Limbah Kertas Asli Gang Kodir Bogor Tembus Sampai Amerika, Dibuat oleh Ibu-ibu
Merdeka.com - Kelompok ibu-ibu asal Gang Kodir, Kelurahan Sindangsari, Kota Bogor, Jawa Barat menyulap limbah kertas menjadi kerajinan yang bernilai tinggi. Bahkan, hasil kreasinya kini mampu menembus pasar Amerika. Produktivitas warga sendiri dinaungi oleh Salam Rancage Craft Of Hope.
Menurut pendiri Salam Rancage, Aling Nurnaluri, SRCOH merupakan sosial bisnis dengan profit atau proses bisnisnya didedikasikan untuk memberikan kemanfaatan sosial.
“Proses bisnis Salam Rancage bukan hanya fokus pada produksi namun juga bergerak di pemberdayaan sosial.” Katanya di sela-sela pameran Mayors Retreat U20 di Bogor Creative Center, dilansir dari laman resmi Pemprov Jabar, Senin (5/9)
Membawa Misi Penyelamatan Lingkungan
Limbah Kertas Asli Gang Kodir Bogor Tembus Sampai Amerika ©2022 Website resmi Pemprov Jabar/ Merdeka.com
Aling mengungkapkan, jika dalam setiap kegiatannya terdapat misi yang dibawa yakni untuk penyelamatan lingkungan. Selain itu, membangun hubungan sosial kemasyarakatan juga menjadi landasan dasar.
"Produk yang ramah lingkungan dan mengusung misi penyelamatan lingkungan, terus yang ketiga dalam proses produksinya juga membangun hubungan sosial di antara masyarakat yang diberdayakan atau komunitas yang diberdayakan," ujar Aling.
Ide bisnis dalam membentuk Salam Rancage dimulai sejak 2012. Saat itu, dilatarbelakangi kondisi lingkungan yang tengah dilanda banjir dengan menyisakan sampah yang banyak. Di Bogor, sampah kertas merupakan limbah nomor tiga terbanyak, sehingga Aling berinisiatif mengolah sampah kertas dengan melibatkan ibu-ibu di kawasan Gang Kodir.
"Ya karena di Bogor itu kita enggak punya sumber daya alam ya, enggak punya rotan, enggak punya pandan, enggak punya apa-apa untuk dibuat kerajinan sementara yang melimpah barang bekas yang nomor tiga itu kertas-kertas," jelasnya.
Perabotan Rumah Tangga
Untuk membuat kerajinan yang tembus pasar internasional itu, limbah kertas mulanya dilinting panjang layaknya anyaman rotan kemudian dilapisi cat pelapis kayu agar tahan air dan jamur.
Adapun produk yang dihasilkan berupa furniture, home decor, souvenir dan lainnya yang kini mencapai 200 jenis item.
Penjualannya kini tak hanya di dalam negeri namun sudah merambah pasar ekspor hingga ke Amerika Serikat seperti Boston.
"Ada juga yang tertarik mereka datang dari luar negeri ke kamu untuk melihat langsung proses produksi," kata Aling.
Dikerjakan oleh 20 Ibu-ibu
Menurut Aling, digunakannya pola pemberdayaan dan memanfaatkan sampah seperti yang diterapkan sekarang sesuai dengan misi Salam Rancage untuk kelestarian lingkungan. Dari situ, hasilnya bisa kembali diputar untuk diberdayakan sebagai usaha lain seperti di ranah perkebunan.
Saat ini setidaknya ada 20 orang ibu-ibu yang menganyam sedangkan total keluarga yang diberdayakan sekitar 60 kepala keluarga. Mereka dalam sebulan dapat memproduksi 2.000 aneka produk anyaman kertas.
Aling tengah menjajaki calon pembeli baru dari luar negeri seperti Eropa menggunakan merek sendiri maupun berkolaborasi.
"Penguatan ekspor ini menjadi target sehingga penyerapan pasarnya lebih berkelanjutan. Artinya proses perubahan sosial yang sedang dilakukan juga berkelanjutan," ucapnya.
(mdk/nrd)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Perempuan Asal Bojonegoro Olah Buah Salak Jadi Kukis hingga Bronis, Produknya Laris hingga Mancanegara
Ide kreatifnya muncul karena melihat banyak buah salak di sekitar tempat tinggalnya
Baca SelengkapnyaWarga Indonesia Beli Gula & Kopi Jalan Kaki ke Malaysia, Prajurit TNI Langsung Memeriksanya 'Lain kali belanja di Indonesia Ya'
Masyarakat perbatasan di Kecamatan Entikong, Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat memilih belanja kebutuhan rumah tangga ke Malaysia dengan berjalan kaki.
Baca Selengkapnya“Terpaksa” Pulang ke Kampung Halaman Demi Mertua, Pria Bantul Ini Teruskan Usaha Ayah Jadi Pembuat Keris
Untuk memudahkan koordniasi, Giyatono membuat paguyuban pembuat keris. Paguyuban itu telah terdaftar sebagai salah satu kluster BRI
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Hasilkan Empat Nada, Begini Uniknya Tradisi Menumbuk Padi oleh Ibu-ibu di Kampung Urug Bogor
Tradisi menumbuk padi di Kampung Adat Urug benar-benar unik
Baca SelengkapnyaKunjungi Pengrajin Batik Tradisional, Ganjar Dorong Permodalan Perbankan ke Tingkat Desa
Ganjar meyakini, hasil produksi pengrajin batik Sukoharjo bila dibawa ke tempat yang lebih baik pemasarannya maka nilai jual ekonominya akan bertambah.
Baca SelengkapnyaCerita Wanita Calon Pekerja Luar Negeri, Berharap Gaji Besar Meski Tidak Sesuai Prosedur
Fatin (23),warga Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat mengaku masih bersedih dan belum menerima kenyataan bahwa dirinya gagal berangkat kerja ke Dubai di 2024.
Baca SelengkapnyaSiti Atikoh Sapa Srikandi Ganjar-Mahfud di Lampung: Kalau Perempuan Kokoh Indonesia Kokoh
Atikoh menilai perempuan sebagai kelompok masyarakat yang memiliki kreativitas luar biasa.
Baca SelengkapnyaKisah Gadis Blitar Bikin Jam Tangan Kece dari Limbah Kayu, Awalnya Coba-coba Kini Omzetnya Puluhan Juta Rupiah per Bulan
Terinspirasi dari banyaknya limbah kayu yang dihasilkan dari produksi alat musik, gadis ini mencoba berinovasi dengan teman-temannya
Baca SelengkapnyaSisa Kemegahan Pabrik Kulit Wonocolo Surabaya, Sumber Cuan Kolonial Belanda yang Dirobohkan karena Terkenal Angker
Dulu pabrik ini melakukan produksi secara tradisional maupun menggunakan mesin modern
Baca Selengkapnya