Ahok akui ada kekurangan pada program KJS

Merdeka.com - Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) bertemu dengan sejumlah pihak untuk mengevaluasi program Kartu Jakarta Sehat serta membicarakan program pemerintah yang masuk ke dalam Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS). Dalam pertemuan hadir Dirjen Bina Upaya Kesehatan Kemenkes Akmal Taher, Direktur Utama RS Cipto Mangunkusumo Soejono dan Dekan Fakultas Kedokteran UI Ratna Sitompul.

Dirjen Bina Upaya Kesehatan Kemenkes Akmal Taher mengatakan, pertemuan tersebut membahas untuk memperkuat layanan primer KJS di puskesmas-puskesmas yang ada di Jakarta. Serta memperbaiki sistem rujukan dari puskesmas atau RSUD ke RSCM.

"Kita akan kuatkan layanan primer di puskesmas. Sistem rujukan akan diperbaiki juga di RS, baik RSUD kemudian sistem rujukan ke RSCM. Ini dibutuhkan untuk hadapi BPJS tahun 2014 mendatang," ujar Akmal di Balai Kota, Jakarta Pusat, Jumat (27/12).

Menurut Akmal, program KJS masih ada kekurangan dalam tindakan preventif terhadap pencegahan penyakit, sehingga program tersebut masih perlu ditingkatkan.

"Untuk pengobatan cukup baik. Untuk preventif dan promotif atau pencegahan penyakitnya itu masih perlu ditingkatkan," kata dia.

Sementara itu, Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mengakui adanya kekurangan dalam tindakan preventif untuk peserta KJS. Ahok menegaskan Pemprov DKI Jakarta untuk meningkatkan pelayanan di puskesmas-puskesmas yang ada di Jakarta.

"Kan kita sudah jalanin selama 1 tahun. Kelemahan dari BPJS itu kan cuma masalah tarif. Tarifnya diperbaiki tahun depan. Tapi intinya, tidak mungkin membangun RS tanpa adanya tindakan preventif karena itu ada ukuran," kata Ahok.