Merdeka.com - Desa Malasari merupakan sebuah desa wisata yang terletak diKecamatan Nangung, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Desa ini membentang daripintu masuk Taman Nasional Halimun arah Bogor Barat sampai Kampung Citalahab dari gerbang Taman Nasional arah Kabandungan Sukabumi.

Desa wisata yang jauh dari hiruk-pikuk perkotaan tersebut sangat layak untuk dijadikan sebagai tempat untuk menenangkan pikiran. Keindahan alamnya yang sangat memesona menjadi daya tarik utama wisatawan.

Di Desa Malasari, terdapat hamparan kebun teh bernama Nirmala Agung yang cukup luas. Desa ini juga memiliki terasering sawah yang cocok untuk berselfie ria.

Selain itu, Desa Malasari juga memiliki sebuah peninggalan yang sangat berpengaruh dalam sejarah Kabupaten Bogor.

Cikal Bakal Pusat Pemerintahan Kabupaten Bogor

©2020 Merdeka.com/ wisatahalium

Desa wisata yang sering disebut sebagai The Heart of Halimun ini memiliki beberapa spot menarik, salah satunya Rumah Pendopo Bupati Bogor.

Dilansir dari wisatahalimun, rumah tersebut dulunya merupakan rumah dinas Bupati pertama Bogor, Ipik Gandamana. Gubernur Jawa Barat ke-6 itu didaulat menjadi Bupati Bogor yang pertama dan menjalankan pemerintahannya di Desa Malasari.

Di rumah tersebut, pengunjung bisa melihat beberapa furnitur lawas milik Ipit saat menjabat sebagai Bupati Bogor. Di bagian depan rumah tersebut terdapat satu unit kendaraan lapis baja sebagai simbol perlawanan rakyat setempat terhadap sistem pemerintahan Belanda kala itu.

Kerap Muncul Pelangi

©2020 Merdeka.com/ wisatahalium

Desa Malasari dikelilingi beberapa air terjun serta memiliki aliran air sungai jernih dari Cikaniki dan Cidurian. Tak jarang kecantikan pelangi terlihat jelas di desa ini.

Pelangi yang sering muncul di desa ini bahkan menjadi salah satu bahan promosi pihak pengelola dari Desa Wisata Malasari.

Terdapat Wisata Budaya

©2020 Merdeka.com/Wikipedia

Seperti daerah-daerah lainnya di Jawa Barat, Desa Wisata Malasari juga memiliki tradisi serta budaya yang mengakar kuat di kalangan masyarakat setempat.

Di desa ini, wisatawan bisa menyaksikan secara langsung tradisi pertanian masyarakat setempat seperti seren taun dan sedekah bumi yang dilaksanakan dengan khidmat dan suka-cita setiap tahunnya.

Memacu Adrenalin di Jembatan Kanopi

©2020 Merdeka.com/instagram @bumdesa_malasari_sauyunan

Desa Malasari juga menyediakan salah satu wahana yang cukup menarik yaitu jembatan gantung kayu kanopi.

Di jembatan sepanjang 120 meter dengan memiliki ketinggian 25 meter tersebut, wisatawan bisa melihat beragam flora dan fauna dari Taman Nasional Gunung Halimun yang mengesankan.

Bahkan jika beruntung, wisatawan juga bisa melihat aktivitas fauna endemik khas hutan hujan dataran rendah seperti owa jawa, macan tutul, elang jawa, hingga kukang.

Penginapan Rumah Adat Sunda

@bumdesa_malasari_sauyunan 

©2020 Merdeka.com

Wisatawan juga bisa menikmati sensasi menginap di rumah tradisional khas Sunda yang unik dan khas yaitu homestay Abah Nduy. Untuk mencapai homestay ini Anda bisa berjalan menuju Rumah Pendopo Bupati karena lokasi penginapan ini ada di belakang rumah dinas tersebut. Anda juga bisa mendirikan tenda di sekitar halaman Rumah Pendopo Bupati.

Terkait tiket masuk, setiap wisatawan akan dikenai biaya retribusi sebesar Rp12.500. Untuk membantu mencapai lokasi, pihak pengelola juga menyediakan bantuan transportasi di sana.