Pemkot Tangerang Berencana Bangun Pusat Penanganan Stunting, Begini Kata Wali Kota
Merdeka.com - Pemerintah Kota Tangerang terus berupaya memutus mata rantai stunting di kalangan masyarakat. Demi memfokuskan penyelesaian masalah tersebut, pihak pemkot berencana membuat pusat penanganan stunting yang berlokasi di rumah sakit.
Disampaikan Wali Kota Tangerang, Arief R Wismansyah, penanganan yang terfokus di rumah sakit akan mempermudah pemantauan upaya pengentasan masalah stunting di wilayahnya.
"Kalau perlu kita buatkan pusat penanganan stunting, bisa di RSUD atau di Ar-Rahmah Sari Asih, tolong Dinkes dan Bappeda hal itu dikaji," kata Arief R Wismansyah, Rabu (29/5), dilansir dari ANTARA.
Orang Tua akan Diberikan Pendampingan
Ilustrasi pertumbuhan anak
©Shutterstock
Arief menilai, masalah kurang gizi kronis itu perlu penanganan khusus sehingga pihaknya meminta Organisasi Perangkat Daerah (OPD) agar mengkaji anggaran dalam penanganan stunting di Kota Tangerang.
"Anak-anak stunting itu kan tentunya pasti butuh perhatian dan penanganan khusus ya, karena itu perlu kita bantu, semua perlu kita kasih makan dengan gizi seimbang, makanya harus dikaji anggarannya," jelasnya.
Menurut Arief, upaya penanganan stunting perlu keterlibatan semua pihak. Itu sebabnya penanganan stunting di wilayahnya akan melibatkan pendampingan dari orang tua.
"Masalahnya kita tahu kok, masalahnya ada di pola asuh. Karena anak yang baru lahir itu kan polos, mereka dari lahir sampai balita sangat berharap kepada kemampuan orang tuanya. Jadi harus kita berikan pendampingan dan pelatihan agar tidak salah dalam memberikan gizi kepada anak," katanya.
Angka Stunting di Kota Tangerang Terus Turun
Sementara itu, berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Kota Tangerang, angka stunting di wilayah ini terus menunjukkan penurunan.
Menurut Kepala Dinas Kesehatan Kota Tangerang dr Dini Anggraeni, pada tahun 2018 angka stunting sebesar 19,1 persen, dan turun menjadi 15,3 persen pada tahun 2021.
Angka ini lebih rendah dibandingkan dengan angka stunting Provinsi Banten sebesar 24,5 persen, bahkan juga lebih rendah dari angka nasional sebesar 24,4 persen. “Namun, upaya percepatan penurunan stunting masih perlu terus dilakukan oleh Kota Tangerang, khususnya untuk mencapai target nasional yaitu sebesar 14 persen pada tahun 2024. Dengan Rembuk Stunting kita menyatukan persepsi dan membangun komitmen bersama, untuk sama-sama bergerak menyelesaikan kasus kurang gizi kronis pada anak,” katanya.
(mdk/nrd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pelaku ditangkap setelah kabur ke kediaman pamannya di Pamulang, Tangerang Selatan.
Baca SelengkapnyaPemudik Bermotor dapat Pengawalan Polisi dari Pelabuhan Merak hingga ke Tangerang
Baca SelengkapnyaPemkot Bandarlampung sudah memerintahkan Dinas Pekerjaan Umum (PU) segera memperbaikinya.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Banyak bangunan rumah unik dengan pemandangan indah. Sayangnya, perkampungan tersebut kini terbengkalai.
Baca SelengkapnyaPotret jalanan ekstrem yang dilalui dua remaja putri sebelum alami kecelakaan dan nyangkut di atap rumah warga.
Baca SelengkapnyaPeristiwa itu terjadi di Jalan Raya Narogong Kelurahan Bojong Menteng Kecamatan Bekasi Timur, pada Sabtu (9/3) subuh.
Baca SelengkapnyaDalam sebuah foto terlihat ada sebuah karangan bunga di tangga berjalan tersebut.
Baca SelengkapnyaAlat bantu ini dihadirkan untuk mempermudah penyandang tunanetra saat melakukan pencoblosan selama pemungutan suara Pemilu 2024 pada 14 Februari mendatang.
Baca SelengkapnyaPelanggan menemukan korban dalam posisi duduk di kursi pangkas. Dia tidak bergerak.
Baca Selengkapnya