik. Tempat dilakukannya pungutan jalan biasa disebut restricted area. Bila menggunakan kendaraan, setiap kali melewati restricted area tersebut pengguna kendaraan harus membayar.
Sebelumnya Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) mengaku tidak menargetkan kapan pelaksanaan program pelat nomor kendaraan ganjil genap. Jokowi juga membantah menargetkan program itu dilaksanakan pada Juni.
Menurutnya, penerapan program itu membutuhkan proses yang panjang. "Ya masih diproses, proses panjang, mungkin bulan Juni, itu pun masih mungkin, karena kita masih harus koordinasi dengan Polda, kesiapan di Polda, kesiapan di kita," kata Jokowi di Balai Kota usai mengadakan rapat tertutup dengan Kepala Dinas Perhubungan Udar Pristono, Senin (25/2).
Jokowi mengatakan, penerapan sistem ganji genap harus dikalkulasikan agar di kemudian hari program ini tidak salah sasaran. Meski mengaku tidak menargetkan pelaksanaan sistem ganjil genap di bulan Juni, Jokowi menegaskan soal stiker dan petugas sudah siap di bulan Juni.
Sebelumnya, penerapan penggunaan plat nomor ganjil genap akan diterapkan pada bulan Maret. Namun, rencana tersebut urung terlaksana.
Penerapan program ganjil genap akan mengambil lokasi yang selama ini memberlakukan three in one yakni Sudirman-Thamrin-Gatot Subroto-Rasuna Said. Jam operasionalnya mulai pukul 06.20 WIB. Sistem ini hanya berlaku di hari kerja, namun tidak berlaku saat libur nasional, Sabtu dan Minggu.
(mdk/did)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ahok: Saya Mau Ikut Kampanye Ganjar, tapi Dilarang Undang-Undang
Ahok mengaku ingin ikut mengampanyekan Ganjar-Mahfud.
Baca SelengkapnyaAhok Klaim Beri Masukan untuk Pembangunan IKN tapi Tak Dijalankan Jokowi
Basuki Tjahja Purnama alias Ahok meluruskan dirinya bukanlah orang yang menolak pembangunan IKN yang telah dicanangkan Presiden Jokowi.
Baca SelengkapnyaAhok Ungkap Jokowi Pernah Memintanya Mundur dari Pencalonan Gubernur DKI
Ahok menceritakan hanya Megawati yang mendukungnya sebagai Cagub DKI.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Ahok Dukung Ganjar, TKN Prabowo-Gibran: Too Little Too Late, Enggak Ngaruh Sama Sekali
Habiburokhman yakin rakyat lebih memihak Jokowi dibanding Ahok.
Baca SelengkapnyaAhok Turun Gunung Kampanyekan Ganjar-Mahfud, Ini Respons Anies
Capres nomor urut 1 Anies Baswedan mengaku tak terganggu dengan turun gunungnya Basuki Tjahja Purnama alias Ahok untuk mengampanyekan Ganjar Pranowo-Mahfud Md.
Baca SelengkapnyaAhok Tanggapi Keras Video Viral Sebut Jokowi Tak Bisa Kerja: Masa Bilang di Depan Umum, Gue masih Waras Bos!
Dalam video beredar dinarasikan Ahok menyebut Jokowi dan Gibran tak bisa kerja
Baca SelengkapnyaAhok Beberkan Alasan Turun Gunung Dukung Ganjar-Mahfud
Eks Komisaris Utama Pertamina Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok membeberkan alasannya mendukung pasangan calon nomor urut 03 Ganjar Pranowo- Mahfud Md.
Baca SelengkapnyaVIDEO: Ganjar Ungkap Sosok Ahok: Semoga Tak Ada yang Tersinggung
Ganjar mengatakan, Ahok memiliki karakter tersendiri, dalam menyampaikan sesuatu ke publik
Baca Selengkapnya