Siap Jadi Provinsi Swasembada Beras, Ridwan Kamil Beberkan Strategi Ini
Merdeka.com - Pemerintah pusat belum lama ini memproyeksikan Provinsi Jawa Barat sebagai salah satu wilayah dengan swasembada beras yang mumpuni.
Melansir jabarprov.go.id Rabu (29/9), saat ditemui wartawan di acara Panen Raya dan Rempug Tani Nasional di Desa Pasir Tanjung, Kecamatan Lemah Abang, Kabupaten Karawang, Selasa (28/9) kemarin, Gubernur Mochamad Ridwan Kamil telah menyiapkan sejumlah upaya untuk mendukung swasembada beras di wilayahnya itu.
Tingkatkan Produksi Beras Per Hektare
©2021 jabarprov.go.id/editorial Merdeka.com
Dalam keterangannya ia menyebutkan jika salah satu upaya yang dilakukan di antaranya adalah dengan meningkatkan produksi beras per hektare, di sawah Jawa Barat.
Dirinya mengakui, jika pihaknya telah melakukan penelitian selama satu tahun agar bisa menaikkan produksi beras hingga di atas 10 ton per hektar.
“Kita sudah meneliti selama satu tahun akan mulai kita kembangkan yang bisa menaikkan di atas 10 ton per hektar,” ujar Ridwan Kamil, saat didampingi mantan Menteri Sosial Indonesia era Susilo Bambang Yudhoyono Dr. Salim Segaf Al Jufri.
Lakukan Perbaikan Pertanian
Gubernur yang karib disapa Emil itu juga menjelaskan, demi mewujudkan swasembada tersebut beberapa proses perbaikan terus dilakukan oleh Pemda Provinsi Jabar guna menunjang peningkatan tonase tersebut.
Sehingga tolak ukur tonase per hektare sawah di Indonesia nantinya akan seperti dua negara Asia Tenggara yaitu Vietnam dan Thailand.
“Sehingga pertama untuk yang sudah baik seperti pertanian beras ini kita terus mendukung peningkatan produksi per hektarenya, di Thailand dan Vietnam sudah 20 ton per hektare di Indonesia masih belum,” ujarnya.
Menetapkan Pembeli Pasti
Selain meningkatkan produksi per hektare, Ia juga mengatakan harus ada dukungan dari para pembeli pasti yang memang membutuhkan suplai beras. Apabila hal itu terjadi harga beras pun tidak akan fluktuatif dan tentunya sudah dikunci oleh pembeli rutin.
Alih fungsi teknologi pun, kata Ridwan Kamil, menjadi dukungan nyata dalam meningkatkan produksi juga cara jual beli gabah.
“Tentu dalam proses penjualan kita terbanyak pembeli-pembeli yang sudah pasti sehingga harganya sudah dikunci. Sehingga nanti harga petani bisa dinaikkan sedangkan harga pembeli bisa turun sedikit,” ungkapnya.
Mengajak Pemborong Beras
Senada dengan Emil, mantan Menteri Sosial Salim Segaf Al Jufri mengatakan jika dirinya ingin menghadirkan pengusaha lain dengan kebesaran hatinya dalam membeli gabah. “Saya ingin hadirkan adalah kehadiran pengusaha lain dengan kebesaran hati bisa pemerintah yang hadir seperti yang dijelaskan pak gubernur,” imbuhya.
Menurut Salim, kehadiran pemerintah penting dalam membeli harga gabah.
“Karena panen itu pasti ada, sunnatullah. Kemudian apabila pemerintah mengimpor pasti harga gabah jatuh,” paparnya.
(mdk/nrd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ridwan Kamil Diperiksa Bawaslu Jabar Terkait Dugaan Pelanggaran Kampanye di Tasikmalaya
Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Jawa Barat mencecar Ridwan Kamil dengan puluhan pertanyaan terkait laporan dugaan pelanggaran kampanye di Tasikmalaya.
Baca SelengkapnyaMembangun IKN Jadi Kota Berkelas Dunia dan 'Liveable' Versi Ridwan Kamil
Ridwan Kamil membocorkan strategi agar IKN jadi kota berkelas dunia.
Baca SelengkapnyaMelihat Kemeriahan Kampung Ramadan Sanden Bantul, Jadi Momen Inisiatif Pemuda Berdayakan UMKM Lokal
Banyaknya warga yang berburu takjil membuka peluang usaha bagi para pedagang untuk meningkatkan perekonomiannya.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Strategi Polisi Amankan 7 Wilayah Rawan di Jateng Saat Pemilu
Tujuh wilayah dengan tingkat kerawanan tinggi yakni Kota Semarang, Sukoharjo, Purworejo, Temanggung, Wonosobo, Kabupaten Magelang dan Kendal
Baca SelengkapnyaWakapolda Riau dan Kapolres Rohil Beri Sembako Korban Banjir & Sosialisasikan Pemilu
Sejak 23 Januari 2024, banjir telah merendam ratusan rumah warga di Kecamatan Rimba Melintang.
Baca Selengkapnya3 Pekan Kampanye, Bawaslu Jabar Temukan 10 Jenis Dugaan Pelanggaran
Sejak tahapan kampanye Pemilu 2024 dimulai pada 28 November 2023, Bawaslu Jawa Barat mencatat 10 jenis dugaan pelanggaran di 22 kota dan kabupaten.
Baca SelengkapnyaUsai Gelar Panggung Rakyat, Ini Strategi Sahabat Bang Ara Menangkan Prabowo-Gibran
Tim Sahabat Ara di Sukabumi akan memperkuat perang darat dan udara di medsos.
Baca SelengkapnyaKombes Jeki Pimpin Apel Polisi RW, Ajak Ciptakan Pemilu Damai
Jeki menyampaikan bahwa polisi RW memiliki peran strategis dalam pengamanan pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaUsai Mencoblos, Ridwan Kamil Optimis Prabowo-Gibran Menang Satu Putaran
"Saya sebagai ketua TKD Jabar kalau ternyata bisa bagus suara 02 satu putaran," kata Ridwan Kamil
Baca Selengkapnya