Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Pilunya Nelayan di Pesisir Banten, Sepekan Tak Melaut Akibat Cuaca Buruk

Pilunya Nelayan di Pesisir Banten, Sepekan Tak Melaut Akibat Cuaca Buruk Ilustrasi gelombang tinggi. ©2020 Merdeka.com/liputan6.com/Muhamad Ridlo

Merdeka.com - Cuaca buruk yang melanda pesisir utara dan selatan, Provinsi Banten, memengaruhi industri perikanan di sana. Sejak sepekan terakhir, para nelayan terpaksa tidak bisa melaut karena khawatir keselamatannya.

Sejumlah nelayan hanya bisa pasrah, sembari menunggu cuaca kembali stabil sehingga bisa mencari nafkah.

"Kami tidak berani melaut karena cuaca sangat membahayakan keselamatan jiwa," kata salah satu nelayan bernama Ano, di perairan Teluk 01, Labuan, Kabupaten Pandeglang, Kamis (29/12) merujuk ANTARA.

Pilih Menganggur karena Khawatir Kecelakaan Laut

ilustrasi gelombang tinggi

©2020 Merdeka.com/liputan6.com/Muhamad Ridlo

Kebanyakan nelayan tradisional lebih memilih menganggur dibanding memaksakan diri untuk melaut. Ini karena kondisi angin serta gelombang yang membahayakan nyawa.

Dari keterangannya, ketinggian gelombang bisa mencapai lebih dari 2,5 meter. Tiupan angin terbilang kencang, bisa mencapai 35 knot/jam. Ini jelas berbahaya bagi mereka yang menggunakan perahu-perahu kecil. Para nelayan akhirnya memilih tidak bekerja.

"Kami lebih baik menganggur, karena cuaca kurang bersahabat itu dan bisa mengalami kecelakaan laut," kata Ano.

Tidak Ada Ikan

Selain Ano, nelayan lain di pesisir selatan Banten, bernama Sumardi juga memilih untuk melego jangkar karena cuaca di laut lepas sangat tidak kondusif.

Sumardi mengatakan jika tinggi gelombang di wilayah yang termasuk Samudera Hindia itu mencapai empat meter, dengan kecepatan angin 35 knot/jam. Angin kencang ini bertiup dari barat laut, dan terus bergerak mengancam para nelayan.

Selain itu, di kondisi tersebut jika tetap memaksa mencari ikan akan sia-sia, lantaran tangkapan sulit didapatkan.

"Kami selama sepekan terakhir tidak melaut, karena cuaca buruk itu," katanya.

 

Beberapa Nelayan Beralih Profesi

Berdasarkan data dari Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) Binuangeun, Kabupaten Lebak, total nelayan di perairan utara dan selatan berjumlah kurang lebih sebanyak 3.600 jiwa. Mereka tersebar di 11 pelelangan ikan. Sayangnya, cuaca buruk membuat ribuan nelayan itu tak bisa melaut bahkan beralih profesi.

Ketika tidak menangkap ikan, beberapa di antaranya memilih untuk bekerja di sektor lain, seperti menjadi tukang ojek, mengemudi angkutan sampai berjualan barang dan makanan. Selain itu, ada juga yang memperbaiki mesin-mesin kapal, sampai alat tangkap untuk bekerja di tengah laut.

"Kami mengimbau nelayan agar tidak melaut, karena cukup membahayakan keselamatan jiwa," kata Kepala Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) Binuangeun Kabupaten Lebak Ahmad Hadi.

Angin Kencang Masih Menghantui

Sejauh ini, angin kencang juga memengaruhi wilayah daratan, dan di kawasan pesisir. Seperti yang terjadi Rabu (28/12) malam lalu, bencana angin sempat memporak-porandakan lapak pedagang di Teluk Labuan hingga sejumlah kios mengalami kerusakan. Akibat bencana ini, para pedagang tidak bisa bekerja dan terpaksa menganggur.

"Semua pedagang di sini menganggur, karena kerusakan tempat berjualan itu akibat diterjang angin kencang," Kata Ketua Pedagang Batako Kuliner Teluk Labuan, Wawan. 

Menurutnya, saat ini para pedagang yang berjumlah 60 orang ini tidak bisa mencari nafkah karena atap, hingga bangunan kios yang rata-rata semi permanen terbawa angin. Biasanya, kedai-kedai di sana, ramai diserbu wisatawan yang berkunjung ke perairan Banten.

(mdk/nrd)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Peringatan Dini Cuaca Buruk di Bali pada 15-17 Maret 2024

Peringatan Dini Cuaca Buruk di Bali pada 15-17 Maret 2024

Cuaca buruk akibat terbentuknya bibit siklon tropis di Samudra Hindia bagian tenggara.

Baca Selengkapnya
60 Pantun Jawa Lucu yang Kocak, Cocok untuk Hiburan Sehari-hari

60 Pantun Jawa Lucu yang Kocak, Cocok untuk Hiburan Sehari-hari

Merdeka.com merangkum informasi tentang 60 pantun Jawa lucu yang kocak dan bikin ngakak. Pantun-pantun ini cocok untuk hiburan sehari-hari.

Baca Selengkapnya
Penemuan Spesies Baru Ular yang Tiba-Tiba Muncul di Pohon, Ilmuwan Langsung Teliti

Penemuan Spesies Baru Ular yang Tiba-Tiba Muncul di Pohon, Ilmuwan Langsung Teliti

Di selatan Provinsi Yunnan, Tiongkok terdapat sebuah penemuan yang menarik telah menggemparkan para ilmuwan saat ular baru muncul di atas pohon setinggi 2 kaki.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
BRIN: Puting Beliung di Rancaekek Disebabkan Perubahan Tata Guna Lahan, Tanda-Tanda Alami Pemanasan Intensif

BRIN: Puting Beliung di Rancaekek Disebabkan Perubahan Tata Guna Lahan, Tanda-Tanda Alami Pemanasan Intensif

Perubahan tata guna lahan di Rancaekek dari sebelumnya kawasan hijau menjadi industri.

Baca Selengkapnya
Saluran Pipa Air Bersih Disetop Caleg Gagal, Walkot Cilegon Gandeng Pengelola PLTU Jawa 9&10 Bantu Warga

Saluran Pipa Air Bersih Disetop Caleg Gagal, Walkot Cilegon Gandeng Pengelola PLTU Jawa 9&10 Bantu Warga

Warga Cisuru, Cilegon, Banten kerap mengeluhkan sulitnya mendapatkan air bersih

Baca Selengkapnya
Puluhan Tahun Hidup Gelap Gulita tanpa Listrik dan Sinyal, Begini Nasib Warga di Kampung Terpencil Taman Nasional Baluran

Puluhan Tahun Hidup Gelap Gulita tanpa Listrik dan Sinyal, Begini Nasib Warga di Kampung Terpencil Taman Nasional Baluran

Kampung ini dulunya sangat susah dijangkau padahal punya pemandangan eksotis yang menyihir mata.

Baca Selengkapnya
Awalnya Hanya Pedagang Pempek Keliling, Pria Asal Sumsel Ini Sukses Dirikan Industri Batu Bara

Awalnya Hanya Pedagang Pempek Keliling, Pria Asal Sumsel Ini Sukses Dirikan Industri Batu Bara

Usaha tidak akan mengkhianati hasil. Itulah yang dibuktikan oleh seorang pengusaha ulung dari Sumatera Selatan.

Baca Selengkapnya
Kapal Nelayan Rute Jakarta-Lombok Angkut 37 Orang Tenggelam di Selayar, 2 Meninggal dan 24 Hilang

Kapal Nelayan Rute Jakarta-Lombok Angkut 37 Orang Tenggelam di Selayar, 2 Meninggal dan 24 Hilang

Namun saat berada di 52 NM dari Pelabuhan Benteng, Kabupaten Kepulauan Selayar, kapal tersebut dihantam cuaca buruk.

Baca Selengkapnya
Menegangkan, Detik-Detik Heru Gundul Evakuasi Buaya Muara di Bantul Milik Mendiang Pencinta Satwa

Menegangkan, Detik-Detik Heru Gundul Evakuasi Buaya Muara di Bantul Milik Mendiang Pencinta Satwa

Sebelumnya, buaya ini dipelihara oleh sosok pencinta satwa.

Baca Selengkapnya