Kasus Harian Tertinggi Jabar, Ini 4 Fakta Klaster Baru di Secapa AD Bandung
Merdeka.com - Beberapa hari yang lalu, Kepala Dinas Kesehatan Kota Bandung, Berli Hamdani mengatakan, jika institusi pendidikan kenegaraan, Sekolah Calon Perwira Angkatan Darat (Secapa AD) di kawasan Hegarmanah, Kota Bandung, dinyatakan menjadi klaster baru penyebaran virus corona atau Covid-19.
Menurut Berli, seperti yang dikutip dari Liputan6 menjelaskan, jika kepastian tersebut berdasarkan dari hasil dari pelaksanaan tes usap (swab test) di Kota Bandung. Tes dilakukan oleh Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan Covid-19 Provinsi Jawa Barat.
Hasilnya, sekitar 1.262 orang dinyatakan terkonfirmasi positif virus corona atau Covid-19 dari kawasan sekolah perwira angkatan darat yang berlokasi di Jalan Hegarmanah No.152, tersebut.
"Institusinya saat ini baru yang teridentifikasi baru di Secapa. Saat ini sudah dilakukan pemeriksaan mulai dari rapid tes kemudian dari hasil rapid tes sudah di tes swab oleh tim Kesdam (Kesehatan Daerah Militer)," kata Berli dalam konferensi pers di Bandung.
Menjadi Fokus Pemda Jabar
Humas Jabar ©2020 Merdeka.com
Berli menyampaikan, hal tersebut telah menjadi perhatian serius oleh Pemerintah Daerah Jabar. Tak hanya dilakukan pengetesan swab, tim Gugus Tugas juga sudah meminta para siswa di Secapa untuk melakukan isolasi mandiri. Ditambah dengan dilakukan penyemprotan disinfektan di wilayah sekitar sekolah.
Dari sekitar 1.262 siswa yang terkonfirmasi positif, 17 di antaranya ada yang dirawat di Rumah Sakit Dustira dan RSPAD Gatot Subroto, sisanya menjalani karantina mandiri. Saat ini, kasus yang dianggap klaster baru tersebut sudah dilaporkan ke Pusat Informasi dan Koordinasi Covid-19 Jabar (Pikobar).
"Jadi, terakhir ada 105 dari 126 penambahan kasus itu dari Secapa. Itu bukan rapid tapi swab," ucapnya.
Telah Ditangani Pihak Militer
©2020 Merdeka.com
Sementara itu, Sekretaris Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan Covid-19 Jawa Barat, Daud Achmad mengatakan, jika saat ini penanganan kasus positif Covid-19 di Secapa AD yang diumumkan sebagai klaster baru di Jawa Barat telah ditangani langsung oleh pihak militer dari Mabes TNI AD atau Kesehatan Daerah Militer (Kesdam).
Penenanganan tersebut dilakukan melalui proses pelacakan hingga penerapan kebijakan protokolernya.
"Saya kira bahwa penanganan itu ditangani langsung oleh pihak TNI AD, termasuk pelacakan dan tindak lanjutnya juga sebagaimana kemarin sudah disampaikan oleh Pak Gubernur dan kami masih konfirmasi terus mengenai hal ini (klaster)," kata Daud dalam jumpa persnya beberapa waktu lalu
Daud juga menambahkan jika Kepala Penerangan Kodam (Kapendam) III/Siliwangi Kolonel Inf FX, pihaknya akan mengungkapkan seluruh teknis penanganan. Keterangan tersebut disampaikan secara lengkap, akan diumumkan oleh Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Andika Perkasa, pada Sabtu (11/7) siang.
Dilakukan Tracing Terhadap Aktivitas Para Siswa
Saat ini pemprov telah melakukan tracing atau tracking terhadap para siswa yang positif tersebut, dengan memantau riwayat aktivitas terakhir. Tim juga mengontak para keluarga hingga melakukan tindakan preventif seperti karantina wilayah.
“Kita bisa mengambil kesimpulan, bahwa potensi pertambahan kasus Covid-19 di Jabar masih besar dan bertambah dalam waktu waktu yang akan datang. Oleh karena itu penting melakukan tracing dan tracking, terhadap keluarga dan testing kepada para kontak terakhir pasien,” kata Berli.
Akan Diberlakukan PSBM di Kawasan Hegarmanah
Pemerintah Kota Bandung (Pemkot) Bandung akan segera melaksanakan Pembatasan Sosial Berskala Mikro (PSBM) di wilayah Hegarmanah sebagai tindak lanjut dari munculnya paparan Covid-19 di Secapa TNI AD. Hal itu sesuai dengan rekomendasi Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil.
“Kami akan laksanakan arahan pak gubernur. Saya mengintruksikan Gugus Tugas Kota Bandung untuk adakan rapid test dan penelusuran kepada warga sekitar, Saya belum bisa sampaikan apakah besok atau lusa. Akan saya rapatkan dengan gugus tugas secepatnya” ujar Wali Kota Bandung, Oded M. Danial. dilansir dari laman resmi Humas Pemkot Bandung.
(mdk/nrd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sejarah 2 Maret: Kasus Pertama Virus Covid-19 di Indonesia
Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
Baca SelengkapnyaKasus Covid-19 Meningkat di 21 Provinsi
Tren kenaikan kasus mingguan Covid-19 nasional per 9 Desember 2023 dilaporkan menyentuh angka 554 kasus positif.
Baca SelengkapnyaSeharian Diguyur Hujan Deras, Sejumlah Wilayah di Bandung dan Lembang Kebanjiran
Hujan deras mengguyur sejak siang. Intensitasnya meningkat pada sore hari hingga menjelang petang.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Sampah Sisa Perayaan Tahun Baru di Jakarta Capai 130 Ton, Terbesar setelah Pandemi Covid
jumlah sampah yang terkumpul selama malam perayaan tahun baru 2024 di Jakarta mencapai 130 ton.
Baca SelengkapnyaViral Tenda Hajatan Berdiri di Tengah Rel Kereta Api Tanjung Priok, Ini Respons KAI
Viral panggung hajatan berdiri di tengah-tengah rel kereta api kawasan Tanjung, Priok Jakarta Utara
Baca SelengkapnyaViral Cuitan Kakak yang Adiknya Gagal Dilantik Jadi Staf Kemendagri di Jakarta, Begini Penyelesaiannya
Irjen Pol Herry Heryawan selaku Staf Khusus Menteri Dalam Negeri memberikan klarifikasi terkait masalah itu.
Baca SelengkapnyaViral Wanita Dipukul Pria Hingga Terjengkang di Cimahi, Ini Kata Polisi
Terduga pelaku berinisial R, warga Kelurahan Ledeng, Kecamatan Cidadap, Kota Bandung. Sejauh ini, sejumlah saksi sudah dimintai keterangan.
Baca SelengkapnyaPasien Covid-19 yang Dirawat di Rumah Sakit RI Naik 255 Persen
Tjandra mengatakan, data WHO menunjukkan, ada kenaikan 255 persen perawatan Covid-19 di rumah sakit Indonesia.
Baca SelengkapnyaKemenkes Temukan Kasus Covid-19 Varian JN.1 di Jakarta dan Batam
Covid-19 varian JN.1 dilaporkan berkaitan erat dengan varian BA.2.86 dan dikhawatirkan dapat mempengaruhi pola penularan dan tingkat keparahan penyakit.
Baca Selengkapnya