Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Mengenal Hipospadia, Kelainan Medis yang Dialami Aprilia Manganang

Mengenal Hipospadia, Kelainan Medis yang Dialami Aprilia Manganang Aprilia Manganang. ©2020 Merdeka.com/Instagram @manganang92

Merdeka.com - Hipospadia merupakan kelainan kongenital berupa adanya muara urethra yang terletak proximal dibanding lokasi yang seharusnya. Kelainan ini terjadi ketika masa embrio dan dipengaruhi berbagai kondisi. Hipospedia patut diwasapadai mengingat dewasa ini perkembangan prevelensinya di beberapa negara cukup pesat tanpa diketahui penyebab pastinya.

Belakangan beredar kabar bahwa Aprilia Manganang yang merupakan mantan pemain Timnas Bola Voli Putri diketahui berjenis kelamin laki-laki. Hal ini diketahui setelah melalui serangkaian pemeriksaan medis pada Februari 2021 di RSPAD Gatot Subroto, Jakarta Pusat. Aprilia mengalami hipospadia atau kelainan saluran kemih dan penis. Informasi tersebut dikonfirmasi oleh Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Andika Perkasa.

"Saat dilahirkan dia punya kelainan pada sistem reproduksinya, hipospadia," tutur Andika di Mabes TNI AD, Jalan Veteran, Jakarta Pusat dikutip dari liputan6.com Selasa (9/3/2021).

Dikutip dari Jurnal Berkala Ilmiah Kedokteran Duta Wacana, beberapa faktor resiko seperti paparan estrogen atau zat anti-androgen pada masa kehamilan dapat dihindari untuk menurunkan resiko terjadinya hipospadia.

Keluhan yang paling sering terjadi adalah pancaran urin yang melemah ketika berkemih, sampai terjadinya gangguan aktivitas seksual maupun infertilitas. Pengobatan sejak dini disarankan untuk mendapatkan hasil yang lebih baik dan komplikasi yang rendah.

Berikut ini informasi lengkap mengenai hipospadia, kelainan yang dialami Aprilia Manganang telah dirangkum merdeka.com melalui liputan6.com dan Jurnal Berkala Ilmiah Kedokteran Duta Wacana pada Rabu, (10/03/2021).

Hipospadia di Indonesia

Kata hipospadia berasal dari bahasa Yunani yaitu Hypo, yang berarti di bawah dan Spadon yang berarti lubang. Hipospadia dapat didefinisikan sebagai adanya muara urthra yang terletak di ventral atau proximal dari lokasi yang seharusnya.

Kelainan ini terbentuk pada masa embrional karena adanya defek pada masa perkembangan alat kelamin dan sering dikaitkan dengan gangguan pembentukan seks primer ataupun gangguan aktivitas seksual saat dewasa.

Belum ada penelitian yang menyebutkan angka kejadian hipospadia yang pasti di Indonesia. Namun terdapat beberapa daerah di Indonesia yang menemukan kasus ini tidak dalam jumlah yang sedikit.

Hal ini menguatkan fakta bahwa hipospadia di Indonesia memiliki angka kejadian cukup tinggi. Namun kurangnya pengetahuan masyarakat mengenai kelainan ini menyebabkan tidak banyak kasus yang dapat ditangani di rumah sakit ataupun fasilitas dan tenaga kesehatan yang belum merata sehingga kasus ini tidak terdeteksi.

Belum Diketahui Penyebab Pasti

Kebanyakan masyarakat di Indonesia bisa dibilang masih sangat asing dengan hipospedia, mulai penyebab dan cara mengobatinya pun belum banyak diketahui. Untuk mencegah kemungkinan hipospedia kita perlu mengetahui apa saja hal yang mungkin bisa menyebabkan hipospedia.

Meskipun belum diketahui penyebab pasti dari kondisi hipospadia. Para dokter menduga faktornya adalah genetik. Hal ini mengingat kemungkinan hipospadia lebih tinggi jika anak laki-laki tersebut memiliki ayah atau saudara laki-laki yang lahir dengan hipospadia. Selain itu, kelainan ini juga terkait dengan beberapa sindrom genetik.

Di samping faktor genetik, faktor kesuburan juga diduga menjadi penyebab timbulnya hipospadia. Sang ibu mungkin telah menggunakan terapi hormon atau obat untuk membantunya hamil.

Kemungkinan bayi akan lahir dengan hipospadia juga lebih besar jika ibunya kelebihan berat badan dan berusia di atas 35 tahun ketika mengandung atau ketika lahir prematur. Ibu hamil yang menderita diabetes sebelum ia mengandung turut berkontribusi atas kemungkinan terjadinya hipospadia pada bayinya.

Diagnosis penyakit bawaan ini utamanya dengan pemeriksaan fisik. Pada kasus yang berat, dokter dapat memeriksa testis hingga kromosom untuk menentukan jenis kelamin yang sebenarnya. Selain itu, diagnosis hipospadia juga dilakukan dengan pemeriksaan ginjal dengan USG dan rontgen, mengingat hipospadia sering disertai dengan kelainan ginjal.

Pengobatan Hipospadia

Selain mengetahui penyebab hipospadia, kita juga perlu tahu mengenai pengobatan hipospadia itu sendiri. Dalam hal pengobatan bisa dibilang pembedahan merupakan satu-satunya pilihan dan yang direkomendasikan bagi penderita hipospadia sedang hingga berat atau pada hipospadia ringan dengan derajat tekukan pada penis yang berat dan lubang penis yang sempit.

Operasi dilakukan untuk mengoreksi bentuk penis agar dapat buang air kecil dengan normal dan mengembalikan fungsi seksual. Selain itu, tindakan operasi juga dapat membentuk saluran kemih dan menempatkan lubang penis ke ujung jika memungkinkan.

Operasi hipospadia dapat dilakukan saat usia anak 6 bulan. Namun, kulup penis sangat penting dalam operasi ini karena dokter akan melakukan cangkok dari kulit tersebut. Oleh sebab itu, pasien dianjurkan untuk tidak disunat sebelum operasi.

(mdk/nof)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Kepala BIN Luncurkan Tim Voli Jakarta BIN & STIN BIN, Ingin Lahirkan Atlet Sekaliber Megawati Hangestri

Kepala BIN Luncurkan Tim Voli Jakarta BIN & STIN BIN, Ingin Lahirkan Atlet Sekaliber Megawati Hangestri

Kepala BIN Jenderal Pol (Purn) Budi Gunawan mengaku optimistis tim voli putri Jakarta BIN dan tim voli putra Jakarta STIN BIN juara Proliga

Baca Selengkapnya
Timnas Indonesia Pertama Kali Masuk 16 Besar Piala Asia, Aksi Pria Menangis Ini Viral

Timnas Indonesia Pertama Kali Masuk 16 Besar Piala Asia, Aksi Pria Menangis Ini Viral

Timnas Indonesia pertama kali masuk 1 besar Piala Asia. Aksi pria menangis ini viral di media sosial.

Baca Selengkapnya
Pria Ini Tak Bisa Buang Air Besar Selama 22 Tahun, Dokter Lakukan Operasi Mengerikan Untuk Angkat Kotorannya

Pria Ini Tak Bisa Buang Air Besar Selama 22 Tahun, Dokter Lakukan Operasi Mengerikan Untuk Angkat Kotorannya

Pasien ini mengalami sembelit sepanjang hidupnya dan obat pencahar tidak mempan mengatasinya.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Lincah dan Gesit, Panglima TNI Main Basket Bareng Jenderal TNI dan Polri, Sekali Lempar Ring 'Bobol'

Lincah dan Gesit, Panglima TNI Main Basket Bareng Jenderal TNI dan Polri, Sekali Lempar Ring 'Bobol'

Panglima TNI Agus Subiyanto sedang bermain basket bersama dengan anak buahnya. Ternyata ia memiliki kemampuan yang tak bisa dianggap remeh.

Baca Selengkapnya
Pangkostrad Maruli Berapi-Api Bakar Semangat Pemain, Tim TNI AD Perkasa Libas Musuh

Pangkostrad Maruli Berapi-Api Bakar Semangat Pemain, Tim TNI AD Perkasa Libas Musuh

Pangkostrad Letjen Maruli Simanjuntak ikut bersorak di tribun bersama prajurit lain mendukung tim PSAD di ajang Piala Panglima TNI Tahun 2023.

Baca Selengkapnya
Mayat dengan Kondisi Tangan dan Kaki Terikat Ditemukan di OKU Timur, Diduga Korban Pembunuhan

Mayat dengan Kondisi Tangan dan Kaki Terikat Ditemukan di OKU Timur, Diduga Korban Pembunuhan

Polisi menduga pria itu tewas akibat pembunuhan dan sengaja dibuang ke sungai.

Baca Selengkapnya
Bukan Hanya Kehamilan, 7 Kondisi Ini Juga Bisa Jadi Penyebab Menstruasi Terlambat

Bukan Hanya Kehamilan, 7 Kondisi Ini Juga Bisa Jadi Penyebab Menstruasi Terlambat

Waspadai gejalanya jika sering mengalami menstruasi terlambat.

Baca Selengkapnya
Jenderal TNI Melongo Melihat Pria Asal Papua Miliki Tinggi 149 CM Lolos Jadi Polisi 'Bisa Masuk'

Jenderal TNI Melongo Melihat Pria Asal Papua Miliki Tinggi 149 CM Lolos Jadi Polisi 'Bisa Masuk'

Seorang jenderal TNI kaget melihat anggota Polisi asal Papua yang hanya bertinggi badan 149 cm, bisa masuk karena setia terhadap NKRI.

Baca Selengkapnya
Mengenang Endang Witarsa, Pelatih di Balik Kesuksesan Sepak Bola Nasional Bergelar Dokter Gigi

Mengenang Endang Witarsa, Pelatih di Balik Kesuksesan Sepak Bola Nasional Bergelar Dokter Gigi

Sosok di balik suksesnya perkembangan sepak bola di Indonesia ini dulunya merupakan seorang pemain dan sudah memiliki ijazah dokter gigi.

Baca Selengkapnya