Merdeka.com - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) bertekad membebaskan Jakarta dari banjir yang melanda setiap tahun. Selain menghabisi permukiman di bantaran sungai, Ahok juga akan membereskan properti-properti di daerah serapan air.

Ahok melihat, saat ini banjir tidak hanya terjadi di wilayah-wilayah pinggir sungai seperti Kampung Pulo. Banjir juga sudah melanda daerah elite seperti Kemang. Daerah-daerah tersebut tergenang banjir lantaran pesatnya pembangunan apartemen mewah.

Ahok mengatakan, Pemprov DKI tidak bisa mencegah pembangunan properti di wilayah-wilayah tersebut. Meski demikian, Ahok mengaku masih ada cara untuk mencegah banjir di wilayah-wilayah tersebut.

"Sekarang kita enggak bisa mencegah dan menguasai tanah, kita ada cara yang baru. Kalau kamu mau bangun apartemen kayak kasus Kemang nih, bangun apartemen saya tolak. Saya tolak dia teriak, 1 hektare lebih tanah saya gimana. Hitung harga pasar saya bayar. Jadi tahun ini kita beli, ketika kamu mau bangun sesuatu di daerah resapan air saya enggak kasih izin," tegas Ahok di posko banjir Petogogan, Jakarta Selatan, Sabtu (21/3).

Ahok sudah memprediksi strateginya tersebut bakal menyebabkan berbagai pihak geram dan mencaci maki dirinya. Namun, Ahok akan tetap menjalankan semua kebijakan yang dianggap perlu untuk membebaskan Jakarta dari banjir.

"Mau maki-maki, mau ngutuk saya, silakan. Saya sudah bilang oknum dari yang miskin sampai yang kaya benci saya, saya sudah enggak peduli. Yang penting enggak banjir, beli saja udah. Saya enggak kasih izin, maju lagi, enggak bisa, jual," tutup Ahok.