Mengenal Tenun Baduy, Kain Khas Masyarakat Kanekes yang Kukuhkan Identitas Leluhur
Merdeka.com - Kain tenun merupakan salah satu warisan budaya Indonesia yang menjadi identitas leluhur. Beberapa daerah di Indonesia memiliki kain tenun masing-masing, sebut saja songket, ulos, hingga ikat yang namanya sudah mendunia.
Di Provinsi Banten, ternyata juga terdapat kain tenun yang mulai populer, yaitu kain tenun Baduy. Kerajinan khas masyarakat Kanekes tersebut terbilang unik lantaran memiliki latar belakang kearifan lokal yang kuat hingga semakin mengukuhkan ciri khasnya sebagai kain tradisional masyarakat Baduy.
Mengandung Filosofi Kedisiplinan
https://indonesia.go.id/ ©2020 Merdeka.com
Dilansir dari Indonesia.go.id, salah satu identitas leluhur yang kuat di balik warna-warni kain tenun Baduy adalah adanya unsur ajaran kedisiplinan bagi anak-anak perempuan di Kampung Kanekes.
Setiap anak perempuan yang lahir di Baduy, sejak kecil sudah ditanamkan kedisiplinan yang tinggi terkait kebiasaan menenun yang dilakukan para nenek moyang mereka.
Dengan melakukan aktivitas menenun, para anak perempuan di Baduy berupaya melestarikan aturan adat yang mereka dapatkan secara turun-temurun hingga terus ke anak cucu mereka.
Bersinergi dengan Alam
Salah satu keunikan dari kain tenun Suku Baduy adalah pembuatannya yang konon dibantu oleh alam. Sejak dahulu masyarakat di sana memang terkenal dengan kehidupannya yang begitu menghormati lingkungan sekitar.
Menurut kepercayaan masyarakat setempat, pembuatan kain tenun Baduy bukan berawal dari pemitalan benang atau pengumpulan bahan kain dari buah kapas, melainkan sejak penanaman biji kapas hingga berbuah.
Setelah berbuah, maka si pembuat bisa memintalnya menjadi benang dengan menggunakan alat pintal kayu sederhana, hingga kemudian dirajut sampai menjadi bentuk kain yang diinginkan.
Tak Boleh Dilakukan Oleh Lelaki
https://kebudayaan.kemdikbud.go.id/ ©2020 Merdeka.com
Proses menenun kain tenun khas Baduy ini juga hanya boleh dilakukan oleh kaum perempuan.
Mitos yang berkembang di Kanekes menyebutkan bahwa ketika kaum laki-laki menenun, maka tingkah lakunya akan berubah seperti wanita. Bahkan ada pula yang menyebutkan perubahan perangai tersebut juga bisa terjadi hanya dengan menyentuhnya saja.
Mendunia
https://kebudayaan.kemdikbud.go.id/ ©2020 Merdeka.com
Selain kuat akan nilai budaya, kain tenun khas Baduy juga memiliki beragam motif tradisional yang khas.
Ciri khas tersebut terlihat dari beragam warna dari motif yang tersedia seperti poleng paul, murasadam, pepetikan, kacang herang, maghrib, capit hurang, susuatan, hingga suat songket.
Kepala Seksi Industri Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Lebak, Sutisna mengungkapkan jika beragamnya motif tradisional tersebut membuat kain urang kanekes itu berhasil menembus pasar internasional seperti Asia bahkan Eropa hingga Inggris Raya dan Jerman.
“Saya kira perbedaan warna dan motif itu yang memiliki keunggulan. Sehingga bisa menembus ke pasar internasional” katanya beberapa waktu lalu seperti dilansir dari Antara.
(mdk/nrd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Mengenal Songket Silungkang, Kain Tradisional yang Jadi Simbol Identitas Masyarakat Minangkabau
Kerajinan kain tradisional yang satu ini tak hanya sarat dengan makna, melainkan juga menjadi identitas dari masyarakat Sumatera Barat.
Baca SelengkapnyaIdentik dengan Bentuk Perahu, Ini 5 Fakta Menarik Rumah Lontiok Milik Masyarakat Kampar Riau
Rumah tradisional milik masyarakat Kampar di Provinsi Riau ini memiliki ciri khas yang unik, penuh filosofi, dan punya makna yang mendalam.
Baca SelengkapnyaSerunya Kerapan Kerbau Tradisi Petani di Lumajang Jelang Masa Tanam
Selain sebagai hiburan, menyaksikan keseruan kerbau beradu kecepatan, kultur ini juga sebagai simbol rasa syukur dan doa para petani,
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Mengenal Kelekak, Kearifan Lokal Masyarakat Bangka Belitung dalam Melestarikan Lingkungan
Masyarakat lokal Bangka Belitung memiliki cara tersendiri dalam melestarikan lingkungan yang berbasis kearifan lokal.
Baca SelengkapnyaIndahnya Kain Tenun Cual, Kesenian Tradisional Bangka yang Pernah Hilang
Kain ini menjadi bahan pakaian kebesaran Muntok dan juga menggambarkan status sosial.
Baca SelengkapnyaMengenal Tradisi Nengget, Upacara Berikan Kejutan agar Memperoleh Anak Ala Masyarakat Karo
Tradisi kuno dan unik dari Karo Sumut ini dilakukan dengan diam-diam dan bertujuan agar sebuah keluarga bisa segera memiliki anak laki-laki.
Baca SelengkapnyaMengenal Babangkongan, Tradisi Memanggil Hujan Ala Masyarakat Majalengka yang Terinspirasi dari Katak
Tradisi ini jadi salah satu pesta adat masyarakat Sunda yang unik untuk meminta hujan
Baca SelengkapnyaMengintip Tradisi Bada Riaya, Lebaran-nya Masyarakat Islam Kejawen Bonokeling di Banyumas
Pada hari raya Lebaran, mereka tidak melaksanakan salat Idulfitri. Pelaksanaan salat mereka ganti dengan membersihkan makam leluhur.
Baca SelengkapnyaMengenal Balimau Kasai, Tradisi Bersuci Sambut Hari Ramadan Khas Masyarakat Kampar Riau
Dalam menyambut bulan Ramadan, setiap daerah memiliki tradisinya masing-masing yang unik dan penuh makna.
Baca Selengkapnya