Makna Mendalam Tradisi Ngatir di Lebak, Tak Ada Kesenjangan
Merdeka.com - Provinsi Banten menyimpan banyak kearifan lokal yang beragam. Tradisi-tradisi di Banten, merupakan hasil perpaduan dua budaya, budaya kuno dari nenek moyang dan perkembangan Islam. Salah satu tradisi unik itu adalah Ngatir.
Tradisi Ngatir merupakan adat panen raya yang masih dipegang teguh masyarakat di Kecamatan Cipanas, Lebak. Tradisi ini dilakukan untuk memperingati hari lahir dan wafatnya Nabi Muhammad SAW.
"Kedua kegiatan tersebut dilangsungkan sebagai bentuk penguatan nilai spiritual, baik ke sesama Muslim maupun ke alam (hasil panen) agar mendapat keberkahan," kata Mumu Zainal selaku penulis jurnal yang diterbitkan STAI La Tansa Mashiro Rangkasbitung, pada Minggu (1/6).
Menghargai Alam Lewat Pendekatan Islam
Sebagai wilayah dengan sumber alamnya yang melimpah, masyarakat di Kecamatan Cipanas berterima kasih kepada Tuhan dan Bumi yang telah memberikan hasil panen. Mumu mengatakan, tradisi Ngatir merupakan salah satu tradisi Islam yang dilakukan kalangan petani, dengan membawa doa agar masa panen berikutnya menjadi lebih melimpah dan berkah.
"Tujuan diadakannya ngatir supaya masyarakat bersukur telah berakhirnya masa panen, Dalam pelaksanaan tersebut seseorang menghambakan diri, mengagungkan dan men-tauhidkan Allah SWT dan Nabi Muhammad SAW sebagai penutup para Nabi," terang Mumu.
Ajakan Saling Bersilaturahmi
©2021 Merdeka.com/liputan6.com
Tradisi Ngatir juga membawa nilai saling bersilaturahmi setelah disibukkan dengan bertani. Menurut Mumu, kultur para petani yang sibuk membuat mereka jarang berinteraksi satu sama lain. Sehingga dengan diadakan tradisi tersebut masyarakat bisa saling bersilaturahmi.
"Ngatir juga biasa dijadikan sebagai sarana berkumpul warga yang jarang dilakukan, serta sebagai hiburan untuk mengisi kekosongan sebelum musim tanam padi tiba," katanya.
Hilangkan Kesenjangan Sosial
Ngatir diketahui merupakan tradisi yang memutus jarak antar kelas sosial warga. Masyarakat dengan latar belakang serta latar golongan berbeda di Kecamatan Cipanas bisa membaur.
Di tradisi Ngatir, pihak perempuan akan membuat masakan dari hasil panen dan akan disajikan untuk semua masyarakat yang hadir.
“Ngatir merupakan hari yang ditunggu-tunggu oleh masyarakat di sini, peringatan ini biasanya digelar dua kali dalam setahun. Di sana warga akan saling silaturahmi juga sebagai sarana untuk berbagi dengan warga kampung lainnya melalui masakan yang dibuat ibu-ibu di Cipanas," terang Nasarudin, salah satu warga Desa Cipanas.
(mdk/nrd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Serunya Nyawalan Kampung Khas Lebaran di Ciamis, Hadirkan Kuda Lumping sampai Reog Sunda
Nyawalan jadi ajang silaturahmi sekaligus melestarikan tradisi nenek moyang di Ciamis.
Baca SelengkapnyaTak Hanya Lebaran, Ini Makna Tradisi Belah Ketupat oleh Warga Serang untuk Peringati Isra Miraj
Ketupat tak hanya sekedar panganan bagi masyarakat di Serang, tetapi mengandung makna nilai keislaman.
Baca SelengkapnyaMengenal Tradisi Nyepuh Khas Warga Ciamis, Sambut Ramadan dengan Hias Kampung hingga Makan Nasi Kuning
Tradisi Nyepuh jadi cara warga di Ciamis untuk menyambut bulan Ramadan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Mengenal Balimau Kasai, Tradisi Bersuci Sambut Hari Ramadan Khas Masyarakat Kampar Riau
Dalam menyambut bulan Ramadan, setiap daerah memiliki tradisinya masing-masing yang unik dan penuh makna.
Baca SelengkapnyaMengenal Tradisi Nengget, Upacara Berikan Kejutan agar Memperoleh Anak Ala Masyarakat Karo
Tradisi kuno dan unik dari Karo Sumut ini dilakukan dengan diam-diam dan bertujuan agar sebuah keluarga bisa segera memiliki anak laki-laki.
Baca SelengkapnyaMengenal Maapam, Tradisi Memasak Apam Khas Pasaman Barat Sambut Bulan Ramadan
Dalam menyambut bulan penuh berkah, masyarakat Pasaman Barat memiliki salah satu tradisi unik yang sudah diwariskan secara turun-temurun.
Baca SelengkapnyaMengenal Tradisi Gunungan Ketupat di Nganjuk, Warga Kompak Sedekah dan Saling Memaafkan saat Lebaran
Semua warga tampak semringah mengarak gunungan ketupat keliling kampung
Baca SelengkapnyaDalamnya Makna Tradisi Hajat Uar, Cara Orang Sumedang Memahami Alam Pasca Bencana
Ini merupakan bentuk ikhtiar warga Sumedang setelah terjadi bencana gempa beberapa waktu lalu.
Baca SelengkapnyaUniknya Tradisi Sambut Lebaran di Bengkulu, Bakar Batok Kelapa dengan Penuh Sukacita
Tradisi ini biasa dilakukan oleh masyarakat Suku Serawai yang ada di Bengkulu yang dilaksanakan pada malam menjelang Idulfitri.
Baca Selengkapnya