Rela Berlayar 2 Hari 2 Malam, Warga Cirebon Ini Nekat Mudik Hindari Penyekatan
Merdeka.com - Di tengah penerapan larangan mudik, membuat sejumlah warga pesisir Kecamatan Mundu, Kabupaten Cirebon nekat pulang kampung dari Jakarta dengan memanfaatkan jalur laut. Dalam perjalanannya, mereka harus menempuh waktu selama dua hari dua malam.
Seperti dilaporkan di kanal Youtube Nama Disematkan Selasa (27/4) kemarin, para nelayan rajungan (kepiting) itu melakukan pelayaran bersama sekitar dua puluh rombongan.
“Sabtu malam berangkat dari Jakarta, baru sampai Mundu Senin,” ujar Hasan Basri, salah seorang nelayan yang nekat mudik.
Tak Berani Menggunakan Bus
Dalam kesempatan itu, Hasan menerangkan jika biasanya mereka mudik Jakarta – Cirebon dengan menggunakan bus. Namun diberlakukannya aturan larangan mudik membuat mereka memilih jalur laut agar tidak diarahkan putar balik.
“Biasanya pulang pakai bus, cuma karena ada penyekatan kami takut disuruh balik lagi. Jadi terpaksa saya bersama rombongan pulang bawa perahu dari Jakarta,” ungkap Hasan.
Berisiko Tinggi dan Tak Murah
Perjalanan laut memiliki risiko lebih tinggi, ditambah kondisi cuaca di laut yang tak menentu. Faktor itulah yang membuat perjalanan Hasan bersama rombongan harus ditempuh cukup lama, yakni dua hari dua malam.
“Kalau berlayar jarak jauh seperti ini baiknya dilakukan secara berkelompok, karena khawatir cuaca di laut tidak menentu. Itupun tidak berhenti,” katanya.
Terkait biaya, Hasan menambahkan jika menggunakan jalur laut biaya yang dikeluarkan jauh lebih besar. Ia merincikan jika solar yang dihabiskan untuk jarak tempuh Jakarta – Cirebon adalah 100 liter atau seharga Rp800 ribu. Untuk kebutuhan logistik di perahu juga memakan anggaran.
Tak Semuanya Ikut Mudik
Sementara itu, tidak semua nelayan yang melakukan perjalanan bersama Hasan menyebutnya dengan mudik. Menurut salah seorang nelayan, Ardila, perjalanan panjangnya itu memang sengaja dilakukan mengingat tangkapan hasil laut di perairan Jakarta menurun.
Ketiadaan tangkapan tersebut membuat ia bersama sejumlah nelayan lain memilih pulang ke kampung nelayan di pesisir Mundu.
“Ngga mudik, Cuma kita biasanya nyari ikan di sana dan kebetulan sedang kosong, sehingga kami memilih pulang,” papar Ardila, dikutip dari kanal Youtube Cirebon Bribin.
Memanfaatkan Patok di Tengah Laut
©2021 Kanal youtube Hobi Hewan/editorial Merdeka.com
Selama melakukan perjalanan kurang lebih dua hari tersebut, Hasan, Ardila dan rombongan lain tidak memiliki jalur khusus. Menurut Ardila, ia hanya memanfaatkan tiang-tiang patok dari Pertamina yang terpasang di sepanjang rute laut yang dilalui.
“Ya kita memang tidak melalui jalur khusus apapun, jalur laut kan luas. Paling kita lihat patok-patok saja yang ada di laut,” pungkasnya.
(mdk/nrd)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Keluhan Pemudik di Merak: Kami Sudah Sabar Semalaman, Tapi Belum Juga Masuk Kapal
Keluhan Pemudik di Merak: Kami Sudah Sabar Semalaman, Tapi Belum Juga Masuk Kapal
Baca SelengkapnyaMudik Lebaran 2024, Pemudik di Lampung Antre 3 Jam untuk Masuk Kapal ke Merak
Ratusan kendaraan roda empat milik pemudik tersebut memadati Pelabuhan Bakauheni untuk menunggu antrean masuk naik ke geladak kapal.
Baca SelengkapnyaDuka Warga Pesisir Padang Pariaman, Rumahnya Hancur Dihantam Abrasi Bertahun-Tahun
Tingginya gelombang dan naiknya permukaan laut merusak rumah warga
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Mudik Ceria Lebaran 2024, Jasa Marga Manjakan Pemudik dengan Kenyamanan Selama Perjalanan
Jasa Marga memberikan perhatian penuh bagi pengguna tol Trans Jawa.
Baca SelengkapnyaMomen Ribuan Warga Blitar Naik Kereta Menuju Sumatra, Diminta Pindah dari Pulau Jawa dengan Iming-iming Lahan Pertanian Luas
Minimnya lapangan pekerjaan dan upah buruh yang rendah membuat warga Blitar rela meninggalkan kampung halamannya
Baca SelengkapnyaPemudik Disarankan Pulang Lebih Awal, Jumat atau Sabtu Pekan Ini
Karena dua hari itu masih sepi sehingga pemudik bisa lebih nyaman menempuh perjalanan pulang.
Baca SelengkapnyaKapal Nelayan Rute Jakarta-Lombok Angkut 37 Orang Tenggelam di Selayar, 2 Meninggal dan 24 Hilang
Namun saat berada di 52 NM dari Pelabuhan Benteng, Kabupaten Kepulauan Selayar, kapal tersebut dihantam cuaca buruk.
Baca SelengkapnyaIni Rincian "Malam Muda Mudi" pada Perayaan Tahun Baru 2024 di Jakarta
Pemprov DKI Jakarta kembali menggelar "Malam Muda Mudi" untuk menyambut pergantian tahun dari 2023 ke 2024. Kali ini kegiatan itu dibagi dalam enam segmen.
Baca SelengkapnyaFOTO: H-4 Lebaran, Ribuan Pemudik Padati Terminal Pulo Gebang
Sebelum Lebaran, sudah 2 ribu lebih pemudik meninggalkan Jakarta menuju kampung halaman melalui Terminal Terpadu Pulo Gebang, Jakarta Timur.
Baca Selengkapnya