Merdeka.com - Sejak pertama kali menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo kerap blusukan ke berbagai tempat. Mantan Wali Kota Solo ini selalu bertatap muka langsung dengan warga yang dipimpinnya selama lima tahun ke depan.

Dalam kesempatan itu, pria yang akrab disapa Jokowi ini tidak hanya sekedar bertatap muka, bersalaman atau berfoto bersama dengan warga, dia juga kerap berbelanja barang-barang yang dijual pedagang kaki lima.

Seumur hidupnya, Jokowi mengaku tidak pernah memakai baju-baju atau barang-barang mewah dan bermerek. Seluruh kebutuhannya dia beli dari pedagang yang kerap kali ditemui di pinggir jalan, atau ditemuinya saat mengunjungi tempat tertentu.

Seperti laiknya pembeli, Jokowi juga tidak segan menawar barang-barang yang dijual, sehingga terjadi transaksi tawar menawar antara keduanya. Meski sudah terjadi kesepakatan harga, politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan ini membayar uang lebih tanpa kembalian.

Berikut lima barang kaki lima yang dibeli Jokowi:

10 Mangga

Sehari setelah dilantik menjadi Gubernur DKI Jakarta, Jokowi tidak mau berlama-lama di duduk di kursi empuk kantor barunya. Dia segera terjun ke lapangan untuk melihat langsung masalah yang terjadi di wilayah yang dipimpinnya.

Usai menemui warga di Pademangan, Jokowi langsung berangkat menuju perumahan dan rumah susun Tanah Tinggi di Kelurahan Tanah Tinggi, Jakarta Pusat pada Selasa, 16 Oktober 2012 lalu. Wali Kota Jakarta Pusat, Saefullah juga ikut menemaninya.

Jokowi sempat menemui Rominah (60), salah satu penghuni Rusun yang juga pedagang warung kelontong, setelah sebelumnya ditawarkan air mineral. Jokowi menanyakan barang-barang yang dijualnya.

Seusai berbincang, Jokowi menyempatkan membeli mangga yang menjadi dagangan Rominah. "Tadi bapak beli mangga sepuluh," ujarnya.

Kaos KW2

Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo mengaku tak pernah menggunakan pakaian mewah dan bermerk. Untuk kaos pun Jokowi membeli kaos palsu alias KW, bukan yang asli.

"Kaos saya KW 2 beli di Bandung. Keren," kata Jokowi sambil tersenyum di sela-sela kunjungannya keliling Jakarta, Senin, 24 Oktober 2012.

"Saya beli di factory outlet," akunya.

Mantan Wali Kota ini mengaku yang penting pakaian nyaman dipakai. Sebelum mendapat baju dinas harian yang pas, dia bekerja dengan mengenakan kemeja putih dan celana pantofel hitam.

Batik motif si Pitung

Usai membuka pameran Craftina pada Rabu, 12 Desember 2012 lalu, Jokowi menyempatkan diri untuk berkeliling melihat stand-stand pameran sekaligus belanja. Mantan Walikota Solo ini melihat-lihat kain batik, baju batik yang mana sebagian besar mengisi ruang pameran ini.

"Ini mana ya batik Betawi," kata Jokowi sambil melihat-lihat.

Di depan stand berukuran 3 x 4 meter, Jokowi berhenti sejenak dan menanyakan sebuah baju berwarna merah.

"Batik Betawi ya? Harganya berapa?" Tanya Jokowi.

"Iya, Rp 200 ribu pak," jawab Afni penjual batik Betawi tersebut.

Jokowi menganggukkan kepala dan tertarik dengan baju berwarna merah tersebut. Kemudian Jokowi berlalu dan transaksi diselesaikan oleh asistennya.

Menurut Afni, penjual batik Betawi tersebut, Jokowi memilih warna merah dengan harga Rp 200 ribu per pieces.

"Motifnya si Pitung warna merah," jelas Afni.

Manggis 5 kg

Saat blusukan ke Pasar Poncol, Kecamatan Senen, Jakarta Pusat, Rabu (20/3). Jokowi mendapat sambutan riuh dari pengunjung dan pedagang pasar riuh, mereka berusaha mendekati dan bersalaman dengan orang nomor satu di DKI Jakarta.

Di pasar ini, pria berperawakan tinggi kurus ini berjanji akan segera merevitalisasi pasar tradisional di Jakarta. Usai mengucapkan janjinya, Jokowi lantas blusukan ke pedagang pakaian-pakaian, kemudian tempat sayur-sayur, penjual buah-buahan dan pedagang lainnya.

Di tempat itu, Jokowi membeli oleh-oleh buah manggis 5 kg.

Dompet Rp 100 ribu

Usai salat Jumat di Sunda Kelapa, Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) kembali menyapa para pedagang kaki lima. Jokowi pun membeli dua dompet seharga Rp 100 ribu. Meski sebelumnya Jokowi sempat melakukan penawaran. 

"Lima puluh ribu dua ya, saya minta yang baru," ujar Jokowi kepada penjual dompet di halaman Masjid Sunda Kelapa, Jakarta Pusat, Jumat (29/3).

Namun, Jokowi akhirnya membayar kedua dompet berwarna hitam seharga Rp 100 ribu. Setelah membeli dompet, Jokowi kemudian melihat penjual gembok sepeda, tetapi tidak dibeli.

Kemudian ada penjual penyangga Alquran menawarkan jualannya, tetapi Jokowi menolak untuk membeli dengan alasan minggu lalu sudah membeli barang dagangan penjual itu.

Saat akan masuk mobil, ada beberapa warga mendatangi Jokowi. Namun, bapak tiga orang anak ini justru membagi-bagikan 5 lusin buku tulis kepada warga yang menggerombol di depan pintu mobil dia.