Sekolah di Cianjur Akan Segera Dibuka Kembali, Begini Imbauan Dinas Pendidikan Jabar
Merdeka.com - Terdapat 120sekolah di tingkat SMA/SMK yang akan mulai menyelenggarakan kegiatan belajar mengajar secara tatap muka. Hal ini telah dikonfirmasi olehKantor Cabang Dinas Pendidikan Wilayah VI Jawa Barat.
Penyelenggaraan tersebut nantinya harus dilakukan dengan menerapkan standar protokol kesehatan yang ketat, seperti penggunaan masker, serta tetap jaga jarak fisik. Selain itu sekolah tersebut juga nantinya wajib mengikuti tahapan lainnya untuk menunjang kegiatan tersebut.
Kepala kantor cabang Disdik wil. VI Jabar, Ester Miory mengungkapkan, jika hal terpenting dalam pelaksanaan sekolah secara langsung adalah, bagaimana siswa yang masuk sekolah bisa aman dan terhindar dari Covid-19.
"Tahapan dan persiapan akan dilakukan sesuai dengan protokol kesehatan yang diterapkan pemerintah, sebagai upaya memastikan siswa yang kembali masuk sekolah aman dan terhindar dari virus berbahaya," Ester di Cianjur, Selasa, (04/8) dilansir dariAntara.
Sekolah Wajib Berada di Zona Hijau
©2020 Merdeka.com/Arie Basuki
Salah satu syarat kuat untuk mendukung pelaksanaan sekolah secara tatap muka adalah perihal lokasi sekolah yang harus masuk kawasan zona hijau.
Menurut data Kantor Cabang Dinas Pendidikan Wilayah VI Jawa Barat, sebanyak 120 Sekolah Menengah Atas/kejuruan tersebut telah tersebar di 18 kecamatan berstatus zona hijau.
Namun jumlah tersebut sewaktu waktu bisa berubah seiring kondisi akan penambahan kasus baru.
Sementara itu kawasan yang masih berada di luar zona hijau masih belum diperbolehkan untuk melakukan aktivitas belajar mengajar secara tatap muka. Terdapat sekitar 158 sekolah SMA/SMK sederajat yang masih menunggu konfirmasi karena berada di zona rawan.
Sebanyak 158 sekolah tersebut sebagian besar terletak di wilayah utara Kota Cianjur, sehingga masih harus menunggu keputusan dari Pemprov Jabar dan Pemkab Cianjur.
Menyediakan Sarana dan Prasarana Sesuai Protokol
Ester menambahkan bagi sekolah sekolah yang telah mendapat izin untuk melakukan aktivitasnya secara tatap muka, pihaknya mewajibkan agar menyediakan sarana dan prasarana penunjang protokol kesehatan. Setiap sekolah wajib menyediakan tempat cuci tangan dan membagi jadwal masuk siswa agar tidak terjadi kerumunan.
"Siswa dan guru diharuskan menggunakan alat pelindung diri mulai dari masker, pelindung wajah dan cairan pembersih tangan. Rencananya untuk masker dan pelindung wajah akan disediakan dari dana bantuan sekolah, namun masih dikaji," katanya.
Pembatasan Usia hingga Melakukan Tes Cepat Tenaga Pendidik
Sementara itu, lanjut Ester, salah satu informasi yang perlu diperhatikan adalah pihaknya akan membatasi usia tenaga pendidik (guru) untuk melaksanakan kegiatan mengajar.
Guru-guru yang berusia di bawah 45 tahun diperbolehkan untuk mengajar secara tatap muka, dan guru yang berusia di atas 45 lebih wajib mengajar via daring.
Selain itu sebelum mengajar para guru juga harus melakukan tes cepat Covid-19. Hal ini guna memastikan kondisi kesehatannya, serta mencegah penularan baru di sekolah.
"Harapan kami pada saat pelaksanaan tidak ada kendala dan proses belajar mengajar dapat berjalan normal seiring penerapan adaptasi kebiasaan baru dan new normal. Kami tinggal menunggu arahan dari Kepala Disdikbud Jabar, sebelum pelaksanaan dilakukan," katanya.
(mdk/nrd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jelang Pengumuman Hasil Pemilu 2024, DisdiK DKI Terapkan PJJ di Sebagian Sekolah
Jelang pengumuman hasil Pemilu 2024 oleh KPU, pembelajaran jarak jauh diterapkan di sebagian sekolah di Jakarta
Baca SelengkapnyaModus Berbagi Takjil, Ratusan Pelajar Bikin Onar dan Hendak Tawuran Ditangkap di Jakpus
Modus Berbagi Takjil, Ratusan Pelajar Bikin Onar dan Hendak Tawuran Ditangkap di Jakpus
Baca SelengkapnyaCak Imin Janjikan Pesantren Hingga Sekolah Bebas PBB
Pemerintah diminta menjadikan guru ngaji sebagai prioritas negara.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Pernah Dilarang Sekolah karena Namanya Dianggap Tak Keren, Pria Nganjuk Ini Berhasil Jadi Dokter yang Dicintai Masyarakat
Namanya dianggap terlalu Jawa hingga tidak diizinkan sekolah di institusi pendidikan milik Belanda
Baca SelengkapnyaTetap Harus Berangkat Sekolah Meski Terdampak Banjir, Perempuan Ini Bocorkan Aksi Manis Kakaknya yang Bikin Iri
Sebagian wilayah Indonesia belakangan ini dilanda hujan lebat hingga menyebabkan terjadinya banjir.
Baca Selengkapnya11 Hal Dasar yang Perlu Diajarkan pada Anak Sejak Dini, Bantu Lebih Mandiri sejak Muda
Keterampilan hidup merupakan pembelajaran berharga yang akan berguna sepanjang masa bagi anak-anak.
Baca SelengkapnyaMengenal Tari Kandangan Jawa Barat, Siap Tampil pada HUT RI ke-78 di Istana Merdeka
Pemerintah Provinsi Jawa Barat siap mengirimkan keikutsertaan Tari Kandangan pada 17 Agutus di Istana Merdeka
Baca SelengkapnyaTingkatkan Kualitas Hidup Masyarakat Tak Mampu, BUMN Jasindo Lakukan Kebijakan Ini
Kendala pelunasan Sumbangan Pembinaan Pendidikan (SPP) menjadi penghalang yang menghentikan langkah masyarakat miskin dalam meraih peluang.
Baca SelengkapnyaJatuh Bangun Sering Diremehkan, Pria Ini Kini Sukses Budidaya Belut dan Miliki 200 Kolam
Seorang pembudidaya belut mampu kembangkan hingga 200 kolam meski sempat diremehkan hingga merugi.
Baca Selengkapnya