Merdeka.com - Pemuda berinisial ZP (28) harus berurusan dengan petugas kepolisian usai mengendarai mobil dengan menggunakan pelat nomor polisi palsu. Tak hanya itu, pria tersebut juga sempat mengaku perwira dengan identitas imitasi. ZP diamankan saat melintas di Simpang Gadog, Kabupaten Bogor, Sabtu (26/3).

Kepala Polres Bogor, AKBP Iman Imanuddin saat konferensi pers di halaman kantornya, Cibinong, Bogor, Senin (28/3) mengatakan bahwa pengamanan ZP bermula saat ada iring-iringan kendaraan saat menuju puncak dengan plat bertanda Polri.

"Diberhentikan petugas. Kami periksa dan pelaku mengaku perwira Polri. Tapi setelah diperiksa ternyata identitasnya palsu," ungkap Iman, melansir dari ANTARA.

Dua Pengendara Menggunakan Narkoba

Iman melanjutkan, jika ZP diberhentikan ketika melaju bersamaan dengan dua mobil lain yang juga menggunakan pelat Polri. Menurut Iman, dua pengendara lain positif menggunakan narkoba.

Namun saat diinterogasi petugas, ketiganya mengaku tidak saling mengenal. ZP ditangkap saat menggunakan mobil Fortuner. Sedangkan dua lainnya menggunakan Toyota Rush dan Toyota Kijang Innova yang saat ini masih diperiksa penyidik.

“Mereka mengaku tidak saling kenal. Tapi masih kami dalami. Yang dua itu diduga pengguna narkoba. Mereka tidak saling kenal. Yang pakai plat dinas polisi juga hanya si ZP ini yang mengendarai Fortuner,” kata dia.

Pakai Pelat Polisi Palsu untuk Pikat Wanita

©2018 Merdeka.com

Iman menambahkan, pelaku dijerat dengan Pasal 263 KUHP tentang pemalsuan dokumen dengan ancaman pidana enam tahun penjara.

“Ini sudah mencoreng nama baik kepolisian. Jadi harus ditindak,” ujar dia.

Sementara, Kasatreskrim Polres Bogor, AKP Siswo Tarigan, menyebutkan bahwa motif pelaku menggunakan pelat nomor polisi agar terlihat keren untuk memikat wanita.

“Jadi dia kenalan sama perempuan, ngakunya sebagai anggota polisi dan janji menikahi perempuan tersebut,” kata dia.

Selain mengamankan pelaku dan kendaraan, Siswo juga mengatakan jika di dalam ketiga kendaraan tersebut terdapat perempuan yang diduga merupakan korban aksi penipuan oleh para pelaku.

“Bersamaan kendaraan yang kami periksa, ada beberapa orang perempuan di dalamnya,” tuturnya.